Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam

sekolah di Indonesia

Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam (PP Al-Quran Babussalam) adalah sebuah pondok pesantren di Kawasan Bandung Utara di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PP Al-Quran Babussalam ini mengintegrasikan kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional dengan kurikulum kepesantrenan karena menolak adanya dikotomi ilmu dan lembaga pendidikan.

Daftar isi

  1. Sejarah
  2. Visi
  3. Misi
  4. Tujuan
  5. Moto
  6. Kurikulum
  7. Fasilitas
  8. Tenaga Pengajar
  9. Susunan Pengurus Yayasan
  10. Referensi
  11. Pranala luar

Sejarah

PP Al-Quran Babussalam di deklarasikan pada 12 Rabiul Awwal 1401 H (18 Januari 1981 M) di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia, di atas tanah wakaf seluas 500 m². Setelah 29 tahun, tanah wakaf di Desa Ciburial bertambah menjadi 40.000 m² dan telah memiliki 7 (tujuh) cabang di seluruh Indonesia. PP Al-Quran Babussalam didirikan oleh K.H.Drs. Muchtar Adam dan Yayasan Babussalam sebagai badan hukum yang memayungi dengan akte Notaris Koswara No.6 tanggal 6 Juli 1981.

Gagasan K.H.Drs.Muchtar Adam mendirikan gerakan dakwah melalui PP Al-Quran Babussalam di Bandung bukan secara kebetulan, namun melalui proses kreatif setelah berinteraksi dengan tokoh-tokoh Islam dan aktivis dakwah Islam Jawa Barat pada jamannya, seperti KH.EZ.Muttaqien (MUI Jawa Barat dan Rektor UNISBA), KH.Hambali Ahmad (Pimpinan Pesantren Muhammadiyah Bandung), H.A.Sobandi, KH.Rusyad Nurdin dan Mayor Jendral Sudirman (Komandan Seskoad di Bandung).

Ide dasar yang menjiwai pendirian dan perkembangan PP Al-Quran Babussalam adalah QS. An-Nisaa’ (4): 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan anak-anak yang lemah-lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” Berdasarkan pemahaman terhadap ayat tersebut, proses kreatif K.H.Drs.Muchtar Adam dalam gerakan dakwah Islam telah memilih sasaran dakwah utamanya dari kalangan akar rumput. Sangat wajar bila pendirian PP Al-Quran Babussalam selalu berada di lokasi pedesaan. Saat ini santri PP Al-Quran Babussalam di Bandung (Jawa Barat) mencapai 80% datang dari kaum dhu’afa dan mustadh’afin. Bahkan untuk Cabang Selayar (Sulawesi Selatan), Cabang Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Cabang Alor (Nusa Tenggara Timur), dan Cabang Aceh Besar (Nanggroe Aceh Darussalam) santrinya 100% dari kaum dhu’afa dan mustadh’afin. Khusus untuk Cabang Wakatobi dan Cabang Aceh Besar, seluruh kebutuhan hidup dan pendidikan santri ditanggung oleh PP Al-Quran Babussalam.

Kuatnya keinginan K.H.Drs.Muchtar Adam untuk menjadikan PP Al-Quran Babussalam sebagai tempat menyemai bibit unggul umat bukan tanpa resiko. Banyak orang mengidentikkan atau menganggap PP Al-Quran Babussalam sebagai pusat Islam Syi’ah di Ciburial, Kawasan Bandung Utara. Bahkan ada salah satu tokoh yang memandang kuliah ma’rifatullah yang diajarkan KH.Drs.Muchtar Adam dipandang sesat. Memang banyak para tokoh memandang PP Al-Quran Babussalam dengan sebelah mata. Boleh jadi, penyebabnya karena informasi yang tidak utuh, tidak mampu menangkap fenomena dinamika intelektual yang terus berlangsung di PP Al-Quran Babussalam. Mereka tidak menyelami ruh atau menyingkap misteri intelektual para ustadz dan muballigh PP Al-Quran Babussalam.

