Glukokortikoid
Glukokortikoid (bahasa Inggris: Glucocorticoids, GC) adalah golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisi.[1] Hormon dari golongan ini akan mengaktivasi protein yang berperan dalam proses metabolisme seperti sintesis glukosa, pengirisan peptida atau mobilisasi lemak. Penamaan glukokortikoid (glukosa + korteks + steroid) menunjukkan keberadaan golongan ini sebagai regulator glukosa yang disintensis pada korteks adrenal dan mempunyai struktur steroid.
GC merupakan hormon steroid dari kelas kortikosteroid, yang memiliki kapasitas untuk membinasakan limfosit, mengembangkan timosit dan menginduksi apoptosis,[2] sehingga sering digunakan untuk penanganan peradangan seperti artritis, collagen vascular diseases, radang paru dan asma, beberapa jenis radang hati, beberapa penyakit kulit dan granulomatous diseases, sub-akut tiroiditis dan amiodarone-associated thyroiditis. Pada model tikus, GC menyebabkan apoptosis pada prekursor sel T CD8+ yang disebut splenosit CD8+, namun tidak pada sel T CD8+ dewasa, yang disebut sel T pmel-1 CD8+, dan tidak menghambat aktivitas anti-tumor yang diemban sel T CD8+ tersebut.[3]
Seperti halnya hormon lain dalam golongan kortikosteroid, GC juga memengaruhi fungsi kelenjar tiroid. Pada dosis tinggi, GC menurunkan laju konversi hormon T4 ke T3, menurunkan sekresi hormon TSH dari kelenjar hipofisis,[4] menginduksi hiperkatabolisme dan malnutrisi.[5]
Saat GC masuk ke dalam sel melalui transporter yang terdapat pada membran sel, setelah berada di dalam sitosol, GC akan terikat pada pencerap glukokortikoid yaitu pencerap NR3C1 (bahasa Inggris: nuclear receptor subfamily 3, group C, member 1; glucocorticoid receptor, GR, GCR) yang berfungsi sebagai faktor transkripsi yang akan mengaktivasi gen yang terdapat di dalam inti sel.
Ikatan yang terjadi antara hormon dan pencerap menyebabkan protein yang sebelumnya terikat pada pencerap, seperti protein HSP-90, menjadi lepas. Lepasnya protein tersebut akan memungkinkan dua pencerap saling mengikat dan membentuk dimer.
Dimer kemudian masuk ke dalam inti sel melalui pori-pori inti sel dan mengikat area tertentu pada deret DNA yang disebut GRE (bahasa Inggris: glucocorticoid response elements). GRE berperan sebagai aktivator transkripsi dari gen target.
Referensi
- ^ (Inggris)"Action of Glucocorticoid hormone". GLENCOE Online Learning Center. Diakses tanggal 2010-03-10.
- ^ (Inggris)Janeway, Charles A.; Travers, Paul; Walport, Mark; Shlomchik, Mark (2001). Immunobiology. Garland Science. Diakses tanggal 2010-03-10.
- ^ (Inggris)"Glucocorticoids do not inhibit antitumor activity of activated CD8+ T cells". National Cancer Institute (NCI), National Institutes of Health (NIH), Hinrichs CS, Palmer DC, Rosenberg SA, Restifo NP. Diakses tanggal 2010-08-05.
- ^ (Inggris)"Glucocorticoids". Daniel J. Drucker. Diakses tanggal 2010-02-26.
- ^ (Inggris)"Mitochondrial energy metabolism in a model of undernutrition induced by dexamethasone". Expression des gènes des phosphorylations oxydatives mitochondriales; Jean-François Dumas, Gilles Simard, Damien Roussel, Olivier Douay, Françoise Foussard, Yves Malthiery, dan Patrick Ritz. Diakses tanggal 2010-12-01.