Kabupaten Grobogan

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 28 Desember 2010 07.18 oleh Cah bagus24 (bicara | kontrib)

Kabupaten Grobogan, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purwodadi. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Blora di timur; Kabupaten Ngawi (Jawa Timur), Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali di selatan; Kabupaten Semarang di barat; serta Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati di utara.

Kabupaten Grobogan
Daerah tingkat II
Motto: 
grobogan bersemi
Peta
Peta
Kabupaten Grobogan di Jawa
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan
Peta
Kabupaten Grobogan di Indonesia
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan (Indonesia)
Koordinat: 7°01′48″S 110°55′16″E / 7.03°S 110.9211°E / -7.03; 110.9211
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaPurwodadi
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 280[1]
Pemerintahan
 • BupatiH. Bambang Pudjiono, SH
Luas
 • Total1,875,85 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,385,817 jiwa (2.007)
 • Kepadatan701/km2 (1,820/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3315 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0292
Kode Kemendagri33.15 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 344.330.000.000
Situs webhttp://www.grobogan.go.id/


Grobogan beralih ke halaman ini. Lihat pula artikel Kecamatan Grobogan.

Geografi

Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap, dan berbatasan langsung dengan 9 kabupaten lain. Letak geografis wilayah adalah 110° 15' BT – 111° 25' BT dan 7° LS - 7°30’ LS, dengan jarak bentang dari utara ke selatan ± 37 km dan dari barat ke timur ± 83 km.

Secara geografis, Grobogan merupakan lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng di bagian selatan dan Pegunungan Kapur Utara di bagian utara. Bagian tengah wilayahnya adalah dataran rendah. Dua sungai besar yang mengalir adalah Kali Serang dan Kali Lusi.

Dua pegunungan tersebut merupakan hutan jati, mahoni dan campuran yang memiliki fungsi sebagai resapan air hujan disamping juga sebagai lahan pertanian meskipun dengan daya dukung tanah yang rendah.

Lembah yang membujur dari barat ke timur merupakan lahan pertanian yang produktif, yang sebagian telah didukung jaringan irigasi. Lembah ini selain dipadati oleh penduduk juga aliran banyak sungai, jalan raya dan jalan kereta api.

Sebelumnya ibukota kabupaten Grobogan terletak di Kecamatan Grobogan bukan di Purwodadi, akan tetapi kemudian dipindah di Purwodadi, Bupati Grobogan pertama kali adalah Raden Surokerti Abinarang dan Bupati yang paling legendaris adalah Soegiri serta Bupati yang kontroversial adalah H. Agus Supriyanto, SE. Budaya yang paling terkenal di Grobogan ini adalah seni tayup, dengan pemainnya yang legendaris adalah Lasmi dari desa Kropak - Wirosari.

Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) / Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD Grobogan

Muspida/FKPD Kabupaten Grobogan meliputi:

Pembagian administratif

Kabupaten Grobogan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 273 desa dan 7 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purwodadi.

Topografi

Sebagian besar wilayah terletak pada permukaan yang relatif datar dengan kemiringan kurang dari 5%, daerah berbukit dan pegunungan terletak di bagian utara dan selatan, tepatnya di sekitar jalur pegunungan kendeng utara dan selatan. Secara umum kondisi topografi yang ada dapat dikelompokkan menjadi menjadi 3 kelompok :

  • Daerah dataran, berada pada ketinggian sampai dengan 50 mdpl, dengan kelerengan 0 - 8%
  • Daerah perbukitan, berada pada ketinggian antara 50 -100 mdpl, dengan kelerengan 8 - 15%
  • Daerah dataran tinggi, berada pada ketinggian antara 100 - 500 mdpl, dengan kelerengan >15%

Geologi dan Jenis Tanah

Berdasarkan bentang alam dan asosiasi batuan penyusunnya, terdapat 7 jenis batuan, yaitu paleosen fasies sedimen, paleosen fasies batu gamping, pleistosen fasies sedimen, miosen fasies batu gamping dan allumunium. Dari jenis batuan tersebut yang sebarannya merata adalah batuan allumunium dan paleosen fasies sedimen.

Hasil pelapukan batuan dan sedimentasi menghasilkan jenis tanah yang ada saat ini, yaitu Aluvial dengan bahan induknya endapan liat dan pasir; Asosiasi Litosol, Mediteran kuning dan Rensina dengan bahan induknya batu kapur dan napal lunak; Komplek Regosol kelabu dan Grumosol kelabu tua dengan bahan induknya batu kapur dan napal; Grumosol dengan bahan induk endapan liat; Grumosol dengan bahan induk batu kapur dan napal; Asosiasi Grumosol tua coklat dengan bahan induk napal lunak; Asosiasi Mediteran merang kekuningan dan Mediteran coklat kekuningan dengan bahan induk batu liat lunak; Komplek Mediteran coklat kemerahan dan Litosol dengan bahan induk batu kapur dan napal. Dari jenis tersebut, aluvial kelabu dan aluvial coklat keabuan mempunyai sebaran yang hampir merata pada seluruh wilayah.


Transportasi

Purwodadi, ibukota Kabupaten Grobogan, berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Surabaya lewat Cepu.

Angkutan kereta api juga melintasi wilayah kabupaten ini, meski tidak melalui Purwodadi. Terdapat dua jalur utama kereta api, yakni dari Semarang Tawang menuju timur (Surabaya Kota) dan menuju tenggara (Solo Balapan). Kabupaten Grobogan memiliki sejumlah stasiun kereta api, dimana hanya berhenti kereta lokal jurusan Semarang-Bojonegoro dan Semarang-Solo, sedang kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun tersebut. Stasiun Gundih adalah yang terbesar, di mana terdapat persimpangan antara kedua jalur utama tersebut.

Tempat-tempat kunjungan

Bledug Kuwu

Di Kabupaten Grobogan berlokasi gejala alam langka berupa kawah lumpur (bledug) yang dinamakan Bledug Kuwu (karena berlokasi di Kuwu). Kawah ini secara berkala (selang 2-3 menit) melepaskan lumpur mineral dalam bentuk letupan besar (setinggi hingga 2m). Oleh penduduk setempat lumpur ini dimanfaatkan mineralnya untuk pembuatan konsentrat garam yang disebut bleng (IPA:/blɚŋ/) dan dipakai, misalnya, dalam pembuatan kerupuk karak.

Api abadi Mrapen

Di sisi barat wilayah kabupaten ini juga ditemukan sumur api abadi Mrapen, yang menyemburkan api tanpa henti. Umat Buddha selalu mengambil api ini untuk menyalakan obor yang dibawa dalam parade menyambut perayaan Waisak.

Makam Ki Ageng Selo

Di sebelah timur kota Purwodadi terletak makam salah satu tokoh pendiri dinasti Mataram Islam, Ki Ageng Selo. Namanya disebut-sebut dalam Babad Tanah Jawi sebagai pendamping Ki Ageng Pemanahan, nenek moyang dari kerabat kraton Jawa masa kini.

Referensi

  1. ^ Arief Mudzakir, BA & Sulistiono, S.S, ed. (2003) [2003]. "35". Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL) (dalam bahasa Bahasa Indonesia) (edisi ke-1). Semarang: Aneka Ilmu. hlm. viii + 296. Diakses tanggal 13 Januari 2008. 

Pranala luar