Genjer-Genjer

lagu karya Muhammad Arief

"Genjer-genjer" adalah lagu populer berbahasa Osing yang diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 1940-an.

Latar belakang penciptaan lagu

 
Tanaman Genjer

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945), petani di pedesaan sama sekali tidak mampu mengolah lahan karena kebanyakan pria dikerahkan untuk mendukung romusha. Akibatnya terjadi kekurangan pangan dan orang terpaksa memakan segala yang tersedia di lingkungan rumah. Banyak di antaranya yang mengonsumsi genjer, suatu gulma sawah yang sangat pesat tumbuh. Lagu ini memotret situasi pada masa itu.

Kepopuleran lagu

Setelah kemerdekaan Indonesia, lagu "Genjer-genjer" menjadi sangat populer setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia. Penyanyi yang paling dikenal dalam membawakan lagu ini adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet.

Keterkaitan dengan politik

Penggunaan dalam propaganda PKI

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas. Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan. Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai "lagu PKI".

Pelarangan oleh pemerintahan Orde Baru

Peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965 yang melibatkan PKI membuat rezim Orde Baru yang anti-komunisme melarang disebarluaskannya lagu ini. Menurut versi TNI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jendral yang diculik diinterogasi dan disiksa. Peristiwa ini digambarkan pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI besutan Arifin C. Noer.

Dalam serangkaian peristiwa tragedi pembantaian komunis tahun 1965 - 1966 di Indonesia, Muhammad Arief, pencipta lagu "Genjer-genjer" meninggal dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI.

Paska Orde Baru

Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, larangan penyebarluasan lagu "Genjer-genjer" secara formal telah berakhir. Lagu "Genjer-genjer" mulai beredar secara bebas melalui media internet. Walaupun telah diperbolehkan, masih terjadi beberapa kasus yang melibatkan stigmatisasi lagu ini, seperti terjadinya demo sekelompok orang terhadap suatu stasiun radio di Solo akibat mengudarakan lagu tersebut.

Lirik lagu

Versi asli

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emake thulik teko-teko muputi genjer
Emake thulik teko-teko muputi genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih

Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Emake jebeng podho tuku nggowo welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas yong dienggo iwak
Setengah mateng dientas yong dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco
Genjer-genjer dipangan musuhe sego

Terjemahan Bahasa Indonesia

Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Dapat sebakul bundar dia berpaling begitu saja tanpa melihat ke belakang
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang

Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dibeberkan di bawah
Ditata berjajar diikat dibeberkan di bawah
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak

Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di ranjang
Genjer-genjer dimakan bersama nasi

Pranala luar

Lihat pula