PP Al-Quran Babussalam yang berada di sebuah desa kecil di Kawasan Bukit Pakar Bandung Utara memang mulai menggeliat. Properti yang paling berharga adalah Perpustakaan Babussalam. Di dalamnya tersimpan koleksi tafsir al-Quran karya ulama klasik dan modern yang berafiliasi kepada madzhab sunni (Syafi’i. Maliki, Hanafi, Hambali) dan madzhab syi’ah (Ja’far Ash-Shodiq). Sehingga dinamika pemikiran tafsir dan fiqh lintas madzhab terus berkembang. Dampaknya kepada rekruitmen subyek pendidik dirasah Islamiyah, yaitu syarat minimal harus bisa membaca kitab kuning dan memiliki wawasan fiqh lintas madzhab. Hal ini dilakukan karena tuntutan implementasi kurikulum integral PP Al-Quran Babussalam menghendaki demikian, sekaligus untuk memantapkan sebagai sekolah kader umat yang bertujuan terwujudnya generasi qur’ani dengan spesialisasi ilmu berakar pada al-Quran yang mumpuni serta pengetahuan tentang literatur pemikiran timur dan barat. ‘Ali bin Abi Thalib berkata bahwa ganjaran keimanan seorang beriman akan diberikan pada hari pembalasan kelak diukur dengan derajat keilmuan dan penyebaran ilmunya.


Visi

Pelopor dan pusat pendidikan al-Quran secara terpadu melalui lintas mazhab.


Misi

Menjadi salah satu wadah untuk mewujudkan ukhuwwah islamiyah dan wahdatul ummah dengan menggalang kerjasama berlandaskan kejujuran watak untuk berbakti kepada Agama, Nusa, dan Bangsa Indonesia.


Tujuan

  1. Mempersiapkan santri untuk mampu menerapkan dan mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan berakar al-Quran.

Pengembangan kepribadian santri untuk memiliki kemantapan ilmu, spiritual, dan akhlakul karimah. Mempersiapkan santri untuk berjiwa pejuang, ikhlas, mandiri, kreatif dan inovatif. Pengembangan kegiatan keagamaan dan bi'ah lughawiyah, khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mempersiapkan santri untuk memiliki integritas dan wawasan kebangsaan yang kuat. Pengayaan sinergisitas budaya lokal dengan ajaran agama dalam mendukung kemandirian dengan tetap mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia.


Moto

Pendidikan di PP Al-Quran Babussalam berintikan al-Quran. Setiap santri fardhu ‘ain mempelajari al-Quran dan mampu menjabarkan al-Quran dalam lingkup ilmu dan pengetahuan yang dipelajari. Sehingga berdampak pada peningkatan kualitas spiritual dan akhlakul karimah sebagaimana firman Allah dalam QS. 3: 190-194. Dari sinilah lahir moto pendidikan di PP Al-Quran Babussalam yaitu: “Intelektualisme, Spiritualisme, dan Akhlakul Karimah”.


Kurikulum

PP Al-Quran Babussalam sebagai lembaga dakwah yang bergerak dibidang pendidikan mempunyai watak utama yaitu menolak adanya dikotomi ilmu dan lembaga pendidikan. Kurikulum PP Al-Quran Babussalam yang digunakan disebut kurikulum integral yaitu suatu kurikulum berisikan uraian bidang studi dari kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (TK, SD, SMP, dan SMA) dan kurikulum kepesantrenan yang disajikan secara kait-berkait menjadi satu kesatuan secara utuh dan menganut sistem “long life education”. Implementasi kurikulum integral menjadikan asrama dan sekolah menjadi satu kesatuan dalam pengasuhan santri. Sekolah bertanggung jawab dalam pengasuhan santri mulai jam 07.00-15.30, sedang asrama dari jam 15.30-07.00. Cara para ustadz/ustadzah membimbing dan mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan pembentukan karakternya dilandasi oleh nilai-nilai Al-Quran dan as-Sunnah. Kegiatan belajar menekankan pada pemahaman intelektualitas, spiritualitas dan akhlakul karimah. Santri diharapkan mampu mencari dan mencerna informasi yang diperlukan serta membiasakan diri untuk proses belajar seumur hidup. Dengan sistem ini, ada keharusan bagi santri tingkat SMP dan SMA untuk tinggal di asrama Babussalam. Pada sistem ini asrama dan sekolah merupakan sub sistem dari PP Al-Quran Babussalam yang didukung oleh program pengajaran hafalan Al-Quran, bahasa Arab, dan Inggris secara intensif sebagai kunci pengembangan tradiri keilmuan di PP Al-Quran Babussalam.

