Kristologi

Pokok Dogma Kritologi dalam ilmu teologi

Kristologi adalah pemikiran tentang diri Kristus, yaitu Yesus, sasaran iman umat Kristen.[1] Kristologi adalah doktrin yang membicarakan pentaaan Allah dalam diri Kristus.[2] Kata Kristologi berasal dari bahasa Yunani, Χριστός= kristos = Kristus dan λόγος =logos = logi = kata-kata = ilmu, jadi bidang ilmu atau ajaran yang membicarakan Kristus. Kristologi adalah cabang ilmu Teologi, khususnya Teologi Dogmatika.[1].[3] Pembicaraan tentang Kristus ini terkait dengan umat Kristen memahaminya dalam kehidupan sehari-hari, keyakinannya akan Yesus di masa lampau, hingga sekarang, selama perjalanan itulah maka terus digeluti karena masih relevan adanya.[1] Kristologi dan ajaran Trinitas tidak dapat dipisahkan satu terhadap yang lainnya, baik dalam sejarah dogma maupun Sistematika.[4][3] Selain itu, aspek lain yang menyertai pembicaraan ini adalah mengenai karya Yesus tentang keselamatan, soteriologi.[1]

Kristus adalah Mesias

Ia bertanya pada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias (dalam bahasa Inggris "You are The Christ.")[[]] Mark:8:29-ESV

Demikian juga kata Marta dalam Yohanes 11:27

"Engkau adalah Mesias, Anak Allah, Dia yang datang ke dalam dunia" [[]] John:11:27-ESV


Kata Kristus memiliki arti yang sama dengan mesias yang artinya adalah "Yang Diurapi". [5] Kedatangan Yesus juga sudah dinubuatkan semenjak zaman nabi-nabi dalam Kitab Perjanjian Lama: Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hagai dan Zakharia.[5] Mesias dalam Perjanjian Lama dinanti oleh orang Israel untuk mengentaskan bangsa Israel dari berbagai masalah, terutama politik.[5] Jadi hadirnya Mesias adalah sebagai "Solusi" dalam masa krisis.[5]

Sejarah Kristologi

Abad Pertama Masehi (Kristologi Biblis)

Kristologi pada masa Yesus adalah identitas Yesus sebagaimana dikenal orang-orang saat itu, bisa kita lihat dari beberapa pernyatan orang-orang yang hidup pada masa hidup Yesus sendiri.[6][2] Jawaban-jawaban tentang siapa Yesus, adalah sebagai berikut:[2]

Paulus : Yesus adalah Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan

Markus : Yesus adalah Mesias

Matius : Yesus adalah Musa baru, pengajar hukum baru

Lukas : Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, adalah Juru Selamat semua orang

Yohanes - Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma sebagai manusia.

Pada Zaman Yesus, Yesus orang Nazaret dikenal sebagai seseorang yang bertindak revolusioner. Yesus adalah orang Yahudi.[6] Melalui pendekatan biblis atau Hermeneutika Alkitab, ditemui sebutan bahwa Yesus adalah Mesias.[6] Hal ini diperoleh dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru, Markus 8 ayat 27-29 ketika Petrus menjawab pertanyaan Yesus, "Siapakah Aku ini?", maka jawab Petrus, "Engkaulah Mesias". [6] Mesias dalam Perjanjian Lama yang artinya keluarga Daud, Raja yang selalu berjaya digantikan Mesias dalam Perjanjian Baru menjadi raja yang dibangkitkan dari kematian.[6] Raja kerajaan yang gilang gemilang di masa akhir dan lambat laun akan menjadi pemimpin religius, bukan pemimpin politik.[5] Dari berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang pada masa Awal Masehi sudah beragam. [6] Informasi lain, Yesus disebut sebagai Mesias dari Israel, Mesias adalah Kristus disebutkan Paulus sebanyak 270 kali dan variasi nama Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali.[2] Nama itu menunjuk pada : Allah, Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.[2]

Injil Yohanes dilihat sangat khusus dalam pandangan Kristologi, bahwa Firman atau λόγος, Allah sendiri menjadi manusia, dalam wujud Kristus.[7] Di sini dijelaskan bahwa Kristus yang adalah Yesus itu adalah Allah sendiri, Ketuhanan Yesus merupakan pusat Teologi Perjanjian Baru, menurut Miller, "Yesus adalah Allah"..[7]


Kristologi menurut Konsili (Abad 2 - 7)

Pada abad kedua, Kristologi belum terlalu diperdebatkan, namun sudah terdapa banyak pertanyaan ontologis tentang Ketuhanan Yesus.[6] Masyarakat waktu itu ingin sekali mengetahui siapa Yesus sebenarnya, dalam kaitannya dengan Allah.[6] Kemudian secara hakekat, terdapat tokoh bernama Arius yang mengatakan bahwa Allah tetap Allah, dan hanya ada satu, Allah tidak mungkin ada bersatu (sehakikat) dengan sesuatu yang terbatas. Menyebut Yesus "Anak Allah" sama artinya menghujat Allah karena yang ilahi dan tak terbatas disatukan dengan yang jasmani dan terbatas.[6] Kristologi pada Abad 4 dan 5 Masehi di mana Konsili Nikaia (Nicea) dan Kalsedon adalah doktrin Kristus yand dirumuskan pada dua konsili itu.[6]

Menurut Konsili Nicea sendiri

Reformasi

Modern

  1. PostModern


Perkembangan Pemikiran Kristologi

  1. Ketuhanan Yesus
  2. Kemanusiaan Yesus
  3. Pendamaian Krisus

Tokoh-tokoh Kristologi

Para pemikir yang menghuni pada 'ruang' pemikiran Kristologi ini sangat banyak, terbentang dari Bapa-bapa Gereja abad kedua, Abad ke empat, reformasi bahkan hingga sekarang.

  1. Kristologi
  2. Kristologi Luther & Kalvin
  3. Kristologi Karl Rahner
  4. Kristologi Karl Barth



Referensi

  1. ^ a b c d (Indonesia)Groenen. C., Pustaka Teologi Sejarah Dogma Kristologi,Yogyakarta: Kanisius, 1998 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Groenen" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d e (Inggris) Hengel. Martin., Studies in Early Christology, Scotland: T&T Clark Ltd, 1995
  3. ^ a b (Indonesia)Dister. Nico Syukur., Kristologi - Sebuah Sketsa, Yogyakarta: Kanisius Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Dister" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ (Indonesia) Lohse. Bernard., Pengantar Sejarah Dogma Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006 Hlm 90
  5. ^ a b c d e (Indonesia) Siahaan. S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjuan Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001
  6. ^ a b c d e f g h i j (Inggris)Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Johnson" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ a b (Indonesia) Sagala. Mangapul., Firman Menjadi Daging, Jakarta: Perkantas 2009