Limbangan, Ulujami, Pemalang
Limbangan adalah desa di kecamatan Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Di sebelah barat di batasi oleh desa Mojo,sebelah selatan ada Mojo dan desa Padek,sebelah timur desa Ketapang dan laut Jawa di sebelah utara.
Limbangan | |
---|---|
www.elektro.undip.ac.id/simpemalang/images/ulujami.jpg | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Pemalang |
Kecamatan | Ulujami |
Kode Kemendagri | 33.27.13.2016 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | 7000 |
Kepadatan | - |
Desa ini awalnnya masih berupa pantai, hingga terjadinya pendangkalan air laut, desa ini mulai dihuni dengan sebutan Dusun Gumingsir, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah desa dari perpindahan masyarakat sekitar seperti Wonokromo, Mojo, Dusun Bengkelung yang kemudian dikenal istilah "limbang (pindah)" akhirnya menjadi nama Desa Limbangan. Menurut sejarah kepala desa pertama kali Desa Limbangan di pimpin oleh Wonosuto (masih dalam cerita rakyat), kebanyakan penduduk sekitar Limbangan bermata pencaharian bertani dan nelayan,Limbangan merupakan daerah di sekitar pantai. Namun kebanyakan penduduknya merantau ke luar daerah seperti, Tawang - Batang, Jakarta. Hal itu dikarenakan lapangan kerja di wilayah tersebut sangat minim, sehingga daerah Limbangan masih dikategorikan sebagai desa miskin dan tertinggal. Wilayah ini tidak mempunyai kebudayaan yang khas, hal itu dimaklumi karena wilayah ini berpenduduk campuran dari berbagai daerah. Untuk bahasa sehari-hari, penduduk Limbangan berbahasa khas yang mirip bahasa Osing Blambangan, Jember, Banyuwangi. Bisa jadi sumber bahasa Limbangan berasal dari wilayah timur Jawa tersebut. Keras kehidupan ekonomi di wilayah ini membuat perangai penduduknya, terutama pemuda sangat keras, suka tawuran, dam minum-minuman keras. Lurah saat ini adalah Bpk. Rujatno, SPd. Sebagai lurah muda yang sangat bersemangat. Beliaulah satu-satunya lurah yang melestarikan budaya Sabung Jago.selain itu bapak rujatno juga di kenal sebagai orang yang tidak bertanggung jawab atas yg di amanahi oleh rakya... dia juga suka berbohong ats apa yg di ucapkanya, makanya kebanyakan warga tidak percaya akan kepemimpinanya.dia juga banyak mengusulkan proyek yang akhir kegagalan pada akhir,bisa di lihat dari bakal calonan bangunan balai desa yang hanya sebatas bangunan yg terbengkalai,