Sintang adalah Ibu Kota Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.

Sintang merupakan eks sebuah kerajaan Islam dengan sebuah Istana Al Mukaramah yang terletak di tepi Sungai Kapuas. Istana ini dibangun pada tahun 1839 dan sampai sekarang masih kokoh berdiri dan kerap dijadikan obyek wisata. Kerajaan Sintang adalah Kerajaan Hindu kemudian yang beralih menjadi Kerajaan Islam.

Penguasa Kerajaan Sintang disebut Panembahan Sintang. Tokoh utama dibalik berdirinya Kesultanan Sintang adalah Aji Melayu. Pada abad ke-4 Masehi ia pergi daerah Kujau, Tanah Balang di Semenanjung Malaka, yang merupakan pusat kerajaan Hindu pada masa itu.

Dari Kujau lalu ia pindah ke Desa Tabelian Nanga, Sepauk sampai menikahi seorang wanita bernama Putung Kempat dan dikaruniai anak yang bernama Dayang Lengkong.

Kepulangan Aji Melayu dari perantauan ternyata membawa ajaran Hindu ke daerah kelahirannya ini. Sejak saat itulah berdiri kerajaan Hindu di Sepauk. Bukti sejarah berdirinya kerajaan Hindu terlihat dari benda peninggalan sejarah berupa patung yang terbuat dari perunggu berbentuk Dewa bertangan empat yang diyakini sebagai Siwa (Dewa agama Hindu) di Desa Temian Empakan, Kecamatan Sepauk.

Pada abad ke-XIII, Raja Sintang saat itu, Demang Irawan memindahkan pusat kesultanan dari Sepauk ke Senatang (Sintang). Ia memilih lokasi di persimpangan antara Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Kekuasaannya pada masa itu mencakup Sepauk dan Tempunak.