Tenaga pertanian

Revisi sejak 26 Januari 2011 14.21 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot kosmetik perubahan)

Tenaga pertanian adalah disiplin ilmu yang membahas penggunaan energi di bidang pertanian. Secara umum, ada dua cara penggunaan tenaga di bidang pertanian, yaitu tenaga untuk menarik beban, tenaga untuk memutar, dan panas. Pekerjaan menarik beban misalnya pengolahan tanah dengan menggunakan bajak biasa, menarik trailer, dan sebagainya. Sedangkan pekerjaan memutar misalnya memompa air, perontokan padi, dan sebagainya. Ada juga pekerjaan yang menggunakan tenaga tarik dan putar sekaligus, seperti penanaman, pemanenan, dan pengolahan tanah dengan menggunakan bajak yang memanfaatkan daya dari poros PTO traktor. Penggunaan panas misalnya untuk mengeringkan, mendinginkan, dan mengolah hasil pertanian. Tenaga yang dibangkitkan untuk melakukan semua pekerjaan ini berasal dari berbagai sumber, diantaranya:

Penggunaan traktor sebagai sarana pengolahan lahan pertanian merupakan salah satu contoh aplikasi pekerjaan menarik beban dengan sumber tenaga motor bakar. Sedangkan penjemuran gabah yang baru dipanen merupakan contoh penerapan tenaga matahari.

Tenaga manusia

Manusia dapat mengubah energi makanan yang dicernanya menjadi bentuk kerja mekanis, sehingga manusia dikatakan sebagai motor penggeraknya. Kerja mekanis yang dihasilkan dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti menarik dan mendorong beban, hingga memutar.

Penggunaan tenaga manusia dalam dunia pertanian Indonesia saat ini masih dominan dengan ditemukannya petani yang masih mencangkul lahannya, menanam hingga memanen dengan tangannya sendiri dan dengan peralatan sederhana.

Tenaga hewan

Tenaga hewan sudah lama digunakan manusia dalam menggantikan tenaga manusia untuk berbagai pekerjaan di bidang pertanian, misalnya mengolah lahan (penggunaan kerbau untuk membajak), memompa air, menggerakkan mesin penggiling, pengangkutan hasil pertanian, dan sebagainya.

Tenaga angin

Tenaga angin relatif terbatas penggunaannya karena susah untuk dikendalikan dan seringkali tidak tersedia di saat yang dibutuhkan. Penggunaan tenaga angin di bidang pertanian lebih banyak digunakan untuk memompa air untuk pengairan lahan atau pengolahan hasil pertanian. Karena sifat tenaga angin yang tidak selalu tersedia, umumnya air yang dipompa dengan menggunakan tenaga angin disimpan di sebuah tangki untuk digunakan kemudian.

Tenaga air

Tenaga air merupakan sumber tenaga yang populer digunakan pada daerah berbukit di mana aliran air dapat memiliki energi potensial yang tinggi. Besar tenaga yang didapatkan dari tenaga air ini tergantung debit air yang mengalir dan ketinggian jatuhnya air.

Motor listrik

Motor listrik adalah seuatu alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik berbentuk putaran. Tenaga listrik kini sudah dapat diakses hingga ke pedesaan sehingga memudahkan para pelaku pertanian dalam menjalankan usaha pertanian. Contoh aplikasi pertanian dengan menggunakan motor listrik adalah penggilingan padi.

Motor bakar

Saat ini, motor bakar masih mendominasi pemanfaatan energi di bidang mekanisasi pertanian terutama pada pengolahan lahan, pemanenan, hingga pengolahan hasil pertanian. Misalnya yang paling sederhana yaitu traktor dua roda.

Motor bakar yang digunakan pada umumnya yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar bensin. Penggunaan motor diesel biasanya pada mesin yang lebih berat, seperti traktor roda empat yang biasa digunakan pada perkebunan besar.

Keuntungan penggunaan motor bakar adalah kemampuannya dalam menyediakan daya yang besar dalam waktu yang cepat. Penggunaannya pun cukup mudah.

Traktor

Traktor di bidang pertanian merupakan suatu alat yang sangat penting dalam penyediaan tenaga tarik dan putar untuk digunakan dalam mengolah lahan, perawatan tanaman, pemanenan, hingga pengolahan hasil pertanian. Traktor di bidang pertanian digolongkan menjadi dua, yaitu traktor roda dua atau traktor tangan dan traktor roda empat.