Tank

kendaraan tempur lapis baja
Revisi sejak 28 Oktober 2006 07.26 oleh Dragunova (bicara | kontrib) (+persenjataan)

Tank adalah kendaraan lapis baja, yang bergerak menggunakan ban berbentuk rantai. Ciri utama tank adalah pelindungnya yang biasanya adalah lapisan baja yang berat, senjatanya yang merupakan meriam besar, serta mobilitas yang tinggi untuk bergerak dengan lancar di segala medan. Meskipun tank adalah kendaraan yang mahal dan membutuhkan persediaan logistik yang banyak, tank adalah senjata paling tangguh dan serba-bisa pada medan perang modern, dikarenakan kemampuannya untuk menghancurkan target darat apapun, dan shock value-nya terhadap infanteri.

Tank Amerika Serikat M1A1 Abrams.

Garis besar

 
Tank Challenger 2 buatan Inggris.

Tank adalah kendaraan tempur yang sangat kuat. Walau begitu, tank tidak beroperasi sendirian. Tank biasa dimasukan dalam unit lapis baja pada pasukan terpadu. Tanpa dukungan unit lain, tank, walaupun memiliki pelindung tebal, tetap bisa kalah melawan infanteri, ranjau, artileri, dan helikoper atau pesawat. Tank juga lemah di medan hutan dan perkotaan, dimana kemampuan jarak jauh tank jadi tidak bisa dipakai, dan penglihatan pengendara tank jadi terbatas, bahkan meriam tank jadi tidak bisa berputar secara maksimal.

Tank pertama kali dipakai pada Perang Dunia I, untuk memecahkan kebuntuan perang parit, dan peran tank lama-kelamaan berevolusi untuk mengantikan peran kavaleri. Istilah tank (tangki) muncul pada saat pembuatan tank-tank pertama di pabrik-pabrik di Inggris: para pekerja diberitahukan bahwa mereka sedang membuat sebuah kendaraan pengangkut air beroda rantai, jadi pembuatan kendaraan tempur ini bisa dirahasiakan.

Tank dan taktik kendaraan lapis baja telah berevolusi selama hampir seabad. Walaupun sistem senjata dan pelindung tank masih terus dikembangkan, banyak negara yang meragukan kebutuhan kendaraan berat seperti ini, khususnya dalam era perang non-konvensional.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah tank

Perang Dunia I: Tank-tank pertama

 
Mark I Inggris pada Pertempuran Somme.

Kondisi pertempuran Perang Dunia I di Front Barat membuat Angkatan Darat Inggris berpikir untuk mengembangkan kendaraan yang bisa menyebrangi parit, menghancurkan kawat berduri, dan tidak mempan ditembak senapan mesin. Prototip tank pertama kali diuji oleh militer Inggris pada 6 September 1915.

Tank pertama kali dipakai dalam perang ketika Kapten H. W. Mortimore membawa tank Mark I dalam Pertempuran Somme pada 15 September 1916. Perancis mengembangkan tank Schneider CA1 yang dibuat dari traktor Holt Caterpillar, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Penggunaan tank secara besar-besaran dalam pertempuran terjadi pada Pertempuran Cambrai pada 21 November 1917.

Perubahan-perubahan pada medan perang dan buruknya kinerja tank memaksa Sekutu untuk terus mengembangkan konsep tank ini. Tank terus berkembang pada Perang Dunia I, misalnya tank Mark V, yang dibuat sangat panjang sehingga bisa melewati parit-parit yang lebar sekalipun.

Perkembangan desain dan taktik

 
Tank Vickers A1E1 Independent buatan Inggris ini dibatalkan dan tidak masuk jalur produksi, tapi mempengaruhi desain banyak tank lain.

Pada masa diantara dua perang dunia ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank cruiser, lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau tank infanteri, adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangankan oleh Jerman dalam konsep blitzkrieg.

Tank pada Perang Dunia II

Berkas:Tig224-223 01.jpg
Tank berat Jerman, Tiger I.

Perang Dunia II mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti Panzer I yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam blitzkrieg. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank T-34 Soviet. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 mm kecepatan rendah, dan beratnya dibawah 20 ton. Pada akhir perang, tank sedang standar Jerman, Panther, menggunakan meriam 75 mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton.

Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja cross-country tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menajdi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi Christie atau suspensi torsion bar meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.

Meriam berputar, yang sebelumnya tidak tersedia pada semua tank, dianggap sebagai hal yang sangat penting. Meriam ini harus bisa digunakan melawan tank lain, jadi diusahakan sebesar dan sekuat mungkin, berarti tank cukup memiliki satu meriam yang harus sangat kuat. Akibatnya, desain tank dengan banyak meriam, seperti T-35 Soviet, ditinggalkan.

Perang Dingin dan seterusnya

 
Kompi tank Polandia yang memakai T-54.

