Pasukan Abadi (dari bahasa Yunani Ἀθάνατοι, Athanatoi, kadang disebut "Sepuluh Ribu Tentara Abadi" atau "Pasukan Abadi Persia") adalah nama yang diberikan oleh Herodotos untuk menyebut pasukan khusus dari Kekaisaran Akhemeniyah. Pasukan Abadi bertugas sebagai Garda Imperial dan juga sebagai pasukan tempur. Sebagai Garda Imperial, Pasukan Abadi bertugas melindungi kekaisaran jika ada serangan dari luar, sedangkan sebagai pasukan tempur, Pasukan Abadi bisa ikut serta dalam penyerangan yang dilakukan oleh Kekaisaran, salah satunya adalah ketika ekspansi Kekaisaran Persia dan pada Perang Yunani Persia. Nama pasukan ini dalam bahasa Persia kemungkinan adalah Anûšiya ('rekan').[1]

Pasukan Abadi Persia, dekorasi di Istana Darius di Susa (510 SM).

Herodotos menggambarkan 'Pasukan Abadi' sebagai infantri berat yang dipimpin oleh Hydarnes. Jumlah tentaranya adalah 10.000 prajurit. Herodotos menyebutkan bahwa sesuai tradisi jika ada tentara Abadi yang terbunuh, terluka parah, atau sakit, maka akan langsung digantikan oleh tentara baru sehingga jumlah pasukan ini akan tetap 10.000, karena itulah pasukan ini dinamai Pasukan Abadi.[2] Yang boleh masuk ke dalam Pasukan Abadi hanya orang Persia, Medes, dan Elam.

Pasukan ini disebut sebagai Pasukan Abadi hanya oleh Herodotos. Sementara sumber dari Persia sendiri tidak menyebutkan nama pasukan ini.[1] Kemungkinan, Herodotus telah keliru membedakan Anûšiya ('rekan') dengan Anauša ('Pasukan Abadi').[1]

Sejarah

Menurut Xenophon, Pasukan Abadi dibentuk oleh Cyrus yang Agung, yang merasa bahwa keamanan istana perlu ditingkatkan:[3]

Dia memikirkan kepada siapa dia dapat mempercayakan keamanan istananya........ Dia memilih di antara mereka sepuluh ribu prajurit, yang berkemah di sekitar istana, menjaganya siang dan malam, dan ikut menemaninya jika dia pergi, mengiringi di dekatnya.

Dalam pertempuran, Pasukan Abadi bertanggung jawab untuk melindungi tenda kerajaan yang ditempati oleh kaisar.[4] Pasukan Abadi ikut berperang dalam penaklukan Cyrus yang Agung di Kekaisaran Neo-Babilonia pada 547 SM, kampanye Cambyses melawan Mesir pada 525 SM dan invasi Darius yang Agung ke Punjabh barat dan Sindh di India serta ke Skithia pada 520 SM dan 513 SM. Dalam Pertempuran Gaugamela (331 SM), Pasukan Abadi melindungi gerak mundur kaisar Darius III.

Perang Yunani-Persia

Dalam Perang Yunani-Persia, Pasukan Abadi juga berpartisipasi dalam Pertempuran Thermopylae pada 480 SM. Pasukan Yunan menghalangi jalan sempit di pesisir dan mencegah pasukan Persia memasuki kota-kota Yunani. Namun Pasukan Abadi mengambil jalan memutar dan berhasil mengepung pasukan Yunani. Pasukan Abadi terlibat pada tahun kedua perang, pada 479 SM. Ketika itu mereka menjadi bagian dari pasukan pendudukan Persia di Yunani di bawah pimpinan Mardonius.[5]

Perlengkapan

 
Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati 2500 tahun pendirian Kekaisaran Akhemeniyah oleh Cyrus yang Agung.
Berkas:Immortal warrior.jpg
Ilustrasi salah satu Tentara Abadi.

Herodotos menggambarkan persenjataan Tentara Abadi sebagai berikut: tombak pendek, pedang pendek atau belati besar yang bergantung di pinggang kanan, busur dan panah, serta perisai yang kecil dan ringan.[6] Mereka mengenakan jubah dan dibalik jubahnya mereka memakai jubah zirah sisik, yang ternyata memberikan perlindungan yang kurang efektif melawan tentara Yunani yang memakai baju zirah linen dan perunggu. Penyeimbang tombak prajurit biasa dibuat dari perak, sedangkan perwiranya menggunakan penyeimbang tombak dari emas.[2] Resimen Pasukan Abadi diiringi oleh karavan berupa kereta tertutup, unta, dan bagal yang membawa suplai, makanan, budak wanita, dan pelayan untuk melayani pasukan. Kereta suplai tersebut membawa makanan khusus yang disediakan hanya untuk para tentara Abadi.[7][8]

Hiasan kepala yang dipakai oleh Pasukan Abadi dipercaya sebagai tiara Persia. Bentuk pastinya tidak diketahui namun beberapa sumber menggambarkannya sebagai penutup kepala atau topi yang dapat ditarik menutupi wajah untuk melindungi dari angin dan debu di daratan Persia.[2] Relief berukir dan batu bata warna dari masa Akhemeniyah menggambarkan Pasukan Abadi mengenakan jubah yang rumit dan perhiasan emas, meskipun pakaian tersebut sangat mungkin dipakai hanya untuk ritual upacara.[9]

Melophoroi

Para sejarawan pengikut Aleksander yang Agung menyebutkan tentang resimen elit Persia lainnya, yang mereka sebut Melophoroi (Para Pembawa Apel). Mereka membawa tombak yang memiliki penyeimbang berupa logam kecil untuk menyeimbangkan titik berat tombak. Bentuk penyeimbang tersebut mirip apel sehingga disebut Pembawa Apel. Bebeapa sejarawan percaya bahwa Para Pembawa Apel dan Pasukan Abadi adalah pasukan yang sama.[2]

Penerus

 
Prajurit Medes (kiri) dan prajurit Persia (kanan), Ukiran Persepolis.

