Kota Panggungrejo

Revisi sejak 28 Maret 2011 00.17 oleh Dwisantoso (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota Bli...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat kelahiran dan dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Selain disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota PETA (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Suprijadi, Laskar PETA melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan di daerah lain.

Ikan koi yang populer di Jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi.[1] Daftar isi [sembunyikan]

   * 1 Sejarah
   * 2 Geografi
   * 3 Kependudukan
   * 4 Pemerintahan
         o 4.1 Wilayah administratif
   * 5 Pariwisata
         o 5.1 Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan
         o 5.2 Fasilitas pendukung
   * 6 Rupa-rupa
   * 7 Kota kembar
   * 8 Referensi
   * 9 Lihat pula
   * 10 Pranala luar

[sunting] Sejarah

Kota Blitar mulai berstatus gemeente (kotapraja) pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandche Indie No. 150/1906. Pada tahun itu, juga dibentuk beberapa kota lain di Pulau Jawa, antara lain Batavia, Buitenzorg, Bandoeng, Cheribon, Magelang, Samarang, Salatiga, Madioen, Malang, Soerabaja, dan Pasoeroean.

Dengan statusnya sebagai gemeente, selanjutnya di Blitar juga dibentuk Dewan Kotapradja Blitar yang beranggotakan 13 orang dan mendapatkan subsidi sebesar 11.850 gulden dari Pemerintah Hindia-Belanda. Untuk sementara, jabatan burgemeester (walikota) dirangkap oleh Residen Kediri.

Pada zaman pendudukan Jepang, berdasarkan Osamu Seirei tahun 1942, kota ini disebut sebagai Blitar-shi dengan luas wilayah 16,1 km² dan dipimpin oleh seorang shi-chō.

Selanjutnya, berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang No. 17/1950, Kota Blitar ditetapkan sebagai daerah kota kecil dengan luas wilayah 16,1 km². Dalam perkembangannya, nama kota ini kemudian diubah lagi menjadi Kotamadya Blitar berdasarkan Undang-Undang No. 18/1965. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48/1982, luas wilayah Kotamadya Blitar ditambah menjadi 32,58 km² serta dikembangkan dari satu menjadi tiga kecamatan dengan 20 kelurahan. Terakhir, berdasarkan Undang-Undang No. 22/1999, nama Kotamadya Blitar diubah menjadi Kota Blitar.[2] [sunting] Geografi

Secara geografis, Kota Blitar terletak di sebelah selatan Provinsi Jawa Timur, berada di kaki Gunung Kelud dengan ketinggian 156 meter dari permukaan laut, dan bersuhu udara rata-rata cukup sejuk antara 24°-34° C. [sunting] Kependudukan Tahun 1942 1957 1965 1982 2003 2007 Jumlah penduduk 45.000 60.000 73.142 106.500 124.767 132.106 Sejarah kependudukan Kota Blitar. [sunting] Pemerintahan Wali kota Blitar Nama Periode Th. J. Cathero s/d 1942 Th. J. Boerstra 1942 Drajat Prawiro Soebroto 1942-1943 Soedrajat 1943-1944 Mochtar Prabu Mangkunegoro 1944-1945 Soerono Harsono 1945-1947 Soenarjo Adiprodjo 1947-1948 Soenarjo 1948 Soetadji 1949-1950 Soepardi 1950-1953 Ismaoen Danoe Soesastro 1953-1956 Soeparngadi 1956-1960 R. Koesmadi 1960 R.M. Prawiro Koesoemo 1960-1964 Fakhihudin 1964–1968 Drs. Soerjadi 1969-1975 Drs. Soekirman 1975-1980 Drs. Haryono Koesoemo 1980-1985 Drs. H. Achmad Boedi Soesetyo 1985-1990 H. Istijono Soenarto, S.H. 1990-1995-2000 Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S. 2000-2005-2010 M. Samanhudi Anwar, S.H., M.M. 2010-2015 Sumber:[2] [sunting] Wilayah administratif

Wilayah administratif pemerintahan Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Blitar. Saat ini, Kota Blitar terdiri atas tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kepanjenkidul, Sananwetan, dan Sukorejo. [sunting] Pariwisata Rumah masa kecil Bung Karno. Perempatan Lovi pada tahun 1920-an. Pemandangan jalan menuju Stasiun Blitar pada tahun 1900-an.

Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Proklamator Bung Karno, Shodancho Suprijadi, dan lain sebagainya menjadi inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini.

Dalam upaya membangun iklim yang kondusif, didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengembangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar.

