Lebong Tandai, Napal Putih, Bengkulu Utara

desa di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu
Revisi sejak 13 Maret 2011 04.52 oleh Ezagren (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Lebong Tandai''' adalah salah satu desa di kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu, [[Indonesia]...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lebong Tandai adalah salah satu desa di kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu, Indonesia.

Desa ini dialiri oleh Sungai Lusang yang cukup jernih dan terdapat Bendungan bernama "Tokorotan" yang dibangun kolonial Belanda.

Kebutuhan listrik di Lebong Tandai terpenuhi selama 24 jam oleh sebuah turbin air peninggalan Belanda yang secara swadaya dipelihara perawatannya.

Kawasan penambangan

Desa ini dikenal sebagai kawasan penambangan emas sejak zaman kolonial Belanda tahun 1910. Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, tambang emas dan peninggalan berupa bangunan Belanda diambil alih oleh rakyat Lebong Tandai.

Pada tahun 1988, warga Lebong Tandai ditransmigrasikan paksa oleh PT Lusang Mining yang akan memperluas tambang emas di desa itu. Tetapi, pada tahun 1994 PT Lusang Mining bangkrut dan meninggalkan Lebong Tandai. Warga asli Lebong Tandai yang sempat ditransmigrasikan paksa kembali ke tanah kelahiran mereka.[1]

Referensi

  1. ^ Acara Jelajah, Minggu, 13 Maret 2011 pukul 08.00 WIB di Trans TV