Khusus pengajaran dirasah islamiyah, seluruhnya mengacu kepada Al-Quran dan As-Sunnah dengan menggunakan teks berbahasa Arab atau lebih populer disebut kitab kuning, yaitu kitab-kitab Islam klasik dan modern yang ditulis dalam bahasa Arab baik hasil karya para tokoh muslim luar negeri maupun para pemikir muslim Indonesia. Untuk tingkat SD dan SMP, santri masih dibimbing dalam memberikan harokat (musyakkal) oleh ustadz/ustadzah. Tetapi untuk tingkat SMA, ustadz/ustadzah sudah tidak perlu lagi membimbing santri dalam memberikan harokat. Dengan kata lain, bimbingan “Qira’atul Kutub” (membaca kitab kuning tanpa harokat) sasaran utamanya adalah santri tingkat SMA.

Secara keseluruhan kitab kuning yang diajarkan di PP Al-Quran Babussalam meliputi bidang kajian: nahwu dan sharaf (materi bahasa arab), fiqh dan ushul fiqh (materi fikih perbandingan), tafsir dan ilmu tafsir (materi al-Quran), serta hadits dan ilmu hadits (materi hadits), aqidah dan akhlak (terintegrasi ke materi Al-Quran), dan khitabah. Kitab kuning yang digunakan di PP Al-Quran Babussalam, pengarangnya tidak hanya berafiliasi dengan madzhab sunni (Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hambali) saja, tetapi bisa juga berafiliasi ke madzhab syi’ah (Ja’far Ash-Shodiq). Sebab kitab kuning berfungsi sebagai kitab sumber yang dikembangkan menjadi resume (mukhtashar atau khulaashah), syarah, taqriirat, ta’liqaat dsb.

Selanjutnya kitab kuning yang digunakan, antara lain: Safinatunnaja dan al-Fiqh ‘ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah (fiqh), Qatrul Baits (aqidah), Sullam Taufiq dan Ta’lim Muta’allim (akhlak), Tafsir Ibn Abbas, Tafsir Jami’ul Ahkam fil Quran karya Al-Qurtubi, dan Tafsir Al-Mizan karya Husein Tabattaba’i (tafsir), al-Itqam karya As-Suyuthi, al-Burhan fi ‘ulumil Quran karya Az-Zarqani, dan Manahil irfan fi ulumil quran karya Az-Zarkasyi (ulumul quran), Arba’in an-Nawawi dan 40 hadits telah Imam Khomeini –kitab aslinya berjudul Chihil Hadits berbahasa Persia-- (hadits), Mabahits fi’ulum hadits (ulumul hadits), dan Liqa’ul Jamahir karya Dr.Akrim Ridha (khitabah). Sedang dalam pengajaran bahasa Arab, kitab kuning yang digunakan adalah al-Juruumiyyah (nahwu) dan Matnul Bina (sharaf).

Penguasaan Hafalan al-Quran

Hafalan al-Quran telah ditetapkan menjadi salah satu program unggulan di Pesantren Al-Quran Babussalam. Sehingga hafalan al-Quran ditetapkan menjadi syarat pengambilan ijazah/surat tanda tamat belajar mulai jenjang pendidikan SD Plus Babussalam dikenakan hafalan al-Quran juz 30, bila melanjutkan ke SMP Plus Babussalam dikenakan hafalan al-Quran juz 29, dan di SMA Plus Babussalam harus menghafal juz 28,27 dan 26. Target hafalan al-Quran tersebut merupakan target minimal yang harus dikuasai setiap santri di setiap jenjang pendidikan. Apabila ada santri yang berminat dan diperkirakan mampu menghafal al-Quran 30 juz, maka ustadz/ustadzah yang ada di asrama siap untuk membimbingnya.

