Wing 2 Paskhas/Harda Marutha

Wing 2 Paskhas / Harda Marutha merupakan satuan Korps Pasukan Khas TNI AU yang bermarkas di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Pada tahun 1985 Wing Paskhas dibubarkan, tetapi dibentuk lagi sejak tanggal 24 Maret 1999 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. SKEP/73/III/1999 tanggal 24 Maret 1999, yang diresmikan oleh KSAU Marsekal TNI Hanafie Asnan.

Wing II Paskhas membawahi Satuan Paskhas:

  1. Batalyon 463/Trisula (Madiun)
  2. Batalyon 464/Nanggala (Malang)
  3. Batalyon 466/Pasopati (Makasar)
  4. Kompi E Paskhas/Berdiri Sendiri (Yogyakarta)
  5. Kompi F Paskhas/Berdiri Sendiri (Kupang)

Sesuai Peraturan Kasau /53/VIII/2008 tertanggal 13 Agustus 2008 tentang Penyempurnaan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Korps Paskhas TNI AU, maka penyebutan "skadron" diubah menjadi "batalyon", "flight" menjadi "kompi".

Untuk pengembangan organisasi kedepan saat ini tengah diusulkan ke Mabes TNI-AU untuk pembentukan Wing III Paskhas di Makassar Sulawesi Selatanuntuk meng-cover wilayah timur Indonesia meliputi : Wilayah sekitar NTT, Sulawesi,Kep.Maluku dan Papua , sedangkan Wing I paskhas di Kota Jakarta untuk meng-cover wilayah barat Indonesia meliputi : Wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten ke barat sampai pulau Sabang dan Wing II Paskhas di Malang Jawa Timur untuk men-cover wilayah tengah Indonesia meliputi : Wilayah sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan Kalimantan. Sedangkan Pusdik Paskhas menjadi Kodiklat Paskhas. Selain itu direncanakan pula penambahan 3 batalyon baru Paskhas yaitu Batalyon 468 di Biak, Batalyon 469 di Medan, dan satu Batalyon lagi di Yogyakarta atau Kupang sehingga nantinya Paskhas akan memiliki 10 Batalyon pasukan. Dalam beberapa waktu kedepan direncanakan Paskhas TNI-AU akan mendapatkan 40 buah panser buatan Pindad sebagai cikal bakal Batalyon Kavaleri Paskhas.

Semangat untuk mengembangkan Organisasi Korpaskhas dengan rencana pembentukan/mengaktifkan kembali Resimen Penangkis Serangan Udara (PSU)dan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) yang ditandai dengan kedatangan 200 rudal panggul permukaan ke udara QW (QianWei)-3. Rudal Manpad QW-3 perorangan (diharapkan penambahan sekitar 300 unit lagi untuk Pam Sat Radar) Rudal QW-3 dilengkapi penjejak semi-active laser guidance, cocok untuk menggasak pesawat tempur maupun rudal lain dalam ketinggian rendah sampai dengan jarak 8 km. Memiliki bobot 13 kg dan kecepatan maksimum 750 km/jam. Senjata ini dipergunakan untuk menggantikan Triple gun buatan Hispano Suiza (Switzerland) tahun 1950-an dan DSHK 12,7 mm. Juga beberapa saat yang lalu diujicobakan PT Pindad senjata meriam pesawat direhab untuk dijadikan senjata berat darat untuk Korpaskhas.

Paskhas juga tengah berupaya mendatangkan 4 baterai PSU jarak pendek berupa Oerlikon kaliber 35 mm untuk hanud titik model komposit yang sudah terintegrasi antara rudal, meriam, radar dan pos komando taktis. Senjata ini sudah menggunakan teknologi tercanggih dan telah digunakan oleh banyak negara Eropa. Menurut rencana, senjata PSU ini akan ditempatkan di 3 Lanud Utama TNI-AU. Salah satu kelebihan utama lainnya untuk PSU Oerlikon kaliber 35 mm ini adalah kemampuannya untuk dapat dimobilisasi dengan pesawat Hercules. TNI AU juga berencana untuk pembelian Rudal Jarak Sedang/JSe pengganti Rudal S-75/SA-2 guidelines.

