Kitab Mazmur

halaman disambiguasi Wikimedia
An 1880 Baxter process illustration of Psalm 23, from the Religious Tract Society's magazine The Sunday at Home.

Kitab Mazmur diambil dari bahasa Ibrani: mizmor atau seringkali dieja sebagai mitsmor yang artinya sebuah nyanyian yang dinyanyikan dengan iringan musik. Dalam beberapa bahasa Eropa kitab ini disebut "Psalm" yang diambil dari bahasa Yunani: "Psalmos". Dalam bahasa Melayu kitab ini disebut kitab Zabur, dari bahasa Arab. Dalam bahasa Ibrani, kumpulan mazmur disebut tehillim, artinya kitab puji-pujian; dari akar kata hll yaitu memuji.[1]

Kitab Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan kumpulan mazmur, buku nyanyian dan buku doa. Secara mayoritas kitab berisi mazmur karangan Daud. Para pakar berpendapat bahwa buku ini dikarang oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali. Nyanyian-nyanyian dan doa-doa ini dikumpulkan oleh orang Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya dimasukkan ke dalam Alkitab.

Sanjak-sanjak keagamaan ini terbagi berbagai ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah Tuhan; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.

Mazmur-mazmur dipakai oleh Yesus Kristus, dikutip oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, dan menjadi buku ibadat yang sangat dihargai oleh Gereja Kristen sejak semula. Sejumlah Mazmur digubah menjadi nyanyian gereja dan hingga sekarang masih tetap dinyanyikan.

Salah satu Mazmur yang paling terkenal adalah Mazmur 23, yang menggambarkan Tuhan sebagai Gembala yang setia di dalam pemeliharaannya.

TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau... Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku...

Referensi

  1. ^ (Indonesia)W.S.Lasor,dkk. 2005. Pengantar ke Dalam Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm..


Rujukan

Pranala luar