Babi
Babi | |
---|---|
Babi dan anaknya | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Subkelas: | |
Infrakelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | Sus Linnaeus, 1758
|
Species | |
Sus barbatus |
Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dirujuk sebagai khinzir[1] (bahasa Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Babi sebagai makanan
Dalam beberapa kepercayaan agama abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis dalam kitab suci agama Islam al-Quran. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di agama Kristen.
Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.
Masakan dari daging babi
- Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa.
- Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa.
- Sekba (berisi jeroan babi dengan kuah) khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang).
- Kitoba (irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor.
- Sate babi khas Tionghoa: sama seperti daging sate pada umumnya namun tusukannya lebih besar dan rasanya manis.
- Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu tipis (Jakarta, Bogor, Bandung).
- Babi cin: Hidangan daging babi + minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap manis.
- Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi (dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
- Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli.
- Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
- Babi guling: Olahan daging babi khas Bali.
- Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan
- Babi panggang Karo, daging babi diiris dan dipanggang dan dinikmati beserta saus yang berasal dari darah babi, cabai rawit, dan asam kencong. (Khas dari suku Karo)
- Lomok-lomok, olahan khas suku Karo, agak mirip dengan saksang
Penyakit
DR Murad Hoffman, Daniel S Shapiro, MD, seorang Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical Center, Massachusetts, dan juga merupakan asisten Profesor di Pathology and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine, Massachusetts, Amerika menyatakan terdapat lebih dari 25 penyakit yang bisa dijangkiti dari babi. Di antaranya:
- Anthrax
- Ascaris suum
- Botulism
- Brucella suis
- Cryptosporidiosis
- Entamoeba polecki
- Erysipelothrix shusiopathiae
- Flavobacterium group IIb-like bacteria
- Influenza
- Leptospirosis
- Pasteurella aerogenes
- Pasteurella multocida
- Pigbel
- Rabies
- Salmonella cholerae-suis
- Salmonellosis
- Sarcosporidiosis
- Scabies
- Streptococcus dysgalactiae (group L)
- Streptococcus milleri
- Streptococcus suis type 2 (group R)
- Swine vesicular disease
- Taenia solium
- Trichinella spiralis
- Yersinia enterocolitica
- Yersinia pseudotuberculosis
Galeri
-
Casiu (babi panggang merah)
Catatan kaki
- ^ Terutama di Malaysia