Pertempuran Avarayr

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Avarayr (bahasa Armenia: Ավարայրի ճակատամարտ, bahasa Persia: نبرد آوارایر) (Avarayri chakatamart) atau Pertempuran Vartanantz adalah pertempuran yang terjadi pada 26 Mei 451 di Dataran Avarayr di Vaspurakan, antara pasukan Armenia yang dipimpin oleh Santo Vartan melawan pasukan Kekaisaran Sassaniyah. Pasukan Sassaniyah memperoleh kemenangan dalam pertempuran ini namun mereka mengalami kerugian yang besar, dan rakyat Armenia tetap melakukan perlawanan melalui pemberontakan serta perang gerilya. Pada akhirnya rakyat Armenia pun memperoleh kebebsan beragama.

Pertempuran Avarayr
Bagian dari Perang Vardanank

Penggamabran pertempuran oleh Grigor Khanjian
Tanggal26 Mei 451[1]
LokasiDataran Avarayr, Sungai Tghmout, Wilayah Artaz, Vaspurakan, Armenia
Poldasht, Poldasht District, Maku, Provinsi Azarbaijan Barat, barat laut  Iran

39°20′19.65″N 45°3′25.53″E / 39.3387917°N 45.0570917°E / 39.3387917; 45.0570917
Hasil Kemenangan Pirris Persia Sassaniyah.[2]
Pihak terlibat
Kekaisaran Sassaniyah, "pendukung" Armenia Pemberontak Kristen Armenia
Tokoh dan pemimpin
Mushkin Niusalavurd Vartan Mamikonian
Kekuatan
~220,000 ~50,000-66,000
Korban
3000-4000 1036 meninggal

Latar belakang

Kerajaan Armenia adalah bangsa pertama yang secara resmi berpindah agama ke Nasrani, pada 301 M di bawah kepemimpinan Tiriades III. Pada 428, terjadi pemberontakan oleh para bangsawan yang berhasil menggulingkan kekuasaan Arsacid Armenia. Armenia kemudian menjadi daerah jajahan Kekaisaran Sassaniyah. Penguasa Sassaniyah menempatkan seorang gubernur di Armenia. Para bangsawan Armenia menyambut baik hukum Persia asalkan mereka diperbolehkan melaksanakan peribadatan Kristen; namun Yazdegerd II, mengetahui bahwa Gereja Armenia secara hierarki bergantung pada Gereja Kristen Barat (Yunani-Latin) yang dekat dengan Roma daripada Gereja Nestorian dukungan Persia yang berbahasa Aram, mencoba mendorong Gereja Armenia untuk mengabaikan Roma dan Bizantium demi Gereja Nestorian atau sekadar membuat mereka berpindah ke Zoroastrianisme. Dia mengumpulkan para bangsawan Armenia di Ctesiphon, dan menekan mereka supaya memutus hubungan dengan Gereja Barat sesuai keinginannya. Yazdegerd II sendiri merupakan penganut Zoroastrianisme dan tujuan sebenarnya adalah untuk mengamankan kekuatan politik daripada memaksakan sifat ortodoks Gereja Nestorian.

Terjadi usaha-usaha untuk menghancurkan gereja dan membangun kuil-api, selain itu sejumlah magi Zoroaster dikirim ke Armenia dengan dilindungi oleh militer Persia. Ini dilakukan untuk menekan Kekristenan dan kependetaan.

Kebijakan Yazdegerd, alih-alih mencegah, malah memicu perlawanan kaum Kristen di Armenia. Ketika berita mengenai tekanan oleh Persia Sassaniyah diketahui oleh rakyat Armenia, pemberontakan pun pecah. Dalam perjalanan pulang, para bangsawan, dengan dipimpin oleh Vartan Mamikonian, bergabung dengan para pemberontak. Setelah mendengar kabar mengenai pemberontakan, Yazdegerd II mengumpulkan pasukan untuk menyerang Armenia. Vartan Mamikonian meminta bantuan pada Konstantinopel karena dia punya hubungan baik dengan Theodosius II, yang menjadikannya jenderal. Bantuan tersebut datang terlambat.

Referensi

  • Elishe: History of Vardan and the Armenian War, transl. R.W. Thomson, Cambridge, Mass. 1982
  • Visions Of Ararat: Writings On Armenia By Christopher J. Walker; Page 3
  • Dr. Abd al-Husayn Zarrin’kub "Ruzgaran:tarikh-i Iran az aghz ta saqut saltnat Pahlvi" Sukhan, 1999. ISBN 964-6961-11-8
  • Modern Armenia: People, Nation, State By Gerard J. Libaridian
  • Vahan Kurkjian - Period of the Marzbans — Battle of Avarair
  1. ^ Izady, Mehrdad R., The Kurds: A Concise Handbook, (1992) Taylor & Francis, Washington, D.C., Page 76
  2. ^ Armenia: The Case for a Forgotten Genocide - hlm 89

Pranala luar