Stockholm Syndrome (lagu)

Revisi sejak 12 Februari 2011 14.55 oleh WikitanvirBot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: gl, nl, pl, pt, ru Mengubah: fr)

Stockholm Syndrome adalah lagu yang dirilis oleh band rock alternatif Inggris, Muse. Ini merupakan single pertama dari album ketiga mereka Absolution. Lagu ini dirilis pada tanggal 14 Juli 2003 dan ini hanya tersedia melalui pengunduhan. Lagu ini diciptakan oleh Matthew Bellamy.

"Stockholm Syndrome"
Lagu oleh Muse
dari album Absolution
Dirilis14 Juli 2003
FormatDigital download
Direkam2003
GenreRock Alternatif
Durasi4:48
LabelMushroom
PenciptaMatthew Bellamy
ProduserRich Costey, Muse

Pada bulan Maret 2005, Qmajalah menempatkan Stockholm Syndrome di nomor 44 dalam daftar 100 Greatest Guitar Track. Dalam konser, lagu ini sering digabung dengan Plug In Baby sebagai dua lagu yang memiliki tempo yang sama. Salah satu contoh dari hal ini adalah selama tampil di Wembley .

Pada tanggal 8 Mei 2008, lagu ini dirilis sebagai konten download (sebagai bagian dari paket lagu Muse) untuk permainan Guitar Hero III: Legends of Rock

Video Musik

Ada dua video yang dibuat. Video yang pertama dibuat dengan menggunakan kamera termal.

Pada menit 0:02 kata CAPTOR tertulis di dinding. Pada menit 2:24 kata FUCK terlihat, ini tidak pernah dihapus dari TV.

Yang kedua Muse tampil sebagai tamu di sebuah acara talkshow. Sesaat Muse memainkan lagu, langit berubah merah dan badai datang menyingkirkan host dan bintang tamunya. Penonton melarikan diri dari studio. Pada reff terakhir mereka bersama-sama menyanyikan reffnya, tapi lari lagi ketika mendekati akhir lagu.

Informasi Lain

Sindrom Stockholm adalah respon psikologi yang kadang-kadang dapat dilihat pada sandera penculikan, di mana sandera memberikan tanda-tanda kesetiaan kepada penyandera, tidak memedulikan bahaya (atau risiko) yang telah dialami sandera itu.

Sindrom ini dinamai berdasarkan kejadian perampokan Kreditbanken di Stockholm, di mana perampok bank menyandera karyawan bank dari 23 Agustus sampai 28 Agustus pada 1973. Dalam kasus ini, korban menjadi secara emosional menyayangi penyandera, bahkan membela mereka. Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi saat perampokan.