PSM Makassar

klub sepak bola di Indonesia

Persatuan Sepakbola Makassar (disingkat PSM Makassar) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. PSM Makassar saat ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. PSM Makassar merupakan salah satu tim terkuat di Indonesia dan telah mewakili Indonesia dalam Liga Champions Asia dua kali. PSM Makasar merupakan tim dengan catatan prestasi paling stabil di pentas Liga Indonesia, dengan sekali menjadi juara, empat kali runner up, dan hanya sekali gagal masuk putaran final.

PSM Makassar
Logo PSM
Nama lengkapPersatuan Sepakbola Makassar
JulukanJuku Eja
Pasukan Ramang
(Ayam Jantan dari Timur)
Berdiri2 November 1915
StadionAndi Mattalatta,
Makassar, Indonesia
(Kapasitas: 30.000)
Ketua UmumIndonesia Ilham Arief Sirajuddin
SekretarisIndonesia M. Ishlah Idrus
BendaharaIndonesia Suhardi Hamid
ManajerIndonesia Kadir Halid
PelatihBelanda Robert Albert
Asisten PelatihIndonesia Ali Baba
Indonesia Ansar Abdullah
Dokter TimIndonesia dr. Arwin Amiruddin
LigaLiga Super Indonesia
2008-09Liga Super Indonesia,
Peringkat 3
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

Sejarah

Pra kemerdekaan

Kisah sejarah PSM Makasar dimulai pada tanggal 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepak bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian hari tercatat sebagai embrio Persatuan Sepakbola Makassar (PSM). Dalam perjalanan prestasinya, MVB menampilkan orang-orang bumi putera di jajaran elite persepak bolaan Hindia Belanda seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal sekaligus promotor yang disegani kalangan Belanda. Pada masa itu, sekitar tahun 1926-1940, MVB sudah melakukan pertadningan dengan beberapa kesebelasan dari dalam negeri dan luar negeri, di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia.

Pada usianya ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap. Pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa, dan sebagian dikirim ke Burman (kini Myanmar). MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepak bola di Indonesia. Di Makassar, ketika itu segala yang berbau Belanda mutlak dilenyapkan, sebaliknya untuk mencari dukungan penduduk, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. Dan MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar (PSM).

Pasca kemerdekaan

Saat Indonesia terlepas dari penjajahan, Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf yang terpilih menjadi sebagai Ketua PSM. Meskipun sederhana, roda kompetisi PSM mulai bergulir dengan baik dan teratur. Udara kemerdekaan ikut memberi nafas baru bagi PSM. Tahun 1950, PSM mulai mengadakan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Dan yang paling fenonemal adalah Ramang. Bahkan, kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM hingga kini masih jadi legenda dan tercatat indah dalam sejarah persepakbolaan nasional. Roh dan semangat Ramang pula yang tetap ada dan hidup di tubuh PSM dan membuat kesebelasan ini sempat dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan tahun 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan pada partai final yang digelar di Medan. Sejak itu PSM yang dijuluki menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia. PSM menjelma menjadi tim elite. Total lima kali gelar juara perserikatan diraih tim yang lebih sering disebut sebagai Juku Eja atau Ikan Merah, julukan yang diberikan berdasar pada warna kostum yang mereka kenakan. PSM meraih juara perserikatan pada tahun 1959, 1965, 1966, dan 1992.

Liga Indonesia

Ketika tim-tim perserikatan digabung dengan tim-tim galatama menjadi Liga Indonesia sejak tahun 1994, PSM selalu masuk jajaran papan atas hingga sekarang. Setiap musim, PSM selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia. Meski demikian, baru sekali klub ini menjadi juara yakni pada Liga Indonesia tahun 2000, dan selebihnya empat kali menjadi tim peringkat dua pada Liga Indonesia 1995/1996, 2001, 2003, dan 2004.

Saat juara Liga Indonesia PSM mencatat prestasi mengesankan dengan hanya menderita 2 kali kekalahan dari total 31 pertandingan. Saat itu PSM mengumpulkan pilar-pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santotal tosa, Miro Baldo Bento, Kurniawan yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur. Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim di final yang berkesudahan 3-2.

