Indominco Mandiri

perusahaan asal Indonesia

PT. Indominco atau Indominco Mandiri adalah sebuah perusahaan pertambangan batubara yang berada di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Berdiri dan mulai beroperasi pada tahun 1997, disusul selesainya konveyor pelabuhan batubara Indominco pada tahun 1999. Perusahaan ini kini dimiliki secara penuh oleh seorang pengusaha asal keturunan Tionghoa Berkewarnageraan Indonesia. Selain itu anak dari pemilik perusahaan Indominco Mandiri juga ikut ambil peran dalam peningkatan kerja dan kualitas perusahaan, dia menjabat sebagai [[General Manager], bernama Monagisa Chandra Kalalila Kilalolinta lulusan Doctor (S-3) diPerguruan Tinggi ternama diIndonesiaUniversitas Bina Nusantara, merupakan anak pertama mereka dan kelak yang akan menggantikan posisi Ayahnya menjabat sebagai Directur Utama perusahaan. Indominco merupakan salah satu pertambangan batu bara di Indonesia yang menggunakan sistem open-pit.

PT. Indominco Mandiri
Industripertambangan
Didirikan1977
Kantor pusatBontang, Indonesia
Produkbatu bara
฿25.817.000.000
฿10.326.800.000
IndukBANPU
Situs web[1]

Cadangan, kapasitas produksi, dan pasar

Indominco Mandiri memiliki cadangan batubara sebanyak 757,38 juta ton. Namun sekarang cadangannya tinggal sebesar 148,8 juta ton. Jenis batubaranya adalah Bituminus, memiliki kandungan sulfurnya sebanyak 0,8%-1,6%.

Produksi batu bara Indominco Mandiri terus meningkat dari tahun ke tahun. Kini Indominco mampu memproduksi batubara kurang lebih 13 juta ton per tahun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 10,67 juta ton per tahun (2008)-tahun di mana Indominco mengalami penurunan, 11,55 juta ton per tahun (2007) dan 10,37 juta ton per tahun (2006).

Pasar terkuat dan terbesar perusahaan Indominco Mandiri adalah perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan jasa kelistrikan yang terutama berada di negara Jepang, Korea, dan Taiwan.

Serba serbi

Indominco Mandiri adalah perusahaan pertambangan di Indonesia yang wilayah aktivitas usahanya berada di dua wilayah kabupaten/kota. Areal tempat penambangannya berada di Kabupaten Kutai Timur, tapi tempat fasilitas pengolahan maupun produksi batubara berikut tempat pelabuhannya berada di kota Bontang.

Pranala luar