Paul F. Knitter

Revisi sejak 6 Februari 2011 15.23 oleh 55hans (bicara | kontrib)

Paul F. Knitter adalah seorang teolog Katolik Roma yang berperan dalam mengembangkan diskursus teologi agama-agama. Ia dikenal sebagai salah seorang pendukung posisi pluralisme bersama dengan para teolog lain, seperti Alan Race dan John Hick. Knitter juga merupakan pegiat dialog antar-iman.

Paul F. Knitter

Pemikiran Awal

Knitter pada tahun 1985 menerbitkan buku berjudul No Other Name? yang merupakan pemetaan terhadap pemikiran-pemikiran Kristen yang berkembang saat itu mengenai agama-agama lain.[1] Pendekatan Knitter, baik metode, fokus, serta kesimpulan dari buku tersebut memiliki banyak kemiripan dengan buku Alan Race yang dipandang sebagai awal dari diskursus teologi agama-agama.[1] Bedanya, jika Race menggagas tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme, Knitter menyebut ada empat model dalam tipologinya.[1][2] Keempat model tersebut adalah:

  1. Model Konservatif-Injili, di mana hanya ada satu agama yang benar yakni agama Kristen.[1] Menurut Knitter, salah seorang pendukung model ini adalah Karl Barth.[1]
  2. Model Protestan Arus-Utama, yang memandang bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus.[1] Pendekatan-pendekatan yang termasuk di dalam model ini menyatakan bahwa penyataan Allah memang dapat ditemukan di banyak agama, namun keselamatan hanya ada dalam Kristus.[1] Beberapa teolog yang dimasukkan oleh Knitter ke dalam model ini adalah Paul Althaus, Emil Brunner, dan Wolfhart Pannenberg.[1]
  3. Model Katolik, yang menyatakan bahwa ada banyak jalan menuju Allah tetapi Kristus berfungsi secara normatif atau menentukan di dalam kepelbagaian jalan tersebut.[1] Knitter menyebutkan Hans Kung dan Karl Rahner sebagai contoh pemikir model ini.[1]
  4. Model Teosentris, yang mana merupakan posisi yang dianut Knitter sendiri.[1] Model teosentris percaya bahwa ada banyak jalan menuju pusat yang satu, yaitu Allah sendiri.[1] Dengan demikian, peran agama-agama non-Kristen sebagai jalan keselamatan diafirmasi oleh pendukung dari model ini.[1] Selain Knitter, beberapa teolog lain yang diposisikan di dalam model ini adalah John Hick, Raimundo Panikkar, dan Stanley Samartha.[1]

Posisi Knitter di dalam buku ini, yakni posisi teosentris, memiliki kesejajaran dengan model pluralisme yang dianut oleh Alan Race.[1][2] Selain menegaskan posisinya, Knitter juga menganjurkan perlunya penafsiran ulang atas doktrin keunikan Yesus.[1] Menurutnya, selama ini kekristenan merasa superior terhadap agama-agama lain karena doktrin tersebut.[1] Untuk itu, supaya dapat terwujud dialog antar-iman maka doktrin tersebut perlu ditinjau kembali.[1]

Knitter dan Posisi Soteriosentrisme

Di dalam buku selanjutnya, 'Satu Bumi Banyak Agama', Knitter menyatakan bahwa tipologi yang ia gunakan pada buku sebelumnya kurang tepat.[3] Menurutnya, tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme yang diajukan Alan Race lebih tepat.[3] Knitter sebelumnya menyatakan bahwa dirinya menganut posisi pluralisme yang menyatakan bahwa agama-agama merupakan jalan-jalan yang berbeda menuju satu tujuan, yang dalam bahasa Kristen disebut Allah.[3] Akan tetapi, Knitter menyatakan bahwa dirinya telah melampaui posisi pluralisme yang teosentris yang dianut sebelumnya, yakni dengan posisi soteriosentrisme.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris)Paul F. Knitter. 1999. No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes Toward the World Religions. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  2. ^ a b (Inggris)Alan Race. 1983. Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  3. ^ a b c d (Indonesia)Paul F. Knitter. 2004. Satu Bumi Banyak Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 20-24, 35-36, 44, 52-53.