Monumen Kresek

Revisi sejak 25 Januari 2011 00.51 oleh 180.214.232.18 (bicara) (noref)

Monumen Kresek, adalah monumen bersejarah yang merupakan peninggalan dan sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. Lokasi peninggalan sejarah dengan luas 2 hektar ini, berada 8 km ke arah timur dari kota Madiun dan terdiri dari monumen dan relief peninggalan sejarah tentang keganasan PKI pada tahun 1948 di Madiun. Adapun fasilitas wisata yang ada di tempat ini, antara lain, pendopo tempat istirahat, taman tanaman langka dan dilengkapi pula areal parkir.Area monument ini sangat asri,sebagian besar berupa pepohonan dan bunga bunga yang ditata rapi disekitar monumen dan untuk masuk ke monumen kresek ini tidak dikenakan biaya retribusi. Setelah melewati gapura masuk kita kan menuruni beberapa anak tangga dan untuk bisa mencapai patung utama monumen ini maka kita harus menaiki sekitar 30 anak tangga setelah berjalan beberapa meter dari gapura pintu masuk monumen .Dibawah patung utama terdapat kolam ikan yang tidak terlalu besar,namun sayangnya air kolam tersebut sangat kotor dan tidak terawat.Patung utama dari monument ini berupa seorang laki laki yang sedang mengayunkan golok dan hendak memenggal kepala kyai yang duduk bersimpuh dengang tangan terikat.Patung ini menggambarkan betapa sadisnya perlakuan PKI terhadap warga warga sekitar terutama pemuka agama. Patung utama ini memiliki tinggi sekitar 5 meter dan terbuat dari semen. Didepan patung utama terdapat patung 5 anak kecil yang berseragam sekolah yang sedang melambaikan tangan,tinggi patung ini lebih kecil dari patung utama,yakni sekitar 3 meter lalu dibagian belakang monument ini terdapat relief yang menggambarkan awal mula terbentukknya PKI hingga kehancuran PKI dengan terbunuhnya salah satu pemimpin mereka yakni Muso. Dibagian selatan patung utama terdapat patung lagi yang berbentuk beberapa mayat yang diselimuti kain, patung ini menggambarkan korban korban yang meninggal oleh keganasan perlakuan PKI yang tidak manusiawi lalu diatas patung tersebut juga terdapat batu yang mengukir nama nama beberapa prajurit TNI dan pamong desa setempat yang menjadi korban keganasan PKI. Menurut sumber yang kami dapat, yakni dari bapak sudibyo selaku kepala desa kresek setempat ,monument tersebut dibangun untuk memperingati pertempuran yang dilakukan TNI di desa Kresek yang menewaskan puluhan prajurit TNI dan pamong desa setempat.Dahulu PKI menjadikan desa kresek sebagai basis pertahanan utama mereka dari kepungan prajurit TNI dikarenakan letaknya yang jauh dari perkotaan dan letaknya yang berbukit bukit dan masih merupakan hutan lebat sehingga menyulitkan TNI untuk melakukan pengepungan.Puluhan prajurit gugur dalam usaha penumpasan PKI dalam pertempuran didesa kresek ini.Prajurit TNI yang berpangkat Tertinggi yang gugur dalam pertempuran tersebut bernama Kolonel Marhadi dan namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Madiun.Selain itu, pemerintah kota juga mendirikan patung beliau di alun alun kota Madiun sebagai penghormatan akan jasanya. Walaupun fasilitas yang tersedia di monument ini cukup lengkap namun sayangnya hanya segelintir oring yang mau datang untuk menikmati keindahan dan menghargai nilai sejarahnya, hal ini disebabkan selain karena letak monument yang berada jauh dari perkotaan juga karena letaknya yang berbukit bukit sebab berada di kaki gunung wilis, sehingga hanya warga sekitar saja yang sering mengunjungi area monument tersebut.Sebagian besar pengujung monument tersebut adalah pasangan anak muda yang menjadikan lokasi monument tersebut sebagai area untuk berpacaran. Pada intinya monument ini dibangun dengan tujuan untuk mengingatkan kita sebagai generasi muda akan kekejaman PKI dan mengingatkan kita tentang bagaimana kerasnya perjuangan prajurit TNI dalam mempertahankan pancasila sebagai dasar Negara Indonesia yang dahulu ingin dirubah oleh PKI.Sehingga diharapkan dengan adanya monument ini dapat meningkatkan jiwa patriotisme danm nasionalisme kita sebagai generasi muda (sumber : Anggi andika "Bramastya",SMA Negeri 2 Madiun,FEB UGM)