Bundo Kanduang (Ind.: Bunda Kandung) adalah julukan yang diberikan kepada wanita yang memimpin Minangkabau baik sebagai ratu atau raja perempuan maupun selaku ibu dari raja (ibu suri).

Etimologi

Secara harfiah Bundo Kanduang berarti ibu sejati atau ibu kanduang tapi secara makna Bundo Kanduang adalah pemimpin wanita di Minangkabau, yang menggambarkan sosok seorang perempuan bijaksana yang membuat adat Minangkabau lestari semenjak zaman sejarah Minanga Tamwan hingga zaman adat Minangkabau.

Gelar ini diturunkan secara turun-menurun di Istana Pagaruyung dan dipilih pada lembaga Bundo Kanduang Sumatera Barat.

Istri seorang Datuk juga kadang disebut sebagai Bundo Kanduang untuk level klan / suku.

Sejarah

Sebagian pendapat menyatakan bahwa gelar ini pertama kali diberikan kepada Dara Jingga, seorang putri dari raja Tribuanaraja Mauliawarmadewa yang dinikahi oleh seorang bangsawan Kerajaan Singasari pada waktu ekspedisi Pamalayu tapi pendapat ini tidak mempunyai bukti yang kuat.

Di Lunang, Pesisir Selatan Sumatera Barat, keturunan Bundo Kanduang dipanggil sebagai Mande Rubiah yang sudah merupakan turunan ke-7 dari Puti Reno Jamilan Sari Laut, sekarang ini.

Pranala Luar