Tanah Biaju atau Tanah Dayak adalah Afdeeling Dajaklandeen (Afdeeling Tanah-tanah Dayak) sejak tahun 1898. Pada tahun 1855, daerah ini merupakan De afdeeling groote en kleine Dayak.[1]

Staatblad tahun 1898 no.178

Sesuai Staatblad tahun 1898 no. 178 bahwa Afdeeling Dajaklandeen, dengan ibukota Kwala Kapoeas (Kuala Kapuas) terdiri ditrik-distrik :

  1. Groote Dajak (Dayak Besar) terbagi lagi dalam onderdistrik-onderdistrik :
    1. Beneden Kahajan (Kahayan Kuala), Mideen Kahajan (Kahayan Tengah), Boven Kahajan (Kahayan Hulu)
    2. Roengan (Rungan)
    3. Manoehing (Manuhing)
  2. Districk Kleine Dajak (Dayak Kecil) terbagi atas onderdistrik :
    1. Beneden Kapoeas (Kapuas Kuala)
    2. Mideen Kapoeas (Kapuas Tengah)
    3. Boven Kapoeas (Kapuas Hulu)

Hikayat Banjar abad ke-14

Pada abad ke-14 menurut Hikayat Banjar, Tanah Biaju ibukotanya Kuala Biaju (Kuala Kapuas) Daerah ini terdiri atas dua daerah aliran sungai yang besar yaitu :

  1. Batang Biaju Kecil sebutan sungai Kapuas (Kalteng), dimana terdapat Kuala Biaju.
  2. Batang Biaju Besar sebutan sungai Kahayan

Belanda kemudian mengganti istilah Biaju dengan Dayak, sehingga nama kedua buah sungai tersebut juga berubah menjadi :

  1. Batang Biaju Kecil menjadi sungai Dayak Kecil
  2. Batang Biaju Besar menjadi sungai Dayak Besar

Masa kini

Wilayah ini meliputi Daerah Aliran Sungai Kapuas dan Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah, dewasa ini berkembang menjadi 4 daerah yaitu :

  1. Palangkaraya
  2. Pulang Pisau
  3. Kabupaten Kapuas
  4. Gunung Mas

Rujukan

  1. ^ (Belanda) J. B. J Van Doren (1860). Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz. 1. J. D. Sybrandi. hlm. 241.