Patristik
Patristik merupakan sebuah zaman yang berlangsung setelah zaman Perjanjian Baru samapi abad ke-8.[1] Ada juga beberapa yang mengatakan bahwa zaman ini masih berlangsung sampai zaman Thomas Aquinas.[1] Istilah patristik ini pertama kali digunakan oleh bapa-bapa gereja setelah zaman para rasul hingga abad ke-8.[1] Bapa-bapak gereja di zaman ini dikenal dengan banyaknya hasil karya, seprti mengahsilkan tulisan-tulisan yang berguna dan penting bagi kekristenan.[1] Selain itu, bapa-bapa gereja ini juga sangat kuat mempertahankan kebenaran iman Kristen dalam menghadapi bidaah-bidaah atau ajaran sesat yang melanda kekristenan pada saat itu.[1] Tokoh-tokoh atau yang dikenal bapa-bapa gereja pada zaman Patristik adalah Yustinus Martir, Athanasius, Clement dari Aleksandria, Greogory dari Nyssa, Tertulianus, Origenes, Iranaeus dari Lyons, Cyprianus, Basilius, Agustinus dari Hippo, Cyrillus dari Aleksandria, Pelagius, dan Nestorius.[2] Selain tokoh-tokoh yang dikenal sebagai bapa-bapa gereja, Patristik juga dikenal dengan ibadah tahunan yang dirayakan oleh gereja di zaman Patristik, yaitu Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun.[3]