Munafik

orang bermuka dua dalam Al Qur'an

Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.

Terminologi munafik dalam Al Qur'an

Dalam Al Qur'an terminologi ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.

QS (63:1-3) (1)Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.(2)Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.(3)Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

Berdasarkan hadits, Nabi Muhammad SAW mengatakan :"Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya" (HR. Bukhari dan Muslim'').

Referensi

“Dan kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yg pedih. orang-orang yg menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dgn meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang mereka itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” . “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Alquran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan maka janganlah kamu duduk bersama mereka sehingga mereka berbicara hal yg lain selain itu. Karena sesungguhnya kamu tentulah sama dgn mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam. orang-orang yg menunggu apa yg akan terjadi pada dirimu . Maka jika terjadi padamu kemenangan dari Allah mereka berkata ‘Bukankan kami beserta kamu?’ Dan jika orang-orang kafir yg mendapat kemenangan mereka berkata ‘Bukankah kami turut serta dalam memenangkanmu dan membela kamu dari orang-orang mukmin?’Maka Allah akan memutuskan perkara di antara kalian pada hari kiamat. Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir utk memusnahkan orang-orang yg beriman.” . Saat ini kaum muslimin di seluruh jagad raya ini sedang menghadapi suatu serangan hebat dari musushnya yg dikomandoi dan disetir oleh Amerika Serikat yaitu sebuah perang opini dan perang nyata di lapangan pertempuran di beberapa tempat. Isu terorisme dijadikan suatu pembenaran utk melakukan apa saja yg dapat menghancurkan dan memusnahkan umat Islam dan segala kebenaran ajarannya. Mereka ini dapat kita kategorikan sebagi musuh yg nyata dan kita dapat menghadapinya dgn nyata pula. Namun permasalahan besar yg timbul adl munculnya orang-orang munafik yg menggerogoti Islam dan umatnya dari dalam tubuh umat Islam itu sendiri. Mereka mulai menampakkan taringnya ketika umat terpojok oleh pihak musuh. Mereka berusaha mengambil keuntungan tersendiri dari keadaan yg tidak menguntungkan bagi kaum muslimin saat ini. Kita mungkin sangat sulit mengenal mereka secara detail dan rinci. Tetapi Allah telah mengajarkan kita kriteria-kriteria orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka di antaranya adl yg telah disebutkan dalam ayat-ayat di atas dan terangkum sebagai berikut

Menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman setia dan penolong bahkan menjadikan mereka sebagai panutan dan pimpinan. Meninggalkan orang-orang mukmin. Mencari kekuatan dan kemuliaan di sisi orang-orang kafir dgn menjadikan mereka teman dan pemimpin. Suka berolok-olok dan melecehkan ayat-ayat Alquran dgn berbagai cara dan pemahaman yg menyimpang. Jika kaum Muslimin memperoleh kemenangan atau memiliki sesuatu yg dapat menguntungkan bagi orang-orang munafik maka ia segera bergabung dgn mereka dan meminta bagian dari kemenangan dan keuntungan tersebut. Namun jika kekalahan yg diderita oleh kaum muslimin maka mereka meninggalkan kaum muslimin dan bergabung dgn kaum kuffar dgn harapan dapat memperoleh bagian dari kemenangan kaum kuffar. Dalam ayat selanjutnya Allah menyebutkan kriteria berikutnya yaitu mereka berusaha menipu Allah padahal Allah tidak bisa mereka tipu. Jika salat mereka tidaklah salat kecuali dalam keadaan malas dan riya ingin dilihat manusia serta tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Kalau kita mengacu pada kriteria di atas nyatalah siapa saja orang-orang yg terkena nifak dan yg beriman murni krn Allah. Mereka saat ini sungguh banyak tersebar dalam berbagai sendi kehidupan kaum muslimin disadari maupun tidak disadari diakui maupun tidak diakui apalagi kalau kita tambahkan kriteria-kriteria munafik yg lainnya baik dari ayat-ayat lain maupun dari hadis-hadis Nabi saw. Kita harus berhati-hati dalam menyikapi tindak-tanduk orang munafik di sekeliling kita. Kalau kita lalai menyadari hal ini bahaya yg besar telah siap menghadang dan mengancam. Bahaya orang munafik merupakan suatu hal yg tak dapat dipungkiri. Di hadapan musuh mereka menampilkan Islam dan umatnya sebagai suatu ajaran dan umat yg jelek dgn buruk akibatnya Islam dan umatnya menjadi cercaan dan tertuduh. Sementara di hadapan umat Islam mereka hanya menampakkan iman di luar saja sementara kufur mereka pupuk di dalam kalbunya. Dilemanya mau diperangi mereka mengaku saudara; tidak diperangi mereka malah merusak. Akhir kata hanya kepada Allah sajalah kita mohon kekuatan dan perlindungan dari tipu daya dan bahaya nifak dan orang-orang munafik. Hanya kepada Allah semata kita meminta dan mencari kemuliaan di dunia dan akhirat. Wallahu al musta’aan