Aslan Maskhadov

Revisi sejak 29 Desember 2010 11.59 oleh Xqbot (bicara | kontrib) (r2.5.2) (bot Mengubah: uk:Аслан Масхадов)

Aslan Aliyevich Maskhadov (Bahasa Rusia: Аслан Алиевич Масхадов) (21 September 1951 - 8 Maret 2005) adalah pemimpin gerakan separatis di Republik Chechnya, Rusia. Ia dipuji oleh beberapa kalangan berkat kemenangan Chechnya di Perang Chechnya Pertama, yang menjamin kemerdekaan de facto sementara bagi Chechnya. Pada Januari 1997, Maskhadov terpilih sebagai Presiden Chechnya dengan janjinya untuk merdeka dari Moskwa. Menyusul mulainya Perang Chechnya Kedua, Maskhadov kembali memimpin gerakan gerilya melawan pasukan Rusia. Ia dilaporkan tewas di sebuah desa di utara Chechnya pada Maret 2005.

Kehidupan awal

Maskhadov lahir di Kazakhstan tahun 1951, saat masyarakat Chechnya mengungsi ke wilayah tersebut. Keluarganya kembali ke Chechnya tahun 1957. Maskhadov bergabung dengan Tentara Merah, berlatih di negara tetangga Georgia dan lulus dari Sekolah Artileri Tbilisi pada 1972. Ia lulus dari Akademi Militer Leningrad pada 1981 dan dia menjadi seorang yang ditugaskan untuk pertama kalinya ke Hongaria bersama sebuah regimen artileri gerak sendiri. Pada tahun 1990, Maskhadev menjabat sebagai komando lokal pasukan roket dan altileri Soviet di Vilnius, Lithuania, di mana beliau membantu penindasan gerakan kemerdekaan Lithuania yang gagal. Ia pensiun dari tentara Rusia pada 1992, dengan pangkat kolonel dan kembali ke kampung halamannya di Chechnya.

Perang Chechnya Pertama

Setelah keruntuhan Uni Soviet, Maskhadov menjadi Kepala Staf tentara Chechnya yang baru saja terbentuk di bawah perintah mantan jenderal Soviet Dzhokhar Dudayev. Maskhadov merupakan figur militer senior pada kubu Chechnya saat Perang Chechnya Pertama (1994-1996) dan dia dikenal berperan penting pada kemenangan Chechnya melawan pasukan Rusia. Ia memimpin delegasi Chechnya pada berbagai pembicaraan damai dengan Rusia yang menyerukan genjatan senjata untuk mengakhiri perang. Pada 17 Oktober 1996, Maskhadov dilantik menjadi perdana menteri sementara Chechnya setelah pembunuhan Dudayev oleh pasukan Rusia. Ia menjadi kandidat presiden pada pemilu bulan Januari 1997 denagn kandidat lainnya Shamil Basayev, seorang komando lapangan dengan pengikutnya yang banyak. Maskhadov menang mutlak dan Presiden Rusia pada saat itu Boris Yeltsin mengucapkan selamat. Yeltsin berjanji akan membangun hubungan dengan Chechnya (namun masih menolak untuk mengakui Chechnya yang merdeka)

Posisi Maskhadov semakin terjepit tatkala dia perlahan-lahan kehilangan kontrol pada Basayev yang mendirikan jaringan milisi dan panglima perang di sepanjang republik itu. Ia menjadi target pembunuhan yang dilancarkan oleh Basayev dan sekutunya. Chechnya terkenal dengan aksi penculikan dan terorisme serta kejahatan yang direncanakan di Rusia. Maskhadov juga mencoba untuk menahan laju pertumbuhan Wahabisme dan grup fundamentalis Islam lainnya yang didukung oleh Basayev, namun beliau tidak berhasil sehingga terjadi keretakan pada gerakan separatis Chechnya antara kaum fundamentalis Muslim dan nationalis aliran sekuler.

Perang Chechnya Kedua

Sebuah serangan yang diluncurkan pasukan basayev di negeri tetangga Republik Dagestan pada September 1999 menimbulkan opini di Rusia yang melihat Maskhadov tidak mampu mengatur negaranya dan dia juga dinilai bersekutu dengan para teroris. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menugaskan pasukan Rusia untuk kembali ke Chechnya pada Oktober 1999 yang dengan cepat menyerbu Chechnya sehingga mendorong Putin ke kursi kepresidenan.

Maskhadov kembali menjalani hidup sebagai pemimpin gerilya, tinggal dalam persembunyian sebagai orang kedua yang paling diburu oleh Rusia setelah Basayev. Rusia memberikan uang sebesar US$10 juta bagi penangkap Maskhadov. Ia dilihat sebagai pemimpin politikal pasukan separatis pada saat Perang Chechnya Kedua. Namun peran militer Maskhadev tidak jelas. Ia seringkali membantah dirinya bertanggungjawab terhadap aksi teroris yang semakin brutal yang dilaksanakan oleh pengikut Basayev sejak 1999, dan sering mencelanya melalui juru bicara di luar negeri. Walaupun beberapa pengamat Barat menganggapnya masuk akal, pejabat Rusia menganggapnya tidak jujur dan mereka selalu menuduh Basayev dan Maskhadov bersekongkol untuk melaksanakan aksi terorisme.

Kematian Maskhadov

Pada 8 Maret 2005, kepala FSB Nikolay Patrushev mengumumkan bahwa tentara elit FSB (pengganti KGB) telah "pada hari ini melaksanakan sebuah operasi di pemukiman Tolstoy-Yurt yang mengakibatkan teroris internasional dan pemimpin grup bersenjata Maskhadov tewas, dan beberapa kawan seperjuangan terdekatnya ditahan". Pihak tentara FSB berencana untuk menangkap Maskhadov hidup-hidup, namun ternyata Maskhadov tidak sengaja terbunuh oleh sebuah granat yang dilempar ke bunker tempat dia bersembunyi. Maskhadov telah memerintahkan pengawalnya untuk meninggalkan lokasi tersebut sebelum tentara Rusia muncul.

Lihat pula

Pranala luar

Biografi:

Laporan tentang kematiannya:


Didahului oleh:
Zelimkhan Yandarbiyev
Presiden Chechnya
1997–2005
Diteruskan oleh:
Abdul-Khalim Sadulayev