Dalam mitologi Yunani, Teiresias (bahasa Yunani: Τειρεσίας) sdalah seorang peramal buta dari Thebes. Dia terkenal karena pernah berubah menjadi seorang perempuan selama tujuh tahun. Dia adalah putra Everes, seorang gembala, dan nimfa Khariklo.[1][2] Teiresias memiliki umur yang panjang. Dia mengalami tujuh generasi di Thebes.

Teiresias mundul di hadapan Odisseus, ilustrasi buatan Johann Heinrich Füssli (1780-85)

Dalam mitologi

Teiresias adalah pendeta Apollo.[1] Ada beberapa versi berbeda mengenai bagaimana dia menjadi buta. Salah satunya adalah kisah bahwa dia dibutakan oleh para dewa karena banyak menyingkapkan rahasia para dewa pada manusia. Cerita alternatif dikisahkan oleh penyair Ferekides yang diikuti oleh Kallimakhos, yaitu bahwa Teiresias dibutakan oleh Athena karena dia telah mengintip Athena yang sedang mandi. Ibu Teiresias, Khariklo, yang merupakan nimfa Athena, memohon pada sang dewi untuk membatalkan kutukannya. Namun Athena tak bisa melakukannya, karena itu, sebagai kompensasi atas kebutaannya, Athena memberi Teiresias kemampuan meramal dan pemahaman terhadap bahasa burung,[1]

Di Gunung Killene di Peloponnesia,[3] Teiresias menemukan dua ekor ular yang sedang kawin. Dia dengan isengnya memukul hewan tersebut. Hera tidak senang melihat ini dan kemudian menghukum Teiresias. Hera mengubah Teiresias menjadi seorang perempuan. Sebagai perempuan, Teiresias menjadi pendeta Hera. Teiresias juga menikah dan melahirkan anak, salah satu anaknya yang terkenal adalah Manto, yang juga menjadi seorang peramal. Menurut beberapa versi, ketika menjadi perempuan, Teiresias adalah seorang pramusyahwat yang terkenal. Setelah tujuh tahun menjadi perempuan, Teiresias menemukan lagi sepasang ular yang sedang kawin. Teiresias memukul lagi hewan tersebut (dalam versi lainnya membiarkannya) dan dia pun kembali menjadi pria.[1][4]

Dalam versi yang terpisah, [5][6] Teiresias dilibatkan pada perdebatan antara Zeus dengan Hera. Mereka berdebat apakan lelaki atau perempuan yang memperoleh kepuasan lebih banyak dalam hubungan seksual. Zeus memilih perempuan sedangkan pendapat Hera dalah lelaki. Karena Teiresias pernah menjadi perempuan dan laki-laki, dia pun dimintai pendapat. Teiresias kemudian menjawab bahwa dalam skala sepuluh, perempuan memperoleh kepuasan sembilan sedangkan laki-laki adalah satu.[1] Karena memihak Zeus, Hera marah pada Teiresias dan menjadikannya buta. Zeus kasihan padanya dan sebagai kompensasinya, Zeus memberi Teiresais kemampuan meramal serta usia tujuh kali lebih panjang daripada usia manusia normal.

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e Apollodoros, Bibliotheka, 3.6.7
  2. ^ Hyginus, Fabulae 75.
  3. ^ Eustathios dan John Tzetzes berpendapat bahwa kisah ini terjadi di Gunung Kithairon di Boeotia, dekat wilayah Thebes.
  4. ^ Flegon, Mirabilia 4.
  5. ^ Hyginus, Fabulae 75
  6. ^ [[Ovidius Metamorposes 3.