Perangkat lunak utilitas
Definisi Program Utilitas
Program utilitas atau sevice program, menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan kontrol dan alokasi sumber daya komputer. Program ini bermanfaat untuk meningkatkan fungsionalitas sumber daya yang telah ada atau memberikan layanan baru yang tidak disediakan oleh perangkat lunak sistem. Kebanyakan komputer memiliki utilitas bawaan sebagai bagian dari perangkat lunak sistemnya. Tetapi, ada pula yang bisa dibeli terpisah sebagai program utilitas eksternal (misalnya Norton System Works dan McAffee Utilities). Program utilitas mampu mengerjakan banyak hal, seperti back-up data, kompresi file, memulihkan data yang hilang, dan mendeteksi masalah perangkat keras. Program utilitas tercakup dalam sistem operasi. Ada pula utilitas, seperti program antivirus, yang dijual sebagai program independen (bisa berdiri sendiri).
Contoh Program Utilitas
Backup
Secara mendadak, hardisk gagal berfungsi, sehingga Anda tidak mempunyai program atau file data lagi. Untungnya – semoga demikian – Anda telah menggunakan utilitas backup untuk membuat backup atau menduplikasi informasi yang ada di hardisk Anda. Contoh utilitas backup yang cukup popular adalah Norton Backup (dari Symantec) dan Colorado Scheduler. Pemulihan Data Suatu hari di tahun 1970, tokoh programmer legendaries Peter Norton sedang bekerja dengan komputernya saat ia tidak sengaja menghapus file yang sangat penting. Tentu saja, muncul banyak error. Tetapi, bukannya mengisikan data yang baru, Norton malah memutuskan membuat program komputer untuk memulihkan data yang telah hilang. Dia menamakannya “Norton Utilities”. Utilitas pemulihan data digunakan untuk mengembalikan data yang secara fisik telah rusak atau berubah. Data dapat dirusak oleh virus, perangkat lunak yang buruk, kegagalan perangkat keras, dan fluktuasi daya listrik yang terjadi ketika data sedang ditulisi/diubah.
Perlindungan Virus
Virus sendiri berupa instruksi program tersembunyi yang bisa menyusup ke perangkat lunak sistem maupun perangkat lunak aplikasi. Terkadang virus menyalin dirinya sendiri ke program lain sehingga bersifat merusak. Bisa juga virus hanya berupa pesan lelucon yang tiba-tiba muncul di layar Anda (pop-up message). Tetapi, ada pula virus yang mampu menghancurkan program dan data serta menghapus seluruh isi hardisk Anda. Virus tersebar melalui pertukaran disket, CD, informasi yang di-download dari internet atau jaringan computer lain, dan saat lampiran email dibuka. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menginstal perangkat lunak antivirus. Perangkat lunak antivirus adalah program utilitas yang bisa men-scan semua disk dan memori untuk mendeteksi kehadiran virus. Beberapa utilitas langsung menghapus file yang positif terinfeksi virus, dan sebagian lainnya bisa memberitahu Anda tentang gejala-gejala kemungkinan masuknya virus. Karena virus tetap selalu ada, Anda memerlukan jenis perangkat lunak antivirus yang mampu mendeteksi virus yang belum terkenal. Contoh program antivirus adalah Symantec’s Norton Antivirus dan McAffee’s VirusScan.
Kompresi Data
Karena hardisk terus-menerus diisi dengan file baru, lama-kelamaan hardisk akan penuh. Ada beberapa alternatif yang bisa Anda pilih: menghapus file lama agar tersedia cukup ruang bagi file baru, atau membeli hardisk baru untuk memindahkan program dan data lama. Anda juga bisa menggunakan utilitas kompresi data, seperti PK Zip, WinZip, atau Stuffit. (karena adanya istilah “zip”, proses kompresi file diistilahkan “zipping” dan dekompresinya dinamakan “unzipping”.) Utilitas kompresi menghapus elemen rangkap, spasi, dan data yang tidak penting dari ruang hardisk, sehingga semakin sedikit ruang (jumlah bit makin sedikit) yang dipakai untuk menyimpan dan mentransmisikan data. Oleh karena hardisk zaman sekarang berukuran sangat besar, bisa jadi hardisk Anda tidak akan pernah penuh. Meski demikian, kompresi data tetap sangat penting.
Defragmentasi File
Karena seringnya menghapus file di hardisk dan menambahkan file baru, kemungkinan yang terjadi adalah file menjadi terpecah-belah. Fragmentasi sendiri berarti pemecahan file menjadi bagian-bagian kecil yang tidak terurut sehingga file makin sulit diakses. Saat hardisk masih baru, sistem operasi menyimpan semua file dalam keadaan terurut. Tetapi, karena sebuah file sering diperbarui, bagian data yang baru tersebut kemudian tersebar pada ruang-ruang disk yang masih kosong. Ruangan ini bisa jadi tidak terletak berurutan terhadap lokasi data yang lama. Oleh karena itulah, sistem operasi membutuhkan lebih banyak waktu untuk membaca file-file yang terfragmentasi tersebut. Program utilitas defragmenter (biasanya disebut “defragger”) akan mencari data-data yang tersebar tersebut dan mengatur ulang lokasinya agar menjadi berurut. Proses defragmentasi ini tentu meningkatkan kecepatan operasional hardisk.
Disk Scanner (ScanDisk atau CheckDisk dan Disk CleanUp)
Utilitas-utilitas di atas berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan-kerusakan tertentu pada hardisk, disket., dan CD, serta mencari dan menghapus file-file yang tidak penting, seperti file temporer. Setiap perangkat lunak yang dijalankan, baik sistem operasi Windows maupun perangkat lunak aplikasi pasti akan membentuk file-file temporer untuk keperluan tugasnya masing-masing serta pemulihan sistem (pada kondisi normal) jika terjadi masalah pada sistem. File-file tersebut tersimpan dalam folder Temp. Sebagai contoh, ketika Anda membuat file dokumen, Microsoft Word akan menyimpan versi temporer dari file tersebut di folder Temp. ketika Anda menyimpan dokumen tersebut, Microsoft Word akan menyimpannya di lokasi yang Anda kehendaki lalu menghapus file temporernya. Komputer biasanya menghapus file temporer secara otomatis ketika programnya sudah selesai dijalankan, tetapi kadang-kadang hal tersebut tidak dilakukan. Bahkan, file temporer pun masih berada di folder Temp jika terjadi kerusakan komputer. Oleh karena itulah file-file temporer ini dapat terakumulasi di folder Temp sehingga menempati banyak ruang hardisk.
- ^ Williams, B.K & Sawyer, S.C . 2007. Using Information Technology: Pengenalan praktis dunia komputer dan komunikasi. Yogyakarta : ANDI