Grand Prix Marching Band atau lebih dikenal dengan singkatan GPMB merupakan ajang kompetisi orkes barisan/marching band tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan GPMB di Indonesia. Kompetisi ini umumnya diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1982 dan diikuti oleh sejumlah kelompok orkes barisan yang tersebar di wilayah Indonesia, memperebutkan piala Presiden, piala Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, piala Menteri Pemuda dan Olahraga, piala Menteri Pendidikan Nasional, dan piala Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.[1] Sebagai ajang kompetisi orkes barisan tertua, penyelenggaraan GPMB seringkali digunakan pula sebagai tolak ukur atas perkembangan orkes barisan di Indonesia. Berbeda dengan bentuk penyelenggaraan kompetisi sejenis yang umumnya diselenggarakan di lapangan terbuka, penyelenggaraan GPMB selalu dilakukan di lapangan tertutup, umumnya diselenggarakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.

Penampilan salah satu kelompok orkes barisan dalam GPMB.

Sejarah

Kompetisi GPMB pertama kali dicetuskan oleh Gusanto Moeljohardjo, diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 1982 dengan nama Tournament Invitation Marching Band atau TIMB di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Penyelenggaraan kompetisisi ini melibatkan berbagai kelompok orkes barisan dari berbagai daerah; Bandung, Yogyakarta, Palembang, Medan, Pekanbaru, Denpasar, Balikpapan, Makassar, serta Aceh. Antusiasme serta respon positif atas penyelenggaran tersebut membuat penyelenggaraannya kembali digelar pada tanggal 27 hingga 30 desember 1983 dan merubah nama TIMB menjadi Grand Prix Marching Band (GPMB) yang dimaksudkan sebagai pengembangan lebih lanjut atas kompetisi TIMB sebelumnya, Setelah itu GPMB kemudian dijadikan sebagai ajang kompetisi tahunan yang umumnya digelar pada bulan desember setiap tahunnya.

Pembagian divisi

Penyelenggaraan GPMB biasanya dibagi dalam dua divisi; divisi umum, serta divisi sekolah. Peserta divisi sekolah umumnya terdiri dari kelompok-kelompok orkes barisan yang dimiliki oleh institusi pendidikan tertentu, sementara divisi umum terdiri atas semua kelompok orkes barisan yang mewakili suatu institusi pendidikan. Pada pelaksanaannya, beberapa kelompok orkes barisan lebih memilih untuk bertanding dalam divisi umum, tidak dalam divisi sekolah meskipun pada kenyataannya kelompok orkes barisan tersebut dimiliki oleh satu institusi pendidikan. Hal ini umumnya disebabkan kelompok orkes barisan tersebut tidak semata-mata mewakili suatu institusi pendidikan, melainkan organisasi lainnya baik perusahaan ataupun organisasi pemerintahan seperti pemerintah daerah.[2]

Lihat pula

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ "Grand Prix Marching Band 2010 Dibuka". KOMPAS. 30 Desember 2010. Diakses tanggal 05 Juli 2011. 
  2. ^ "Solo Duduki Posisi Buncit". Suara Merdeka. 30 Desember 2010. Diakses tanggal 05 Juli 2011.