Yoahas (raja Yehuda)

Yoahas (Ibrani: יְהוֹאָחָז, Yunani: Ιωαχαζ), yang artinya "TUHAN memegang" adalah raja kerajaan Yehuda setelah ayahnya, Yosia meninggal pada pertempuran di Megido.[1][2] Ia adalah putra kedua dari Yosia, melangkahi kakaknya Elyakim, yang akhirnya berganti nama menjadi Yoyakhim.[1][2] Kemungkinan nama Yoahas diberikan kepadanya pada saat ia naik takhta kerajaan, yaitu sekitar tahun 608 SM.[2] Yoahas sangat berlawanan dengan ayahnya dan ia meniadakan sistem pemerintahan teokratis yang telah dibangun oleh Yosia.[1] Apa yang telah dibangun oleh ayahnya, dihancurkan oleh Yoahas dalam beberapa bulan saja.[1] Di Yerusalem pada saat itu tampaknya terdapat dua partai yang saling berlawanan, yaitu pro Mesir dan pro Asyur.[1] Sehingga terdapat perbedaan calon raja dari dua kubu itu, yaitu Yoahas pro Asyur dan Yoyakhim pro Mesir.[1] Oleh karena itu, tiga bulan setelah masa pemerintahan Yoahas, Firaun Nekho menyingkirkan dan menjatuhkan Yoahas.[1][2] Ia diasingkan ke Ribka lalu kemudian ke Mesir.[2] Dan kemungkinan, ia mati di tempat tawanan itu.[1] Lalu Firaun Nekho mengangkat kakaknya, Elyakim (Yoyakhim) menjadi raja Yehuda dan bangsa Yehuda diwajibkan untuk membayar upeti.[1]

Lunette in the Sistine Chapel of Jeconiah with Shealtiel and Josiah.

Pranala luar

Referesnsi

  1. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) I. Snoek. 1981. Sejarah Suci. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  2. ^ a b c d e (Indonesia)J.D. Douglas, 2008. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Bina Kasih.