Paul F. Knitter

Revisi sejak 6 Februari 2011 22.52 oleh 55hans (bicara | kontrib)

Paul F. Knitter (lahir di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1939) adalah seorang teolog Katolik Roma yang berperan dalam mengembangkan diskursus teologi agama-agama. Ia dikenal sebagai salah seorang pendukung posisi pluralisme bersama dengan para teolog lain, seperti Alan Race dan John Hick. Knitter juga merupakan pegiat dialog antar-iman.

Paul F. Knitter

Pemikiran Awal

Knitter pada tahun 1985 menerbitkan buku berjudul No Other Name? yang merupakan pemetaan terhadap pemikiran-pemikiran Kristen yang berkembang saat itu mengenai agama-agama lain.[1] Pendekatan Knitter, baik metode, fokus, serta kesimpulan dari buku tersebut memiliki banyak kemiripan dengan buku Alan Race yang dipandang sebagai awal dari diskursus teologi agama-agama.[1] Bedanya, jika Race menggagas tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme, Knitter menyebut ada empat model dalam tipologinya.[1][2] Keempat model tersebut adalah:

  1. Model Konservatif-Injili, di mana hanya ada satu agama yang benar yakni agama Kristen.[1] Menurut Knitter, salah seorang pendukung model ini adalah Karl Barth.[1]
  2. Model Protestan Arus-Utama, yang memandang bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus.[1] Pendekatan-pendekatan yang termasuk di dalam model ini menyatakan bahwa penyataan Allah memang dapat ditemukan di banyak agama, namun keselamatan hanya ada dalam Kristus.[1] Beberapa teolog yang dimasukkan oleh Knitter ke dalam model ini adalah Paul Althaus, Emil Brunner, dan Wolfhart Pannenberg.[1]
  3. Model Katolik, yang menyatakan bahwa ada banyak jalan menuju Allah tetapi Kristus berfungsi secara normatif atau menentukan di dalam kepelbagaian jalan tersebut.[1] Knitter menyebutkan Hans Kung dan Karl Rahner sebagai contoh pemikir model ini.[1]
  4. Model Teosentris, yang mana merupakan posisi yang dianut Knitter sendiri.[1] Model teosentris percaya bahwa ada banyak jalan menuju pusat yang satu, yaitu Allah sendiri.[1] Dengan demikian, peran agama-agama non-Kristen sebagai jalan keselamatan diafirmasi oleh pendukung dari model ini.[1] Selain Knitter, beberapa teolog lain yang diposisikan di dalam model ini adalah John Hick, Raimundo Panikkar, dan Stanley Samartha.[1]

Posisi Knitter di dalam buku ini, yakni posisi teosentris, memiliki kesejajaran dengan model pluralisme yang dianut oleh Alan Race.[1][2] Selain menegaskan posisinya, Knitter juga menganjurkan perlunya penafsiran ulang atas doktrin keunikan Yesus.[1] Menurutnya, selama ini kekristenan merasa superior terhadap agama-agama lain karena doktrin tersebut.[1] Untuk itu, supaya dapat terwujud dialog antar-iman maka doktrin tersebut perlu ditinjau kembali.[1]

Knitter dan Posisi Soteriosentrisme

Di dalam buku selanjutnya, 'Satu Bumi Banyak Agama', Knitter menyatakan bahwa tipologi yang ia gunakan pada buku sebelumnya kurang tepat.[3] Menurutnya, tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme yang diajukan Alan Race lebih tepat.[3] Knitter sebelumnya menyatakan bahwa dirinya menganut posisi pluralisme yang menyatakan bahwa agama-agama merupakan jalan-jalan yang berbeda menuju satu tujuan, yang dalam bahasa Kristen disebut Allah.[3] Akan tetapi, Knitter menyatakan bahwa dirinya telah melampaui posisi pluralisme yang teosentris yang dianut sebelumnya, yakni dengan posisi soteriosentrisme.[3]

Definisi

Soteriosentrisme berasal dari kata bahasa Yunani soter yang berarti keselamatan.[3] Dengan demikian, soteriosentris secara etimologis berarti 'berpusat pada keselamatan'.[3] Jikalau pendekatan pluralisme menjadikan Satu Realitas Ilahi (disebut The Real oleh John Hick) atau Tuhan dalam bahasa agama Abrahamik, maka soteriosentrisme menjadikan konteks penderitaan umat manusia dan penderitaan alam (krisis ekologis) sebagai pusat.[3] Penderitaan yang dialami umat manusia dan kerusakan alam haruslah menjadi fokus perhatian dan sasaran dari agama-agama yang ada.[3] Manusia dan alam yang menderita perlu mendapatkan keselamatan yakni terbebas dari derita yang mereka alami.[3] Di sini, paham keselamatan dalam kekristenan diberikan pemaknaan baru oleh Knitter.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris)Paul F. Knitter. 1999. No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes Toward the World Religions. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  2. ^ a b (Inggris)Alan Race. 1983. Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions. Maryknoll, NY: Orbis Books.
  3. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia)Paul F. Knitter. 2004. Satu Bumi Banyak Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 20-24, 35-36, 44, 52-53.