Filsafat ketuhanan

subjek perdebatan dalam filsafat agama

15ppx|thumb| Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan iman dan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut teologi filosofis.[1] Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Abrahamik), maka akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.[1] Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para filsuf tentang Tuhan.[1]


Teisme

Teisme adalah paham yang mempercayai adanya Tuhan. Berasal dari bahasa Yunani Θεός=Teos dan νόμος=hukum=aturan=paham, jadi sebuah aturan atau paham tentang Tuhan atau pengakuan adanya Tuhan.

Thomas Aquinas

Imanuel Kant

Hegel

Hegel juga disebut filsuf idealime Jerman.[2]

Schleiermacher

Descartes

René Descartes (IPA: ʀəˈne deˈkaʀt) lahir di La Haye, pada 31 Maret 1596 (latin : Renatus Cartesius) filsuf Matematikawan ini tumbuh selama 8 tahun dari umur 8 tahun di Serikat Jesuit.[3]Dari pendidikannya itulah yang membekalinya dalam petualangan intelektual. Prinsip utamanya adalah “gabungan antara pietisme katolik dan saint.[3] Tantangan yang mendorong Descartes adalah keragu-raguan radikalnya, The Methode of Doubt , bahkan menurutnya,"indera bisa saja menipu, Yang Maha Kuasa dalam bayangan kita juga bisa saja menipu, sebab kita yang membayangkan". [4] Dalam menjawab skeptisisme orang-orang pada masanya, maka dalam tinggalnya di Neubau, dekat kota Ulm - Jerman, disebut sebagai “perjalanan menara”, kata lain dari meditasi yang dilakukan, dia menemukan Cogito, ergo sum tahun 1618.[1] Minatnya terhadap teologi, filsafat dan ilmu sains dalam berbagai tulisan diterbitkan oleh para French Cartesians pada tahun 1667, tujuh belas tahun setelah kematiannya di Swedia, beberapa hari sebelum perayaan ulang tahunnya yang ke lima puluh empat.[5]

Filsafat Ketuhanan juga disumbang oleh pemikiran Filsuf matematikawan ini.


Whitehead

Deisme

Voltaire

Agnostisisme

Agnostisisme adalah paham manusia yang tidak mau tahu atau tidak tahu tentang adanya Tuhan.[2] Namun hal ini lebih disebabkan karena kebuntuan pemikiran untuk mendefinisikan Tuhan.[2] Bagi para filsuf ini, Tuhan di berada di luar Jangkauan pemikiran manusia. [2]Bagi mereka yang menganut paham ini, baisanya adalah orang-orang yang menghargai kebebasannya sebagai manusia, bahkan menganggap manusia sebagai yang tertinggi di antar yang hidup di dunia. Orang semacam ini bisa disebut penganut athropoisme.

Kierkegaard

Ateisme

Ludwig Feuebach

J. Paul Sartre

Nietzche

Karl Marx

Lihat pula


referensi

  1. ^ a b c d Tjahyadi. S.P Lili., Tuhan para Filsuf dan Ilmuwan, Yogyakarta: Kanisius 2007 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Tjahyadi" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d (Indonesia)Franz Magnis Suseno, Menalar Tuhan, Yogyakarta: Kanisius 2006
  3. ^ a b John Veitch., A Discourse on Method – Meditation and Principles, Everyman’s Library 1912 Hlm vii Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Lindsay" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ Skirry. Justin., Descartes for the Perplexed, British, 2008 Hlm 24,
  5. ^ Clarke. Desmond M., Descartes - A Biography, Cambridge Univesity Press, 2006,