Teologi kontekstual

Teologi Kontekstual adalah refleksi ideal dari setiap orang Kristen dalam konteks hidupnya atas ajaran-ajaran yang diterima melalui firman Allah.[butuh rujukan] Refleksi ini memberikan pemahaman, penerimaan, pendirian dan dampak yang dipengaruhi oleh firman yang seimbang dengan konteks dan telah digambarkan dengan sikap diri untuk mengekspresikan pengertian yang baru.[butuh rujukan] Istilah kontekstual telah digunakan secara populer dalam dunia penddikan teologi pada dekade akhir abad XX ini.[butuh rujukan] Teologi Kontekstual menekankan cara berteologi yang disesuaikan dengan konteks atau lingkungan hidupnya secara utuh.[butuh rujukan] Proses teologi kontekstual dapat terjadi dengan usaha integratif yang memadukan upaya pemahaman kognitis tentang pandangan Alkitab terhadap konteks budaya dan manusia.[butuh rujukan] Tiga hal yang sangat berperan dalam memahami teologi kontekstual yaitu Allah, manusia dan Firman Allah. [1]

Kontekstual dalam Alkitab

Teologi kontekstual Alkitab dibagia atas dua macam bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.[2]

referensi

  1. ^ (Indonesia)Y. Tomatala. 1993. Berteologi dalam Kontekstual. Malang: Gandum Mas. Hlm. 2-7. 72-73
  2. ^ (Indonesia)David.J. 2009. Kontekstualisasi (makna, metode dan model). Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 20-14