Kisah Para Rasul (Bahasa Yunani; Praxeis Apostolon ) adalah buku kelima Perjanjian Baru yang berisi tentang Gereja Kristen Generasi pertama.[1] Kisah Para Rasul juga merupakan lanjutan buku Injil Lukas.[1] Sekalipun demikian, pemisahan dengan kitab Lukas sudah ada pada naskah tertua sekalipun.[1]

Pelayanan Para Rasul. Russian icon oleh Fyodor Zubov, 1660.

Latar Belakang

Kisah Para Rasul menceritakan sejarah gereja Kristen awal setelah naiknya Yesus Kristus ke surga. Amanat Kisah Para Rasul ini menjelaskan bagaimana pengikut-pengikut Yesus Kristus -- dengan pimpinan Roh Kudus -- menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia, tidak hanya untuk orang Yahudi. Penulis kitab ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap Kekaisaran Romawi, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.

Kisah Rasul secara garis besar menggambarkan tentang peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda dunia Yahudi.[2][3][4] Pemberitaan Injil pada awalnya berjalan sukses di kalangan orang-orang Yahudi.[2][3][4] Injil yang disebarkan pun bergerak semakin luas melalui pimpinan Roh Kudus.[2][3][4] Penerimanya pertama-tama adalah orang Yahudi yang murtad, kemudian dilanjutkan kepada kaum proselit, hingga akhirnya kepada orang-orang bukan Yahudi penyembah berhala.[2][3][4] Misi Kristen inilah yang kemudian belanjut hingga sekarang.[2][3][4] Kitab ini pun berakhir secara mengejutkan ketika Paulus beserta kawan-kawannya mencapai Roma.[2][3][4]

Kisah Para Rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu tampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:

  1. Permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke sorga;
  2. Perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina;
  3. Perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.

Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Para Rasul ini ialah pekerjaan Roh Kudus yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Pada hari ini semua orang yang mendengarkan Sabda Tuhan bisa mendengarkan-Nya dalam bahasa mereka masing-masing.

Isi

Berikut adalah garis besar isi kitab Kisah Para Rasul[5]

Pendahuluan (Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus (Kis 1:12-2:41)
   A. Persiapan untuk Perjanjian (Kis 1:12-26)
   B. Hari Pentakosta (Kis 2:1-41)
II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem (Kis 2:42-8:1a)
   A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus (Kis 2:42-47)
   B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya (Kis 3:1-4:31)
   C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi (Kis 4:32-5:11)
   D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama (Kis 5:12-42)
   E. Pemilihan Tujuh Diaken (Kis 6:1-7)
   F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama (Kis 6:8-8:1)
III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan (Kis 8:1-9:31)
   A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria (Kis 8:1-4)
   B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil (Kis 8:5-40)
   C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya (Kis 9:1-31)
IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi (Kis 9:32-12:25)
   A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope (Kis 9:32-43)
   B. Pelayanan Petrus di Kaisarea (Kis 10:1-48)
   C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui (Kis 11:1-18)
   D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama (Kis 11:19-30)
   E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I (Kis 12:1-23)
   F. Ringkasan Perkembangan Gereja (Kis 12:24-25)
V. Perjalanan Misi Pertama Paulus (Kis 13:1-14:28)
   A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia (Kis 13:1-3)
   B. Wilayah Tertentu Diinjili (Kis 13:4-14:28)
VI. Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus (Kis 15:36-18:22)
   A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas (Kis 15:36-40)
   B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali (Kis 15:41-16:5)
   C. Penginjilan Wilayah Baru (Kis 16:6-18:21)
   D. Kembali ke Antiokhia di Siria (Kis 18:22)
VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus (Kis 18:23-21:16)
   A. Dalam Perjalanan ke Efesus (Kis 18:23)
      Sisipan: Pelayanan Apolos (Kis 18:24-28)
   B. Pelayanan yang Panjang di Efesus (Kis 19:1-41)
   C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia (Kis 20:1-5)
   D. Kembali ke Yerusalem (Kis 20:6-21:16)
IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara (Kis 21:17-28:31)
   A. Di Yerusalem (Kis 21:17-23:35)
   B. Di Kaisarea (Kis 24:1-26:32)
   C. Menuju ke Roma (Kis 27:1-28:15)
   D. Di Roma (Kis 28:16-31)

Muatan Teologinya

Ada lima hal yang menjadi fokus di dalam kitab ini. Pertama, Kisah Para Rasul ini berisi tentang kelanjutan dari misi Tuhan dalam sejarah.[2] Sejarah ini dipahami sebagai kelanjutan dan pelayanan Yesus.[2] Hal inilah yang menjadi topik yang hangat di dunia teologi masa kini, yaitu dalam mengungkapkan sejarah keselamatan.[2] Konteks kitab ini merujuk kepada pemahaman akan segala peristiwa di dalam hidup dan gereja mula-mula sebagaiperistiwa sejarah di dalam karya Tuhan dinyatakan.[2] Iman Kristen juga diperhadapkan langsung Tuhan yang menyatakan dirinya Juruselamat di dalam panggung sejarah.[2]


Kedua, Kitab Kisah Rasul ini merupakan kitab misi.[2] Gereja sebagai persekutuan orang percaya memiliki tujuan untuk menjadi saksi tentang Yesus.[2] Misi yang menjadi tujuan kekristenan ini berisi Injil.[2] Injil tetang keselamatan umat manusia. Fokus kitab ini juga bercerita tentang kebangkitan Yesus dari kematian.[2] Kebangkitan dari kematian menjadi tanda bahwa Dia adalah Allah dan Juruselamat.[2] Kematian-Nya membawa pengampunan dosa bagi manusia.[2] Pasan ini dinyatakan oleh Allah Bapa kepada Yesus sebagai otoritas untuk melimpahkan keselamatan dan karya keselamatan itu di dalam gereja.[2]


Ketiga, Kisah Para Rasul banyak juga berkonsentrasi terhadap hal-hal yang menjadi tantangan di dalam pemberitaan Injil. [2]Di dalam pasal 14:22 dituliskan bahwa sekalipun banyak kesengsaraan, kita harus tetap memberitakan Kerajaan Allah.[2]

Pranala Lain

Referensi

  1. ^ a b c W. R. F. Browning.2007.Kamus Alkitab.Jakarta.Gunung Mulia.204-206.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Howard Marshall.1980.Tyndlae New Testament Commentaries: Acts.England.Inter-Varsity Press.17-49
  3. ^ a b c d e f C. K. Barrett.1994.The International Critical Commentary: Acts.Scotland.T&T Clark LTD.1-57.
  4. ^ a b c d e f Robert W. Wall.2002.The New Interpreters Bible: Vol. X.USA.Abingdon Press.3-32.
  5. ^ Garis Besar Kisah Rasul