Nama "Pasukan Abadi" dimunculkan kembali oleh Pasukan Sassaniyah. Unit Savaran yang paling terkenal adalah Zhayedan (Pasukan Abadi) dan berjumlah 10.000 prajurit, seperti halnya pendahulu Akhemeniyahnya. Bedanya adalah bahwa mereka adalah pasukan kavaleri. Tugas utama mereka adalah mengamankan penerobosan dalam pertempuran dan memasuki pertempuran pada saat yang krusial.

Pada masa Kekaisaran Bizantium, nama "Pasukan Abadi" digunakan lagi di bawah kekuasaan Kaisar Michael VII (1071–1081). Jenderalnya, Nikephoros, mereorganisasi pasukan daerah tengah ("Tagmata") di Kekaisaran Bizantium seiring kekalahan di Manzikert oleh Turki pada 1071. Sisa-sisa pasukan provinsi dikumpulkan kembali dalam resimen Garda Imperial baru bernama Pasukan Abadi Persia dan dilaporkan berjumlah sekitar 10.000 prajurit.

Berabad-abad kemudian selama Perang Napoleon/Perang Koalisi, tentara Prancismenyebut Garda Imperial Napoleon sebagai "Pasukan Abadi".[10]

Pasukan Iran modern di bawah pimpinan Shah terakhir meliputi semua sukarelawan Garda Javidan, juga dikenal sebagai "Pasukan Abadi." Pasukan Abadi yang ini bermarkas di Barak Lavizan di Teheran. Pada tahun 1978, pasukan elit ini meliputi satu brigade yang terdiri dari 4,000–5,000 tentara, termasuk satu batalion tank Chieftain. Seiring penggulingan rezim Imperial pada 1979, Pasukan Abadi pun dibubarkan.[11]

Dalam budaya populer

Berkas:Imoortals-300.jpg
Tentara Abadi dalam film 300.

Film

Buku komk 300 karya Frank Miller, yang diadaptasi menjadi film 300 pada tahun 2007, menampilkan versi yang sagat fiktif dari Pasukan Abadi pada Pertempuran Thermopylae. Pasukan Abadi yang ini memakai topeng besi bergaya menpō dan membawa sepasang pedang yang mirip wakizashi.[11] Film tahun 1962 berjudul The 300 Spartans memperlihatkan versi yang agak akurat dari Pasukan Abadi, yang membawa tombak dan perisai kecil. Akan tetapi mereka mengenakan pakaian yang berwarna hitam dan warna-warna gelap lainnya, bertentangan dengan penggambaran sejarahnya.[11]

Program televisi

Film dokumenter pada History Channel yang berjudul Last Stand of the 300 juga menampilkan Pasukan Abadi, sebagai bagian dari rekonstruksi Pertempuran Thermopylae. Dalam versi yang ini, tiara yang dipakai oleh Pasukan Abadi berbentuk topeng kain berwarna hitam yang menutupi seluruh wajah namun cukup tembus pandang.[11] Acara televisi Deadliest Warrior membandingkan Pasukan Abadi dengan Bangsa Kelt.[11] Pasukan Abadi juga ditampilkan dalam segmen "Spartan" pada musim pertama dan segmen "Alexander the Great" pada musim kedua.

Permainan video

Pasukan Abadi juga muncual dalam beberapa permainan komputer strategi, termasuk Civilization III yang memperlihatkan Pasukan Abadi sebagai unit infantri unik yang tersedia untuk Persia.[11] Civilization IV, yang menampilkan mereka sebagai unit berkuda,[11] dan Civilization V, yang menampikan mereka sebagai infantri berat yang membawa perisai dan tombak pendek.

Catatan kaki

  1. ^ a b c Lendering, Jona. "Immortals, Greek name for an elite regiment in the ancient Achaemenid empire". Iran Chamber Society. Diakses tanggal 09-04-2011. 
  2. ^ a b c d Lendering, Jona. "'Immortals'". Livius. Diakses tanggal 09-04-2011. 
  3. ^ Xenophon. Kiropaideia
  4. ^ Arrianus, III, 3.1
  5. ^ Lendering, Jona. "Thermopylae". Livius. Diakses tanggal 6 September 2009. 
  6. ^ Herodotos, Historia 7.16
  7. ^ Cook, J.M. The Persian Empire. New York: Schocken Books, 1983. hlm, 105.
  8. ^ Herodotos, Historia 7.83
  9. ^ Volume IX, Encyclopaedia Britannica, Fifteenth Edition 1983
  10. ^ Georges Blond, La Grande Armée, trans. Marshall May (New York: Arms and Armor, 1997), 48, 103, 470
  11. ^ a b c d e f g Rastani, Nabil. "The Guards of the Shahanshah". Iranian.com. Diakses tanggal 09-04-2011. 

Pranala luar