Bojang dari Goguryeo

Revisi sejak 3 November 2010 05.49 oleh Cun Cun (bicara | kontrib) (rapikan)

Bojang dari Goguryeo (wafat tahun 682) (642–668) merupakan raja ke-28 dan raja terakhir Goguryeo, Tiga Kerajaan Korea di bagian paling utara. Ia dinaikkan ke atas tahta oleh pemimpin militer Yeon Gaesomun. Pemerintahannya berakhir ketika Goguryeo jatuh ke pasukan sekutu kerajaan Korea di selatan, Silla dan Dinasti Tang, Cina.

Bojang dari Goguryeo
Hangul
보장왕
Hanja
寶臧王
Alih AksaraBojang-wang
McCune–ReischauerPojang-wang
Nama lahir
Hangul
장, 보장
Hanja
藏, 寶臧
Alih AksaraJang, Bojang
McCune–ReischauerChang, Pojang


Latar Belakang

Masa periode pemerintahannya di Goguryeo disebutkan di dalam 2 buku final sejarah Goguryeo di Samguk Sagi.

Bojang merupakan putra adik raja terdahulu, Yeongnyu. Di tahun 642, Jenderal Yeon Gaesomun melakukan kudeta dan membunuh Yeongnyu serta sebagian besar para pendukungnya. Bojang kemudian dinaikkan ke atas tahta.

Selama hampir seluruh masa pemerintahannya, Bojang merupakan seorang Kaisar boneka, memberikan legitimasi kepada peraturan militer Yeon Gaesomun. Misalnya, atas dorongan Yeon ia mendukung agama Taoisme dan mengeluarkan perintah untuk menindas agama Buddha di dalam negara, yang pada saat itu secara resmi beragama Buddha.

Banyak bencana alam yang terjadi di Goguryeo selama masa pemerintahan Raja Bojang.

Pemerintahan

Goguryeo melanjutkan pertempuran melawan kerajaan di bagian selatan Korea, Silla, bersekutu dengan ketiga dari Tiga Kerajaan, Baekje. Silla kemudian diisolasikan oleh Goguryeo yang merestorasi hubungan dengan Wa dari Jepang. Pada tahun 642, Silla mengirim Kim Chun-chu untuk bernegosiasi sebuah perjanjian, akan tetapi ketika Yeon Gaesomun meminta wilayah Seoul dikembalikan, perundingan menjadi pecah, membuat Silla akhirnya bersekutu dengan Dinasti Tang.

Pada tahun 645, Tang Taizong memimpin ekspedisi besar melawan Goguryeo lewat darat dan laut, tapi Yeon Gaesomun dan Yang Manchun menggagalkan invasi tersebut, dan juga serangan kecil berikutnya oleh Tang. Pada tahun 654, Goguryeo menyerang Khitan, yang bersekutu dengan Tang. Di tahun 655, Goguryeo dan Baekje menyerang Silla.

Kerajaan Baekje akhirnya jatuh ke tangan Silla-Tang di tahun 660. Yeon Gaesomun mengalahkan invasi besar di Pyongyang di tahun 661 dan Sungai Sasu di tahun 662, tetapi Silla dan Tang sekarang bebas untuk fokus dan mengintensifkan serangan mereka terhadap Goguryeo. Di tahun 663, gerakan kebangkitan Baekje berakhir karena pemimpinnya Buyeo Pung melarikan diri ke Goguryeo.

Setelah kematian Yeon Gaesomun di tahun 666, Bojang tidak dapat meraih kontrol negara, yang sebaliknya dihancurkan oleh perselisihan warisan diantara putra-putra Yeon.

Jatuhnya Goguryeo

Karena perselisihan intern berlangsung di Goguryeo, Yeon Namsaeng membelot dan 40 kastil di dekat perbatasan menyerah kepada Tang, sebaliknya Yeon Jeong-to membelot kepada Silla.

Ibukota Goguryeo jatuh ke tangan pasukan Silla-Tang di bulan sembilan tahun kamariah 668, dan Raja Bojang ditawan. Ia ditunjuk sebagai menteri pekerjaan umum (工部尚書) oleh Tang Gaozong.

Tang menghadapi problem yang meningkat dalam memerintah penduduk Goguryeo, dan juga perlawana Silla kepada Tang di Peninsula Korea. Di tahun 677, Tang memahkotai Bojang "Raja Joseon" dan memberinya tanggung jawab atas komando Liaodong (Hangul : 요동주도독 조선왕 Hanja:遼東州都督朝鮮王) sebagai Jenderal Protectorate untuk Menenangkan Timur.

Namun Raja Bojang terus menimbulkan pemberontakan melawan Tang dalam usahanya untuk membangkitkan kembali Goguryeo, mengorganisasikan pengungsi Goguryeo dan bersekutu dengan suku Malgal. Ia akhirnya dibuang ke Szechuan di tahun 681, dan wafat pada tahun berikutnya.

Karena Bojang merupakan pemimpin terakhir di Goguryeo, ia tidak menerima nama biara setelah kematiannya. Ada upaya singkat untuk merestorasi Goguryeo yang dibuat oleh Anseung, yang akhirnya menyerah kepada Silla.

Raja Bojang dari Goguryeo, juga merupakan Raja Dongmyeong dari Goguryeo yang terakhir, (Jumong adalah penemu Monarki Goguryeo) leluhur yang memerintah di Goguryeo.

Keluarga

  • Cucu:

Berakhirnya kekuasaan

Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Yeongnyu
Raja Goguryeo
642–668
Diteruskan oleh:
Akhir dari Goguryeo

Lihat Pula