Untuk mengembangkan Korpaskhas bisa diusulkan sebagai berikut :

Struktur pasukan

I. Wing I / Harda Marutha (para komando) di Jakarta, meng-cover wilayah barat Indonesia meliputi : Wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten ke barat sampai pulau Sabang membawahi :

  1. 1. Resimen Para Komando 1 :
    1. Batalyon 461/Cakra Bhaskara Jakarta
    2. Batalyon 462/Pulanggeni Riau
    3. Batalyon 467/Harda Dedali Jakarta
    4. Batalyon 469 Medan
  2. 2. Resimen PSU 1 :
    1. Batalyon Hanud titik 1 Jakarta
    2. Batalyon Hanud titik 2 Riau
    3. Batalyon Hanud titik 3 Medan
    4. Skadron Rudal Jarak Sedang Kosekhanudnas III Medan
  3. 3. Resimen PPP 1 :
    1. Kompi A Berdiri Sendiri di Medan
    2. Kompi B Berdiri Sendiri di Banda Aceh
    3. Kompi C Berdiri Sendiri di Lhokseumawe
    4. Kompi D Berdiri Sendiri di Pekanbaru

II. Wing II / Harda Marutha (para komando) di Malang Jawa Timur untuk men-cover wilayah tengah Indonesia meliputi : Wilayah sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan Kalimantan. membawahi :

  1. 1. Resimen Para Komando 2 :
    1. Batalyon 463/Trisula Madiun
    2. Batalyon 464/Nanggala Malang
    3. Batalyon 465/Brajamusti Pontianak
  2. 2. Resimen PSU 2 :
    1. Batalyon Hanud titik 4 Madiun
    2. Batalyon Hanud titik 5 Malang
    3. Batalyon Hanud titik 6 Pontianak
    4. Skadron Rudal Jarak Sedang Kosekhanudnas I Jakarta
  3. 3. Resimen PPP 1 :
    1. Kompi E Berdiri Sendiri di Ats Bogor
    2. Kompi F Berdiri Sendiri di Sda Kalijati
    3. Kompi G Berdiri Sendiri di Adi Yogyakarta
    4. Kompi H Berdiri Sendiri di Abd Malang
    5. Kompi I Berdiri Sendiri di Rai Bali

III. Wing III [Para Komando] di Makassar Sulawesi Selatanuntuk meng-cover wilayah timur Indonesia meliputi : Wilayah sekitar NTT, Sulawesi,Kep.Maluku dan Papua, membawahi :

  1. 1. Resimen Para Komando 3 :
    1. Batalyon 466/Trisula Makassar
    2. Batalyon 468/Sarotama Biak
  2. 2. Resimen PSU 2 :
    1. Batalyon Hanud titik 7 Makassar
    2. Batalyon Hanud titik 8 Biak
    3. Batalyon Hanud titik 9 Kupang
    4. Skadron Rudal Jarak Sedang Kosekhanudnas II Makassar
    5. Skadron Rudal Jarak Sedang Kosekhanudnas IV Biak
  3. 3. Resimen PPP 3 :
    1. Kompi J Berdiri Sendiri di Hnd Makassar
    2. Kompi K Berdiri Sendiri di Biak
    3. Kompi L Berdiri Sendiri di Menado
    4. Kompi M Berdiri Sendiri di Jayapura
    5. Kompi N Berdiri Sendiri di Ambon
    6. Kompi O Berdiri Sendiri di Merauke
    7. Kompi P Berdiri Sendiri di Kupang

IV. Kodiklat Paskhas Pusdik Paskhas di Margahayu Bandung, membawahi :

  1. Pusdik Tempur Darat
  2. Pusdik Matra/PSU
  3. Pusdik Khusus
  4. Pusdik Para
  5. Pusdik Komando
  6. Pusdik Banmin

V. Detasemen Bravo 90/Anti Teror Bajak Udara di Rumpin, Bogor.