Bap (makanan)
Bap (밥) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut biji-bijian atau palawija yang dimasak dalam kuliner Korea yaitu beras, jelai, juwawut dan sebagainya.[1][2]
Penyebutan bap bervariasi berdasarkan jenis palawija.[2] Disebut ssalbap apabila bap hanya terdiri dari nasi putih (beras padi), boribap dari campuran nasi putih dengan biji-bjiian jelai dan jobab dari campuran nasi putih dengan jewawut (jenis millet).[2]
Kosakata yang digunakan untuk menyebut bap pun beragam tergantung kepada siapa disajikan.[2] Jika bap disajikan untuk orang tua, dinamakan jinji, sura untuk raja, dan me untuk arwah nenek moyang (pada upacara keagamaan).[2]
Bap s telah dikonsumsi ebagai makanan pokok orang Korea sejak zaman neolitikum, pada saat peralatan masak dari tembikar pertama kali dibuat.[2] Pada zaman Tiga Kerajaan Korea, alat masak dari batu dinamakan siruyang dapat dilihat di lukisan dinding kerajaan Goguryeo.[2] Karena perangkat masak dibuat dari tanah liat yang dikeringkan atau dibakar dalam suhu rendah, kemungkinan nasi mereka berbau tanah.[2] Buku masak Cina kuno menyebutkan kalimat yang memuji nasi yang dimasak orang Korea berkilau dan rasanya lembut.[2]
Bap berperan penting dalam menu masakan Korea karena bisa dimakan hanya dengan menambahkan kecap atau saus cabai (gochujang) bila tidak ada lauk di meja.[2] Dalam percakapan sehari-hari untuk menyebut kalimat makan digunakan kalimat bap mokta (밥 먹다 harfiah "makan bap").[2]