Pejantan Cantik

seri televisi Indonesia tahun 2010

Pejantan Cantik adalah salah satu sinetron produksi Soraya Intercine Films. Dibintangi oleh Agnes Monica dan Okan Kornelius. Sinetron ini menceritakan tentang kisah seorang cowok yang dikutuk oleh calon istrinya menjadi seorang cewek, dimana penyebab semua ini adalah karena kesalah pahaman, yang bermula dari cowok ini dengan seorang cewek, yang hendak di jodohkan oleh neneknya.

Pejantan Cantik
Berkas:Pejantan Cantik.jpg
PembuatSoraya Intercine Films
Ditulis oleh[[]]
Sutradara[[]]
PemeranAgnes Monica
Okan Kornelius
Lagu pembukaParalyzed, Agnes Monica
Lagu penutupKarna Ku Sanggup, Agnes Monica
Negara asalIndonesia Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. episode15
Produksi
Produser[[]]
Lokasi produksiJakarta
Durasi60 - 90 menit
Rumah produksiSoraya Intercine Films
Rilis asli
JaringanIndosiar
Format gambar480i Standard Definition Television (SDTV)
RilisSenin, 10 Desember 2010 –
Jumat, 24 Desember 2010

Alur Cerita

Marisa kabur dari rumah karena nenek akan menjodohkan Marisa dengan seseorang. Marisa bilang dia tidak mau kembali ke rumah, sampai Neneknya berjanji tidak akan menjodoh - jodohkan dirinya lagi.

Sementara itu, Ardi dan Mamanya bangun kesiangan. Nesya, calon istri Ardi, dari tadi menghubungi Ardi, namun tidak di angkat-angkat oleh Ardi. Ardi dan Mamanya bergegas untuk menuju acara pernikahan Ardi dan Nesya. Namun ditengah jalan, terjadi kemacetan. Ardi keluar dari mobil dan mencari tukang ojek. Ardi sangat takut telat dan terpaksa ia memaki motor orang yang sedang di parkir.

Marisa yang sedang menyebrang, melihat Ardi yang sedang ngebut. Marisa teriak takut ditabrak. Ardi membelokan motornya sampai Ardi tidak bisa mengendalikan motor agar tidak menabrak Marisa dan kecelakaan. Marisa melihat Ardi yang pingsan, segera membawanya kerumah sakit.

Mamanya Ardi datang ke rumah Nesya lebih dulu memakai jasa tukang ojek. Nesya menanyakan Ardi, Mamana bilang Ardi sudah pergi duluan menuju rumah Nesya. Namun sampai sekarang Ardi belum sampai-sampai juga. Nesya takut jika Ardi mengalami kecelakaan. Dia pun pergi mencari Ardi di rumah sakit terdekat.

Marisa menghubungi Neneknya, Neneknya pusing karena tidak menemukan Marisa padahal sudah keliling - keliling. Marisa bilang dia ada di UGD. Neneknya kaget. Marisa bilag dia hampir ketabrak, tetapi sekarang orang yang hampir menabraknyalah yang masuk UGD. Neneknya minta agar Marisa jangan pergi, karena Nenek akan menyusulnya ke UGD.

Ardi sadar dari pingsannya, Marisa minta maaf karena dia menyebrang tidak hati - hati dan menyebabkan Ardi kecelakaan, karena menghindari menabrak dirinya. Ardipun memaafkannya. Ardi melihat jam, sudah pukul 11.00. Padahal pernikahannya dimulai pukul 09.00. Ardi segera pergi, namun Marisa menahannya.

Marisa meminta agar Ardi berpura - pura jadi pacarnya, karena Neneknya akan datang. Marisa bilang Neneknya akan menjodohkan dirinya, karena takut Marisa lesbian seperti kakak perempuannya. Marisa bilang dia normal, hanya saja Marisa belum menemukan pendamping hidup yang cocok. Ardi bilang itu tidak mungkin, karena Ardi harus pergi karena dirinya akan melangsungkan pernikahan.

Marisa melihat Neneknya dari kejauhan dan langsung mencium Ardi. Di saat bersamaan, Nesya datang dan juga melihat Marisa dan Ardi. Nesya pun pergi dengan perasaan sangat sedih dan hancur.