Setelah Perang Dunia II dan memasuki Perang Dingin, negara negara maju dan adikuasa mengambil pelajaran dari Jerman dalam penggunaan kekuatan tank. Ditambah dengan ancaman perang nuklir dan kimia yang membuat tank dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan kimia. Kemajuan dalam teknologi meriam dan amunisinya membuat tank semakin ditakuti, dan masing-masing negara berlomba-lomba untuk menyempurnakan teknologinya.

Namun justru ancaman terbesar tank saat ini adalah pasukan infanteri yang dilengkapi dengan persenjataan ringan yan memiliki daya hancur yang dahsyat, dengan mengembangkan basoka anti-tank yang juga hasil pengembangan dari bazoka pada Perang Dunia II. Ditambah dengan berkembangnya kemampuan angkatan udara dengan helikopter tempur yang memiliki kemampuan anti-tank.

Perlindungan

 
Tank T-72 dengan balok perlindungan reaktif.

Main battle tank (MBT: tank tempur utama) adalah kendaraan tempur yang memiliki perlindungan paling kuat di medan perang. Perlindungannya dirancang untuk melindungi tank dan pengendaranya dari semua bahaya, termasuk penetrator energi kinetik yang ditembakkan tank lain, rudal kendali anti-tank (ATGM) yang ditembakkan infanteri atau pesawat udara, dan ranjau. Jumlah perlindungan yang dibutuhkan untuk melindungi tank dari segala arah akan sangat berat dan tak memungkinkan, jadi dalam perancangan sebuat tank, harus ditemukan keseimbangan yang tepat antara perlindungan dengan berat.

Ada banyak jenis perlindungan. Perlindungan yang paling sering ditemukan adalah perlindungan pasif, yaitu lapisan logam, baja, atau keramik. Tipe perlindungan yang lain adalah perlindungan reaktif. Perlindungan reaktif ini meledak ke arah luar, dan merubah arah proyektil yang datang. Perlindungan reaktif akan berupa balok yang ditempelkan, bukan lapisan yang permanen. Perlindungan reaktif cocok dipakai melawan proyektil berhulu ledak dan perlindungan pasif cocok melawan proyektil penetrator energi kinetik.

Pembagian ketebalan lapis baja tidak merata. Pada umumnya, lapisan paling tebal ada pada bagian depan tank dan bagian depan meriam. Lapisan pada samping dan atas tank biasanya lebih tipis. Dan pada bagian belakang tank, khususnya bagian diatas mesin, memiliki lapisan yang paling tipis.

Persenjataan

 
Peluru penetrator energi kinetik.

Senjata utama tank adalah meriamnya, yang ukurannya hanya dilampaui oleh howitzer artileri yang besar. Biasanya ukuran kaliber tank Barat adalah 120 mm dan tank Timur 125 mm. Meriam tank bisa menembakkan peluru penetraptor energi kinetik (KE) dan peluru high explosive (HE). Beberapa tank juga bisa menembakkan rudal atau roket melalui meriamnya, yang dapat memperjauh jarak jangkauan dan memungkinkan untuk menghancurkan target udara. Pada umumnya tank memiliki senapan mesin yang sejajar (coaxial) dengan meriam utama. Senapan mesin ini umumnya berkaliber kecil antara 7.62 mm sampai 12.7 mm untuk digunakan menghadapi target infanteri. Tetapi ada beberapa tank Perancis yang menggunakan senjata coaxial kaliber besar 20 mm seperti tank AMX-30 dan AMX-40, yang bisa digunakan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan. Selain meriam utama dan senjata sekunder, tank juga biasa dilengkapi dengan senapan mesin anti pesawat udara yang berada di atap tank.

 
Tank M1 Abrams menembakkan meriam 120 mm.

Dulu, meriam tank dibidik menggunakan mata saja sehingga kurang akurat, apalagi bila tank sedang berjalan ketika meriam akan ditembakkan. Sekarang tank modern memiliki banyak peralatan canggih untuk membantu meningkatkan akurasi. Giroskop digunakan untuk menstabilkan meriam utama; pengukur laser digunakan untuk menghitung jarak ke target; komputer digunakan untuk mengkalkulasikan ketinggian dan sudut tembak, dengan memperhitungkan kecepatan angin, suhu udara, dan faktor-faktor lainnya.

Hampir semua tank tempur utama memiliki pelontar granat asap, yang dengan cepat bisa menyebarkan sebuah selimut asap yang akan melindungi tank bila sedang mundur atau disergap. Selimut asap ini tidak dipakai secara ofensif, karena asap juga akan menutupi penglihatan para penyerang, dan asap ini dapat memberitahukan kepada musuh bahwa serangan akan segera dilakukan. Tetapi pada beberapa tank seperti tank Perancis Leclerc, pelontar granat asap ini juga bisa digunakan untuk menembakan gas air mata dan granat anti personel.

Lihat juga

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA