Salvador T. Martinez adalah seorang tokoh teologi di Filipina.[1] Martinez mencoba menggambarkan pemikiran teologis orang-orang Kristen di Filipina, khususnya umat katolik dalam kehidupan kesalehan pribadi yang mereka jalani setiap hari.[1] Ada beberapa gerakan keagamaan mesianik pribumi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat di Filipina.[1] Gerakan ini bercorak sinkretisme karena ajaran agama ini memadukan tradisi Katolik, Protestan, dan Animistik.[1] Beberapa contoh keagamaan tersebut, antara lain:

  1. Iglesia Watawat ny Lahi (bendera dari gereja bangsa).[1] Gereja ini berdiri pada tahun 1936.[1] Gereja ini memiliki ajaran pokok bahwa Jose Rizal (pahlawan nasional Filipina) adalah sang penyelamat orang-orang Filipina yang disejajarkan dengan Yesus sebagai penyelamat orang-orang Yahudi.[1] Gereja ini menganjurkan suatu rasa kebangsaan tanpa kekerasan dalam perjuangan orang Filipina melawan kemiskinan, ketidakadilan dan "pemerasan" manusia.[1]
  2. Iglesia ni Cristo (Gereja Kristus).[1] Organisasi gereja yang didirikan tahun 1914 oleh felix Manalo ini mengajarkan hal yang serupa dengan Kristologi Arius bahwa Kristus hanyalah seorang manusia.[1] Organisasi ini tumbuh dengan pesat dan para anggotanya sangat erat dalam persekutuan.[1] Anggota gereja ini hidup bersahaja dan jujur serta setia kepada gereja dan pimpinan tertinggi.[1] Faktor lain yang ditemukan dalam gerakan-gerakan keagaman lainnya di Filipina adalah penekanan terhadap nasionalisme, misalnya: dalam liturgi yang diakai hanya logat nasional.[1] Selain itu, keadilan sosial juga mendapat perhatian penting sebagai upaya peningkatan rasa persatuan dan persekutuan di kalangan anggota-anggotanya.[1] Martinez berpendapat bahwa ada suatu kesenjangan penerapan kesalehan di Filipina antara apa yang dipercaya dan dipraktikkan oleh anggota gereja biasa dan apa yang diajarkan gereja dan para teolognya.[1]

referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Martinez,Salvador T. 1996. Yesus Kristus Dalam Kesalehan Orang Banyak di Filipina‘’.Jakarta:BPK Gunung mulia .402.