Anak Manusia (Kristen)
Teologi Anak Manusia adalah sebuah bentuk teologi yang menyoroti kedudukan seseorang yang memiliki otoritas untuk menyampaikan suatu pesan dari Allah pada manusia.[1] Alkitab menyebutkan Anak Manusia dalam kerangka yang berbeda-beda dan bermakna luas seperti menunjuk pada kemanusiaan Yesus, walaupun bukan suatu penyangkalan terhadap ketuhanan-Nya.[2] Anak Manusia menjadi bentuk penjelmaan Kristus sebagaimana Yesus dengan tegas menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan dalam berbagai kesempatan dan sebagai manusia.[3] Hakikat Anak Manusia adalah keilahian dan manusiawi yang menyatu dalam satu pribadi.[2]
Dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini diuraikan bahwa Anak Manusia dalam Perjanjian Baru tampak dari ucapan Yesus sebagai Anak Manusia untuk menerangkan watak dan misi-Nya.[4] Perkataan Yesus yang didasarkan pada wahyu Daniel dalam Daniel 7:13.[4] Sementara dalam Perjanjian Lama, istilah Anak Manusia mengacu pada keberadaan seseorang manusia yang berbeda dari Yesus, seperti sapaan Allah kepada Yehezkiel yang disebutkan sembilan puluh kali.[3] W.R.F Browning menjelaskan, istilah Anak Manusia mengacu pada sebutan umat Israel yang dipertentangkan dengan binatang supranatural dalam simbol budaya dari bangsa-bangsa sekitar.[2] Seperti perumpamaan Henokh bahwa Anak Manusia adalah makhluk surgawi atau tokoh supranatural yang memerintah atas suatu kerajaan yang universal di mana terdapat pelaksana keselamatan dan penghakiman.[2]
Menurut Perjanjan Lama
Istilah Anak Manusia dalam Perjanjian Lama dihubungkan dengan tradisi Yudaisme, khususnya kitab Apokalips atau Apokaliptik.[5] Dalam versi Alkitab bahasa Ibrani, istilah Anak Manusia mengacu pada kata adam yang artinya anak atau kata enos yang berarti istilah kolektif manusia.[6] Setiap manusia bagi orang Yahudi disebut ben adam dan sejumlah manusia disebut benê adam.[6] Menurut Alan Richardson, anak ben adam sinonim dari kata anak ben enos yang merupakan bahasa bahasa Semitik yang biasanya digunakan sebagai jabatan nabi.[7]
Menurut Perjanjian Baru
Istilah Anak Manusia dalam Perjanjian Baru mengacu pada bahasa Ibrani, benê adam dan bahasa Aram benê enos sedangkan bahasa Yunani ho hyios tou anthropou.[3] Sedangkan dalam Alkitab diterjemahkan seseorang manusia.[3] Aktivitas Anak Manusia dilihat sebagai figur seseorang yang memiliki kuasa mengampuni dosa dalam Markus 2:10 dan Tuhan atas hari Sabat dalam Injil Markus 2:28.[3] Dengan kata lain, Anak Manusia digambarkan sebagai hamba yang melayani, menderita dan mati.[3]
Referensi
- ^ Dianne Bergant, Robert J. Karris. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. 2002. 592
- ^ a b c d W.R.F Browning. Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2007. 217, 22
- ^ a b c d e f Samuel Benyamin Hakh. Pemberitaan tentang Yesus menurut injil-injil sinoptik. Bandung: Jurnal info media. 2007. 159
- ^ a b Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. 2002. 586
- ^ David L. Baker. Satu Alkitab, Dua Perjanjian. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2006. 25
- ^ a b Martin Harun. Inilah Injil Yesus Kristus. Yogyakarta: Kanisius. 2000. 182 Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Koehler" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Alan Richardson. An Introduction The Theology of The New Testament. London: SCM Press LTD. 1961. 128
Lihat pula
- anak Allah ("son of God")
- anak Daud ("son of David")
- Allah Anak]] ("God the Son", Trinitas)