Bandar Udara Tuban
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 27 Januari 2011. |
Pelabuhan Udara Tuban adalah sebuah lapangan terbang dan juga pernah menjadi bandar udara internasional. Pelabuhan udara ini pernah ada di Tuban, Bali, Indonesia antara tahun 1935 sampai 1969. kini pelabuhan udara itu adalah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Sejarah
Pelabuhan udara Tuban (sekarang Bandar udara internasional Ngurah Rai) dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum).[1] Lokasinya berada di Desa Tuban, karena hal tersebut, maka masyarakat di sekitar menyebutnya Pelabuhan Udara Tuban. Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraph dan KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali, yang merupakan nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Era Jepang
Pada tahun 1942, Airstip south Bali dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. [1] Airstrip yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja). Pada tahun 1947, airstrip mengalami perubahan.
Era Kemerdekaan
ntuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landas pacu kea rah barat yang semula 1200 meter menjadi 2700 meter dengan overrun 2 x 100 meter. [1] pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10 Agustus 1966. Pada tahun 1969, Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, yang sekaligus menjadi momen perubahan nama dari Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah RAI (Bali International Airport Ngurah Rai.