Tempat tujuan wisata di Kota Blitar antara lain:

   * Makam Bung Karno, tempat dimakamkannya presidan pertama sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 kilometer sebelah utara pusat kota.
   * Perpustakaan dan Museum Bung Karno merupakan perpustakaan yang selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang bergambar Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
   * Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
   * Petilasan Arya Blitar merupakan sebuah makam dari Adipati Arya Blitar yang terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo. Makam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura (Muharram) dan juga setiap malam Jumat legi.
   * Monumen Supriyadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Suprijadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan bekas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Suprijadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar.
   * Kebon Rojo, yaitu taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada di belakang kompleks rumah dinas Walikota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum maupun wisatawan secara cuma-cuma. Di taman tersebut, terdapat beberapa jenis hewan peliharaan, fasilitas bermain anak-anak, tempat bersantai, panggung apresiasi seniman, air mancur, dan juga berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
   * Taman Air Sumberudel adalah taman air paling megah se-eks-Karesidenan Kediri. Taman air ini diresmikan kembali oleh Walikota Blitar pada tanggal 10 Oktober 2007 setelah direnovasi selama kurang lebih satu setengah tahun. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap bila dibandingkan dengan taman-taman air lain di Jawa Timur.

[sunting] Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan

Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) adalah pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan sebagaimana yang tersurat dalam rumusan visi Kota Blitar.

PIPP menjadi media integrasi informasi dan publikasi pariwisata dan potensi daerah secara bersama-sama antara daerah Kota Blitar beserta daerah sekitarnya, seperti Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, serta daerah-daerah lainnya di wilayah administrasi Badan Koordinasi Wilayah I Madiun. PIPP diresmikan pada tanggal 3 Juli 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri bersamaan dengan peresmian beberapa objek lainnya, antara lain Stadion Gelora Supriyadi, Pasar Legi, dan Perpustakaan Persada Bung Karno. [sunting] Fasilitas pendukung

   * Stadion Gelora Supriyadi merupakan markas dari klub sepak bola PSBI Blitar dan PSBK Blitar.
   * Hotel Tugu Sri Lestari terletak di Jl. Merdeka. Hotel ini lebih dikenal dengan sebutan Sri Lestari saja. Hotel bergaya kolonial ini merupakan hotel tertua yang berdiri di pusat Kota Blitar dan merupakan saksi sejarah dari peristiwa pemberontakan PETA yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1945.
   * Patria Plaza Hotel terletak di Jl. Kartini. Hotel ini diresmikan oleh Walikota Blitar pada tanggal 1 Januari 2005.
   * Hotel Puri Perdana terletak di Jl. Anjasmoro. Hotel ini adalah hotel pertama di Kota Blitar yang memberikan fasilitas internet gratis.

[sunting] Rupa-rupa

   * Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Kediri merupakan daerah utama yang dilewati oleh lahar Gunung Kelud apabila meletus.
   * Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono, lahir dan dibesarkan di kota ini.
   * Puteri Indonesia 2007, Putri Raemawasti, lahir dan dibesarkan di kota ini.
   * Produsen pesawat berkebangsaan Belanda-Amerika Serikat, Anthony Fokker, lahir di Blitar.

[sunting] Kota kembar

   * Bengkulu, Bengkulu.

[sunting] Referensi

  1. ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur, 2009.
  2. ^ a b www.blitar.go.id Sejarah Pemerintahan

[sunting] Lihat pula

   * SMA Negeri 1 Blitar
   * SMP Negeri 1 Blitar
   * Stasiun Blitar

[sunting] Pranala luar Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Kota Blitar

Wikitravel Lihat panduan wisata Kota Blitar di Wikitravel Coat of Arms of Indonesia Garuda Pancasila.svg Portal Indonesia

   * Situs resmi

Kecamatan Nglegok dan Garum Kabupaten Blitar Kecamatan Sanankulon dan Nglegok Kabupaten Blitar North Kecamatan Garum dan Kanigoro Kabupaten Blitar West Kota Blitar East South Kecamatan Sanankulon dan Kanigoro Kabupaten Blitar


[tampilkan] l • b • s Kota Blitar, Jawa Timur Kecamatan Kepanjenkidul • Sananwetan • Sukorejo Lambang Kota Blitar [tampilkan] l • b • s Jawa Timur Pusat pemerintahan: Kota Surabaya Kabupaten Bangkalan • Banyuwangi • Blitar • Bojonegoro • Bondowoso • Gresik • Jember • Jombang • Kediri • Lamongan • Lumajang • Madiun • Magetan • Malang • Mojokerto • Nganjuk • Ngawi • Pacitan • Pamekasan • Pasuruan • Ponorogo • Probolinggo • Sampang • Sidoarjo • Situbondo • Sumenep • Trenggalek • Tuban • Tulungagung Lambang Porvinsi Jawa Timur "Jer Basuki Mawa Bea" Kota Batu • Blitar • Kediri • Madiun • Malang • Mojokerto • Pasuruan • Probolinggo • Surabaya Lihat pula Daftar kabupaten dan kota Indonesia Diperoleh dari "http://wiki-indonesia.club/wiki/Kota_Blitar" Kategori: Ibu kota kabupaten di Jawa Timur | Kota Blitar | Kota di Jawa Timur | Kota di Indonesia