Kopi di Indonesia

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 30 September 2006 19.50 oleh Acaramoy (bicara | kontrib)

Indonesia saat ini adalah penghasil kopi keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia memiliki diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

Kopi pada saat digoreng di Toko Aroma, Bandung, Indonesia
Pengolahan kopi di Sumatra, Indonesia.

Asal-usul

Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa timur, Jawa tengah, Jawa barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi Arabica. Kopi ini tidak terserang hama.

 
Biji kopi yang telah digoreng

Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberica untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberica masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberica sedikit lebih besar dari biji kopi Arabica dan Robusta.


Status industri saat ini

Robusta menggantikan kopi Liberica. Walaupun ini bukan kopi yang khas bagi Indonesia, kopi ini mejadi bahan ekspor yang penting di Indonesia.

Bencana alam, perang dunia kedua dan pejuangan kemerdekaan semuanya mempunyai peranan penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum perang dunia kedua di Jawa tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa tengah umumnya adalah kopi Arabica, sedangkan di Jawa timur (Kayu Mas, Blewan, Jampit) umumnya adalah kopi Robusta. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabica dan Robusta. Kopi Robusta tumbuh di daerah rendah sedangkan kopi Arabica tumbuh di daerah tinggi.


After Independence the plantations throughout Indonesia either came under the control of the new government or were abandoned. Today close to 92% of coffee production is in the hands of small farmers or cooperatives.

Sources