Huruf braille

Revisi sejak 22 Maret 2011 14.29 oleh Azzaulya (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''<big>HURUF BRAILLE</big>''' '''Huruf braille''' adalah huruf khusus yang digunakan bagi para penyandang tuna netra. Tidak mudah memang untuk bisa membaca huruf ini k...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

HURUF BRAILLE


Huruf braille adalah huruf khusus yang digunakan bagi para penyandang tuna netra. Tidak mudah memang untuk bisa membaca huruf ini karena bentuknya yang lebih mirip simbol sehingga diperlukan latihan khusus untuk dapat membacanya. Huruf ini lebih mirip simbol ketimbang alphabet yang selama ini sudah sangat kita kenal dan bukanlah huruf yang ditulis di kertas, melainkan huruf yang timbul. Kerangka penulisan dalam huruf braille menggunakan konsep seperti titik-titik yang ada pada kartu domino, dimana satuan dasar penulisannya disebut sel braille. Setiap sel terdiri dari enam titik yang timbul, dan dari enam titik tersebut dapat dibuat hingga 64 macam kombinasi titik. Cara membacanya adalah dengan merabanya dari kiri ke kanan yang dapat dimengerti sebagai sebuah abjad, simbol angka atau tanda baca lainnya. Dalam pembuatannya, huruf ini pada umumnya menggunakan tinggi 0.5 “”mm””, spasi antara titik horizontal dengan vertikal didalam titik sebesar 2.5 “”mm””. Keberadaan huruf braille hingga saat ini terus dikembangkan, bahkan saat ini telah diperkaya kombinasi antar titiknya sehingga dapat membaca not musik dan matematika. Terlebih lagi ada penambahan dua titik (8 titik) yang memudahkan pembaca untuk mengetahui huruf kapital atau huruf kecil. Urusan pengkodean huruf braille ini disesuaikan dengan standar yang telah dikodekan oleh Unicode.

Teknologi Berbasis Braille

Nokia 770 Internet Tablet

Nokia 770 Internet Tablet merupakan teknologi yang menerapkan aplikasi touchscreen huruf braille. Device touchscreen ini ditemukan oleh Jussi Rantala, University of Tampere, Finlandia. Didalam alat ini telah ditanamkan material piezoelectric yang bisa memancarkan sinar elektrik. Selain itu, terdapat software untuk menampilkan titik vibrasi single pulse. Dalam penggunaannya, device ini bisa digunakan dalam dua cara, pertama dengan membaca matrix dari sisi kiri lalu jari bergerak horizontal untuk membaca lima titik lainnya. Kedua, pengguna menempatkan jari di layar dan menahannya lalu device akan menampilkan karakter dan enam titik akan digetarkan secara berulang selama 360 milidetik per titik. . [1]

MLM for the Blind

MLM for the blind adalah alat baca untuk penyandang cacat mata, memiliki kemampuan untuk mengkonversi huruf latin ke huruf braille serta didukung dengan referensi ratusan ebook. Mesin menggunakan sumber energi baterai 6 x 1,5 Volt. dengan dimensi berat kurang dari 3 kilogram ini merupakan hasil pengembangan Universitas Bina Nusantara. Pengembangannya didasari ide bahwa pencetakan teks dengan huruf braille menghabiskan banyak kertas. MLM for The Blind memiliki titik-titik yang lebih menonjol jadi mudah diraba dan panel berisi 20 sel Braille. Selain itu dilengkapi kartu MMC atau Micro SD sebagai tempat penyimpanan ebook, maksimal 2 gigabite. [2]

JAWS

JAWS (Job Access With Speech) adalah software untuk membantu tuna netra dan low vision dalam menggunakan komputer terutama Microsoft Windows. Diproduksi oleh sebuah perusahaan di Florida, USA bernama The Blind and Low Vision Group. Pertama kali dirilis 1989 oleh Ted Hunter. Ia bersama rekannya, Rex Skipper mengkoding kode asli JAWS. Versi aslinya dibuat untuk sistem operasi MS-DOS yang memudahkan tuna netra dalam menggunakan program berbasis teks. Ketika sistem operasi MS-DOS mulai ditinggalkan karena berganti Microsoft Windows maka dibuatlah JFW (Jaws For Windows). Aplikasi ini dilengkapi juga dengan kemampuan untuk melafalkan teks dan braille display. Keyboard memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan layar monitor. Jumlah dan tipe informasi bisa diubah kedalam banyak aplikasi dengan menggunakan JAWS Scripting Language. Cara kerjanya, semua tulisan yang muncul pada layar akan dibaca kata per kata dengan logat Inggris. Program ini mendukung bahasa HTML, dialogue box, JAWS Tendem untuk mengakses komputerlain serta telah didukung iTunes dan iTunes Store.Saat ini bahkan telah mendukung kemampuan user interface. Kelemahannya adalah tidak mampu membaca grafik, gambar dan program flash. Selain itu pelafalan dalam logat bahasa Inggris masih menyulitkan pengguna Indonesia. Oleh karena itu, saat ini peneliti ITB mencoba untuk memodifikasi JAWS versi 7.10 sehingga bisa dikonversikan oleh openbook. [3]