Neneknya memarahi Marisa. Marisa mengajak Neneknya bicara dan meninggalkan Ardi. Marisa bilang Ardi itu pacarnya, Nenek percaya kalau Marisa bukan lesbian dan meminta untuk memanggil Ardi, agar neneknya bisa saling mengenal. Marisa mencari Ardi ke ruangannya, tapi Marisa tidak menemukan Ardi. Perawat memberikan Handphone Ardi pada Marisa, karena ketinggalan.

Ardi mengejar Nesya yang pergi. Nesya sampai rumah dan masuk ke dalam kamar. Ardi membujuk Nesya agar membuka pintu dan tetap melangsungkan pernikahan. Nesya marah karen Ardi berciuman dengan gadis lain. Orang tua Nesya dan Mama Ardi sangat kaget. Nesya bilang dulu dia pernah ditinggalkan di hari pernikahannya dan sekarang hal itu terulang lagi. Nesya trauma dan meminta Ardi pergi.

Ardi di rumah dan marah - marah karena pernikahannya batal. Marisa menghubungi Ardi, Ardi sangat marah pada Marisa karena Marisa mengetahui nomor telepon rumahnya dan bilang Marisa adalah penguntit. Marisa bilang dia tahu dari Handphone Ardi yang ada padanya. Akhirnya Ardi dan Marisa sepakat bertemu.

Ardi minta Marisa menjelaskan semua yang terjadi sebnarnya pada Nesya, agar Nesya percaya. Marisa minta Ardi bertemu dengan Neneknya dan berpura - pura jadi pacarnya. Ardi tidak mau. Marisa mengancam dia tidak mau menjelaskan pada Nesya, bila Ardi tidak mau pura - pura jadi pacarnya. Akhirnya Ardi terpaksa menyetujuinya. Marisa bilang Ardi hanya 1 bulan pura - pura jadi pacarnya dan setelah itu Marisa akan bilang putus pada Neneknya dan akan mencari laki - laki lain.

Nesya menerima SMS dari Ardi, yg isinya Ardi akan mengajak Marisa untuk bertemu Nesya dan akan menjelaskan semuanya. Nesya marah karena Ardi berani sekali akan membawa perempuan yang merusak pernikahannya dengan Ardi.Nesya sangat dendam pada Ardi karena telah menyakiti hatinya. Nesya ingin Ardi merasakan apa yang dirasakannya. Nesya ingin Ardi merasakan sakit hatinya seorang perempuan.

Nesya mengambil foto Ardi dan juga boneka. Lalu memaku boneka dan foto Ardi di pohon dan Nesya mengutuk Ardi agar menjadi seorang perempuan.

Keesokan harinya, Ardi bangun dari tidurnya dan ke kamar mandi. Ardi teriak dan kaget saat melihat dirinya berwujud perempuan. Mama Ardi kaget mendengar suara perempuan dari kamar Ardi. Mamanya mengetuk kamar Ardi, Ardi menyahut tapi yang keluar adalah suara perempuan. Ardi kaget dan dia sembunyi, saat mama Ardi masuk ke kamarnya.

Mama Ardi menghubungi Nesya apa Ardi ada bersama Nesya? Nesya bilang Ardi memang janji datang. Mama Ardi khawatir karena mendengar suara perempuan di kamar Ardi, tapi pas di cek tidak ada siapa - siapa. Nesya sangat kesal dan mengira Ardi bermesraan dengan perempuan lain. Nesya bilang pernikahannya batal. Mama Ardi sangat kaget, terlebih Ardi yang mendengarkan pembicaraan Nesya dan Mamanya.

Ardi kabur menemui Nesya. Ardi meminta maaf tetapi Nesya tidak mengenali Ardi yang berwujud perempuan. Nesya malah menganggap Ardi adalah perempuan pengemis.

Ardi menemui Marisa untuk bertemu Nesya. Marisa tidak mau di ajak menemui Nesya, karena wujud Ardi merupakan seorang perempuan. Marisa bilang dia memang janjian dengan laki-laki yang akan menemui calon istrinya, tetapi Marisa bilang dia tidak merasa janjian dengan seorang perempuan. Namun setelah Ardi mati-matian untuk menjelaskannya, akhirnya Marisa mengerti. Bersama-sama, Ardi dan Marisa mencari jalan keluar agar Ardi bisa menjadi seperti semula.