Penguasaan Bahasa Asing

Berdasarkan pertimbangan bahwa penguasaan kemampuan akademik terutama bidang dirasah islamiyah, tidak mungkin tanpa penguasaan bahasa Arab atau Inggris. Untuk menggerakkan program penguasaan bahasa Arab dan Inggris telah ditetapkan asrama sebagai pusat lingkungan pembinaan bahasa asing. Sehingga kompetensi pembina asrama harus menguasai secara aktif bahasa Arab dan Inggris. Para pembina di asrama akan mengajarkan bahasa asing langsung dalam bentuk percakapan sehari-hari. Porsi bimbingan lebih banyak praktek daripada teori. Di akhir pembelajaran, santri diberi tugas membuat paper dalam dua bahasa yaitu bahasa Arab dan Inggris sebagai syarat pengambilan ijazah/STTB. Kedepan, perlu dipikirkan santri untuk mengikuti ujian TOEFL dan nilai bahasa arab setara dengan nilai TOEFL yang telah ditetapkan PP Al-Quran Babussalam. Sehingga penguasaan bahasa asing menjadi program unggulan juga pada pengasuhan santri di asrama.


Fasilitas

Komplek PP Al-Quran Babussalam terdiri dari: masjid, aula, gedung sekolah empat lantai, perpustakaan, ruang komputer dan internet, studio mini radio, gedung asrama putra, gedung asrama putri, koperasi, balai pengobatan Thibbun Nabawi, dan dapur umum.


Tenaga Pengajar

  1. Alumni dari: PP Al-Quran Babussalam Bandung, Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, dan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta.

Sarjana S1 dan S2 alumni dari: UIN, UPI, ITB, UNPAD, Universitas Al-Azhar di Mesir, International University of Afrika di Sudan, dan Iran.


Susunan Pengurus Yayasan Babussalam Bandung Periode 2007-2012

Pembina: Ketua : K.H.Drs.Muchtar Adam. Anggota : 1. Prof.Dr.H.Sri Soemantri, SH. 2. Drs.H.Zulfikar Saibun. 3. Ir.H.Deddy Tjahyadi A., Dipl.HE. 4. Dr.H.Sumantho Imam Khasani. 5. Dr.H.Wawang Suratno. MS. 6. Prof. Drs.H.M.Taher Djide. 7. H.R.Bagus Kusmana Thahir. 8. H.A.Razak Latang. 9. Ir.H.Achmad Badawi Rifai.

Pengawas: Ketua : H.Iwan Abdurrahim, MBA. Anggota : 1. Drs.H.Ishak Sukma Raharja. 2. H.Fauzi Bajri.

Pengurus Harian: Ketua Umum : Prof.Dr.H.Iim Wasliman, M.Pd., M.Si. Ketua I : H. Fajruddin Muchtar, Lc. Ketua II : Ir.H.Rahmat Basuki. Ketua III : Drs.H.A.Munawir Rifadhi. Sekretaris Umum : H.Rndang Atmadirja, M.Sc. Sekretaris I : Dra.Hj.Intan Rosmadewi, M.Pd. Sekretaris II : Ir.H.Hadi Nursarya, M.Sc. Sekretaris III : H.Sofwan Azhar S, SE, M.Sc. Bendahara Umum : H.Eep Subakti, BE. Bendahara I : Hj. Alit Sajariah. Bendahara II : Dra.Sumarni Mien R, M.Sn. Bendahara III : Lien Nuriani.

Pembantu Umum: 1. Ir.H.Keulman Mas Eman. 2. Dr.H.Slameto Wiryo Lukito. 3. Ir.H.Sajiboen Soedirdja. 4. H.Surahman.


Referensi

  • www.babussalam.co.id/

http://rumahsantri.multiply.com/journal/item/10/Mengukuhkan_Struktur_Keilmuan_Pesantren Profil Yayasan Babussalam Bandung.


Pranala luar

Katagori: Pesantren di Bandung │ Pesantren di Jawa Barat │ Pesantren di Indonesia │ Pesantren Al-Quran │ Pesantren Modern │ Sekolah di Indonesia │