Wang Ming-tao

Wang tumbuh dengan latar belakang kekristenan yang konservatif.[1] Di pertengahan tahun 1970-an, Wang membangun gereja lokal yang mempunyai tiga prinsip-prinsip yaitu pengembangan diri sendiri, pengendalian diri sendiri, dan penopangan diri sendiri.[1] Gereja in sendiri awalnya hanyalah semacam persekutuan rumah tangga di daerah Peking, di mana orang-orang datang untuk bersekutu , mempelajari Alkitab, dan berdoa.[1] Kelompok persekutuan ini terus mengalami perkembangan hingga di tahun 1937, Wong berhasil mendirikan “Christian Tabernalel” (nama gereja yang didirikannya) dari persekutuan tersebut.[1] Ketika Cina dikuasai oleh komunisme, gereja dan kekristenan dituntut untuk tetap exist dan teta berada di dalam masyarakat.[1] pada saat itu, gereja ini hanya memiliki jemaat 570 orang.[1] Hal ini menjadi keunikan dari gereja ini adalah simplisitasnya yang menaytakan bahwa hal-hal seremonial yang tidak dijelaskan di dalam Alkitab , tidak perlu untuk dilakukan.[1] Oleh karena itu, gereja ini tidak mengandung unsur “liturgi”, paduan suara, kantong persembahan, dan juga perayaan Natal.[1] Dia juga menolak bilahal-hal teologis dijadikan suatu ketentuan bagi setiap orang yang hendak melayani Tuhan.[1] menurutnya, yang diperlukan hanyalah pendidikan akan Alkitab dan pengenalan akan Roh Kudus.[1] Di pelayanan kita tidak dapat melihat bahwa Wang Ming-tao membawa tradisi baru dalam pelayanan gereja , pelayanan kaum awam.[1]

referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k Sunquist, Scott W. 2001. The Dictionary Of Asian Christianity‘’.Michigan:Grand Rapids.886 113-125.