Salah satu yang menjadi ciri PSM hingga selalu menjadi tim papan atas adalah permainan keras dan cepat yang diperagakan pemainnya, dan dipadu dengan teknik tinggi. Tak hanya itu, pemain PSM juga terkenal tangguh dan tidak cengeng dalam kondisi lapangan apa pun. PSM juga didukung oleh regenerasi yang kontinyu dan melahirkan pemain-pemain andalan di tim nasional. Tak hanya itu, kiprah para pemain di lapangan juga didukung oleh deretan pengusaha asal Sulawesi Selatan yang bergantian mengurusi managemen PSM.

PSM Makasar yang juga dijuluki Ayam Jantan Dari Timur memiliki sekitar 24 kelompok suporter, diantaranya adalah The Macz Man, Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pannampu, Kalumpang, dan Cumi-cumi, Red Gank (Pattene),KVS,Zaiger,Antang Communitty

Prestasi

  • 2001 - Perempat final (masih bernama Piala Champions Asia)
  • 2004 - Babak pertama
  • 2005 - Semi Final (melawan tim dari Qatar)

Skuad 2008/2009

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   IDN Syamsidar
30 GK   IDN M.Rahman
12 GK   IDN Frenky Irawan
4 DF   TOG Oudja Lantame Sakibou
29 DF   IDN Handi Hamzah
26 DF   IDN Djayusman Triasdi
19 DF   IDN Iqbal Samad
3 DF   IDN Adnan Buyung
14 DF   IDN Faturrahman
17 DF   IDN Rahmat Latief
8 MF   IDN Syamsul Bahri Chaeruddin
5 MF   TOG Ali Khaddafi
No. Pos. Negara Pemain
25 MF   IDN Diva Tarkas
23 MF   IDN Yus Arfandy
7 MF   ARG Claudio Damien Pronetto
75 MF   IDN Sardianata
22 MF   IDN Irsyad Aras
33 MF   IDN Aditya Putra Dewa
9 FW   PAR Aldo Baretto Miranda
18 FW   IDN Ahmad Amiruddin
10 FW   CHI Julio Lopez
30 FW   IDN Sigit Syahrial
12 FW   IDN Marwansyah Agung
15 FW   CHI Alfredo Figueroa

Skuad 2010/11

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
23 GK   IDN Fachrul Nurdin
24 GK   IDN Deny Marsel
58 GK   IDN Herman
2 DF   IDN Hendra Wijaya
3 DF   IDN Fadli Hariri
5 DF   AUS Goran Subara
14 DF   IDN Fathul Rahman
17 DF   IDN Adryan Syamsul
21 DF   IDN Supriyono
22 DF   IDN Fandy Edy
26 DF   IDN Djayusman Triasdi  
31 DF   IDN Suwandi Sofyan
4 MF   IDN Hendra Ridwan
No. Pos. Negara Pemain
6 MF   IDN Risnandar Amri
8 MF   CMR Jules Basile Onambele
15 MF   IDN Aditya Putra Dewa
19 MF   IDN Korinus Finkreuw
20 MF   AUS Mitrovic Srecko
25 MF   IDN Diva Tarkas


9 FW   IDN Rahmat
10 FW   KSA Warwan Mustafa Sayedeh
11 FW   IDN Satrio Syam
12 FW   IDN M.Fadly
16 FW   NGA Anoure Obiora Richad
18 FW   IDN Jeky Pasarela
78 FW   IDN Andi Oddang

Pemain terkenal

1950-1960an

1960-2000

  • Abdi Tunggal
  • Suta Wijaya
  • Syamsuddin Umar
  • Yopie Lumendong
  • Jhony Kambang
  • Iriantosyah Kasim
  • Yoseph Wijaya
  • Tony Ho
  • Karman Kamaluddin
  • Hafidh Ali
  • Alan Haviluddin
  • Assagaf Razak

2000-an

  1. Syamsul Chairuddin
  2. Andi Oddang
  3. Rahmat Latif
  4. Djayusman Triasdi
  5. Ponaryo Astaman
  6. Jet Donald
  7. Charis Yulianto
  8. Ortizan Salosa
  9. Kurniawan Dwi Yulianto
  10. Miro Baldo Bento

Pelatih terkenal

1950-1960an

Pranala luar