Sejarah Penemuan

Huruf Braille merujuk kepada nama penemunya yang merupakan seorang tuna netra berkebangsaan Perancis, bernama Louis Braille. Ia dilahirkan di sebuah kota kecil dekat Paris, yaitu kota Couvpray pada 4 Januari 1809. Semasa kecil ia senang bermain di bengkel tempat ayahnya bekerja sebagai pembuat sepatu dan pelengkapan berbahan kulit. Ia adalah seorang anak yang pada dasarnya terlahir “”sempurna””, matanya tidak buta. Namun suatu hari ketika ia bermain di bengkel, secara tidak sengaja sebelah matanya tertusuk oleh jarum yang bisa digunakan untuk melubangi kulit. Meskipun hanya satu mata yang mengalami kecelakaan itu, namun infeksi yang disebabkan oleh luka yang parah menyebabkan infeksi yang menjalar ke matanya yang sehat sehingga menyebabkan kebutaan total baginya. Saat berusia 10 tahun, Braille memperoleh beasiswa belajar di Royal Institution for Blind Youth Paris. Sekolah ini merupakan sebuah lembaga khusus yang mendidik anak-anak penderita tuna netra. Di sekolah itu ia belajar membaca huruf yang diciptakan oleh pendiri sekolah, Valentin Hauy. Louis adalah orang yang sangat rajin membaca, namun seringkali ia merasa kesulitan dalam menidentifikasi satu kata, bahkan ia sering lupa tentang kalimat apa yang baru saja dibacanya. Dari sinilah, ia mulai berpikir tentang suatu cara untuk memudahkan kaum tuna netra membaca secara cepat dan mudah seperti orang normal. Pada suatu hari, seorang mantan perwira Napoleon, Charles Barbier berkunjung ke sekolah di mana Braille menuntut ilmu. Disitu, Barbier mempresentasikan tentang kode rahasia yang digunakan pasukan Perancis untuk berbagi informasi rahasia tanpa perlu berbicara atau menggunakan cahaya untuk membacanya. Braille yang ketika itu mengikuti presentasi tersebut menyadari bahwa sistem titik timbul bisa menjadi hal yang sangat berguna jika dapat disederhanakan. Semenjak saat itu, kurang lebih selama tiga tahun, Braille mencoba bereksperimen untuk mengembangkan sistem titik timbul yang lebih sederhana. Hingga pada akhirnya, ia pun berhasil menciptakan sebuah sistem titik timbul menggunakan 6 titik yang dinamakan Huruf Braille. Buku pertama yang menggunakan huruf Braille diterbitkan tahun 1827. L’institution Nationale des Jeunes Aveugles adalah lembaga yang pertama kali menggunakan sistem Braille dalam mendidik siswa-siswinya yang tuna netra. Awalnya, sistem ini mengalami kontroversi karena sistemnya yang tidak lazim. Selain itu, sulit untuk meyakinkan masyarakat mengenai kegunaan sistem ini bagi tuna netra. Bahkan, Dr. Peigner, kepala lembaga tempat Louis mengajar dipecat. Salah seorang asisten direktur di L’Institution Nationale des Jeunes Aveugles yaitu Dr. Dufau adalah salah seorang penentang keras tulisan Braille. Tetapi murid-murid tuna netra mengalami perkembangan yang pesat dalam membaca dengan menggunakan sistem Braille maka pada tahun 1847 sistem itu boleh dipergunakan lagi. Dan pada tahun 1851, tulisan Braille diajukan agar diakui oleh pemerintah Perancis. Akhirnya sejak saat itu, sistem Braille berkembang luas ke berbagai negara di dunia dan diakui secara universal. Sistem penulisan ini mencapai kesempurnaannya di tahun 1834.

[1] [2] [3]

Referensi

[4]

[5]

  1. ^ "Ponsel Touchscreen Huruf Braille". Diakses tanggal 2011-03-15. 
  2. ^ / "Software Pengubah Huruf Latin Menjadi Braille Ditemukan Peneliti Universitas Bina Nusantara" Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 2011-03-15. 
  3. ^ "Teknologi Screen Reader bagi Tuna Netra". Diakses tanggal 2011-03-15. 
  4. ^ Jones, Zzah & Ravcho, Zraya (1947). Introduction to Communications Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press.
  5. ^ Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (1931). New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, UK: Focal Press.