Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kajen. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di utara, Kabupaten Batang di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kabupaten Pemalang di barat.
Kabupaten Pekalongan | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi dan Indah (SANTRI) | |
Koordinat: 6°52′57″S 109°40′12″E / 6.8825°S 109.67°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Kajen |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dra.Hj.Siti Qomariyah,MA Ir.H.Wahyudi Ponconugroho,MT(Wabup) |
Luas | |
• Total | 836,13 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 891,442 (2.006) |
• Kepadatan | 979/km2 (2,540/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0285 |
Kode Kemendagri | 33.26 |
DAU | Rp. 253.342.000.000 |
Situs web | http://www.pekalongankab.go.id/ |
Pekalongan berada di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan).
Geografi
Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa. Kajen, ibukota Kabupaten Pekalongan, berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.
Pemerintahan
Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 270 desa dan 13 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen.
Kajen, dulunya merupakan kota kecamatan yang telah dikembangkan menjadi ibukota kabupaten yang baru, menggantikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang berlokasi di Jl. Nusantara Nomor 1 Kota Pekalongan. Kepindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan ke Kajen, dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2001, walaupun SK mendagri sudah diterbitkan pada tahun 1996. Hal ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas pemerintah di Kota Kajen yang dilaksanakan secara bertahap.
Pariwisata
Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal diantaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor.
Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri, terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan arah Kajen (dari jalan Jakarta-Semarang pertigaan Wiradesa ke selatan atau dari kota Pekalongan arah Buaran), dimana daerah tersebut terdapat pemandian dan taman bermain seta wisata hutan pinus milik Perum Perhutani dan juga terdapat komunitas masyarakat Hindu di Pekalongan.Disini terdapat peninggalan berupa lingga dan yoni yang terletak sekitar 500 meter dari kompleks pemandian linggo asri.
Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter Depok, Ekowisata Petungkriyono, Wisata Air, Wisata hutan, Wisata budaya dll. Pekalongan masih menunggu investor yang ingin mengembangkan obyek wisata ini.
Buat penikmat makanan, Pekalongan menyediakan wisata kuliner berupa Taoto dan nasi megono, Taoto adalah sejenis soto yang dibuat dengan kuah taoco dan dengan daging serta jerohan kerbau. Sedang megono adalah cacahan nangka muda yang dibumbui parutan kelapa dan dikukus yang cocok buat dinikmati saat masih panas.
Pendidikan
Pendidikan Tinggi
- Politeknik Muhammadiyah Pekalongan, Kajen Pekalongan
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Pekalongan
- Ekolah Tinggi Ilmu Keperawatan & Kebidanan (STIKES) Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
- Akademi Analisis Kesehatan Pekalongan
Pendidikan Menengah
- SMEA (Ekonomi) Yapenda Kedungwuni Pekalongan
- STM (Tekhnik) Yapenda Wiradesa Pekalongan
- SMA Muhammadiyah II Pekajangan, Kedungwuni, Pekalongan
- SMK (Ekonomi) Muhamadiyah Bligo, Buaran, Pekalongan
- SMK (Tehnik)Islamiyyah Sapugarut, Buaran, pekalongan
- SMK (Tehnik) Muhamadiyah Kedungwuni, Pekalongan
- SMK (Ekonomi) Ar Rahman Watusalam, Buaran, Pekalongan
- SMK (Ekonomi) NU Tirto, Pekalongan
- SMK NU KAJEN
- SMK 1 Kedungwuni Pekalongan
- SMA PGRI
- SMA ISLAM YMI WONPRINGGO
- SMA Negeri (Kajen, Kedungwuni, Wiradesa, Bojong, Talun, Doro,Paninggaran) 7 kecamatan
- MA Negeri Kedungwuni Pekalongan
- MA Salafiyah Simbang Kulon, Buaran Pekalongan
- MA Muhammadiyah Pekajangan, Kedungwuni Pekalongan
Pendidikan Dasar Menengah
- SMP ISLAM YMI WONOPRINGGO
- SMP Muhammadiyah Bligo Buaran, Pekajangan Kedungwuni, Wonopringgo ( 4 Kecamatan )
- SMP Negeri Kajen, Kedungwuni, Wonopringgo, Doro, Wiradesa, Bojong, Tirto, Petungkriono, Kesesi, Karangdadap, Sragi, Siwalan, Wonokerto, Buaran, Lebakbarang, Kandangserang, Paninggaran, Talun, (2 SMP Negeri di Setiap kecamatan)
- MTS NU Gondang Wonopringgo, Tirto
- MTS Salafiah Simbang Kulon, Buaran Pekalongan
- MTS YMI WONOPRINGGO
- MTS AL-HIKMAH Tangkil Kulon, Kedungwuni, Pekalongan
Fasilitas Kesehatan
- Rumah Sakit Islam "RSI" Pekajangan di Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
- Rumah Sakit Umum Daerah "RSUD" Kajen di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan
- Rumah Sakit Umum Daerah "RSUD" Kraton di Kota Pekalongan
- Puskesmas sudah tersedia di seluruh kecamatan
Makanan Khas
Pekalongan memiliki banyak makanan khas yang sangat unik dan enak, antara lain :
Megono, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas dan cocok, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono).
Taoto, Sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental.
Pindang Tetel, Sebetulnya makanan ini sejenis dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak.
Iwak Panggang, Ikan ini adalah ikan laut yang kemudian diolah dengan proses pengasapan, sehingga ikan tersebut akan berubah warna, rasa dan aroma. Bau ikan panggang ini sangat khas dan banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional [Kabupaten Pekalongan]. Biasanya ikan panggang ini diolah dengan disambal, dipecak, disayur dan digoreng.
Lain Lain
pekalongan memmpunyai dialek sendiri, ada dialek yang biasanya diakhiri dengan kata "ra". Contoh: ojo koyo kui ra (jangan seperti itu donk). Semakin ke selatan dipengaruhi dialeg selatan, yaitu sebuah kalimat kemungkinan selalu di ikuti kata "ndean", kemudian Cok-e, yang berarti kemungkinan seperti: wis mangan, ndean !? wis mangan,cok-e !? sama dengan "sudah makan, mungkin", selain itu ada juga kata "pak ora si" yang artinya "Biar sajalah". Budaya Pekalongan sebagai Kota Santri selalu terbalut dengan tatanan masyarakat kaum yaitu Islamis dengan memegang norma - norma dan adat istiadat,untuk wilayah Kedungwuni ada sebuah kata yang cukup unik yaitu "jare basan", ini akan selalu terdengar sepertinya "Pak Basan" orang yang sangat pandai....ternyata jare basan itu adalah "paribasan/lega ngatine/seumpamanya"
Banyak orang - orang asli Pekalongan yang berhasil menduduki jabatan / karier tinggi baik di tatanan pemerintahan maupun swasta. Keberhasilan orang - orang yang merantau selalu membawa nama harum buat kota Pekalongan.
Pekalongan merupakan kota yang ramah dan santun.