Kartunet

Revisi sejak 13 Juli 2011 12.18 oleh Dimas1988 (bicara | kontrib) (Perubhan secara menyeluruh.)

Kartunet Community Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang didirikan oleh kaum muda tunanetra pada [[19

Januari]] 2006. Kartunet Community Indonesia bersifat terbuka, dan independen tanpa afiliasi dengan kepentingan politik

apapun. Fokus gerakan Kartunet terletak pada pengembangan minat bakat para penyandang disabilitas dan kampanye

wacana masyarakat inklusif melalui media online.

Latar Belakang

Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, penanganan,

pemberdayaan dan peluang bagi mereka untuk mengembangkan diri masih terbatas. Stigma masyarakat terhadap para penyandang

disabilitas pun cenderung negative. Para penyandang disabilitas di Indonesia (khususnya tunanetra) memiliki banyak

potensi dalam dirinya. Mereka pun memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan dirinya dan masyarakat. Akan tetapi,

terbatasnya aksesibilitas dan peluang bagi mereka untuk mengakses informasi, pendidikan dan pekerjaan

membatasi kesempatannya untuk mengaktualisasi diri. Hal inilah yang mendasari gagasan sekelompok kaum muda tunanetra

untuk mendirikan Kartunet Community.

Kartunet yang merupakan kliping dari dua kata yaitu “karya” dan “tunanetra” pada awalnya merupakan nama situs yaitu

www.kartunet.com (Karya Tunanetra Community),. Sesuai dengan namanya, situs ini dibuat dan

dikelola oleh sekelompok tunanetra, namun isinya ditujukan kepada masyarakat umum untuk mempublikasikan kreasi dari

penyandang disabilitas baik berupa karya sastra, penyajian berita, artikel mengenai teknologi, maupun

informasi-informasi lain yang berkaitan dengan isu disabilitas.

Tujuan

Tujuan pembuatan situs ini adalah sebagai sarana publikasi khususnya mengenai isu-isu disabilitas demi mendukung

terwujudnya masyarakat Indonesia yang inklusif. Selama ini pemahaman masyarakat mengenai disabilitas masih terbatas.

Disabilitas seringkali dipandang sebagai sebuah keanehan, keterbatasan atau kelemahan, sehingga para [[penyandang

cacat|penyandang disabilitas]] dipandang sebagai individu-individu yang lemah, tidak berpotensi dan tidak berdaya.

Pandangan tersebut tidak sejalan dengan wacana masyarakat inklusif yang memandang disabilitas sebagai sebuah

keberagaman, di mana setiap penyandang disabilitas memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan masyarakat umum.

Melalui media publikasi berupa situs http://www.kartunet.com, Kartunet Community hadir untuk memberikan

pandangan-pandangan baru, menambah wawasan dan menyajikan karya-karya para penyandang disabilitas agar masyarakat lebih

mengenal dan memahami para penyandang disabilitas untuk kemudian dapat menerima mereka sebagai bagian dari keragaman

masyarakat.

Dasar Gerakan

Kartunet Community Indonesia menyadari bahwa perkembangan teknologi secara umum dan teknologi informasi secara

khusus dapat mempermudah penyandang disabilitas dalam mengakses informasi dan mengembangkan berbagai kemampuan dalam

dirinya. Melalui fasilitas internet, mereka dapat belajar secara mandiri dari buku elektronik (e-book) dan tutorial

online. Selain itu dengan perangkat computer dan jaringan internet, mereka juga dapat mengembangkan kemampuan di berbagai

bidang, seperti keterampilan menulis, mengkomposisi musik digital, mengelola usaha online, dan sebagainya.

Atas dasar pemikiran tersebut, Kartunet Community Indonesia mengembangkan karyanya dari pengelolaan situs kea

arah yang lebih luas lagi, yaitu dengan pengembangan teknologi dan pengembangan diri para penyandang disabilitas. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas Kartunet Community Indonesia mengarah pada pengembangan diri penyandang disabilitas

sebagai subyek, pengembangan situs dan teknologi sebagai sarana dan pengembangan wawasan masyarakat sebagai lingkungan

social.

Sejarah Pendirian

Kartunet didirikan oleh empat orang tunanetra pada 19 Januari 2006. Mereka adalah Irawan Mulyanto, Aris Yohanes Elean, Dimas Prasetyo Muharam, dan M Ikhwan Tariqo. Saat itu, Irawan Mulyanto yang biasa disapa Mas Iwa sudah bekerja di salah satu stasiun televisi swasta, sedangkan Aris, Dimas dan Riqo masih duduk di bangku SMA.

Ide awal dibuatnya http://www.kartunet.com berasal dari mas Iwa yang mengetahui kegemaran anak-anak muda tunanetra saat itu seperti Aris, Dimas, dan Riqo pada dunia blogging. Kemudian beliau mengusulkan bagaimana jika membentuk sebuah website komunitas online tunanetra yang mempublikasikan karya-karya dari para tunanetra. Website tersebut akan menjadi bukti eksistensi bahwa tunanetra pun mampu mengerjakan apa yang dapat dilakukan oleh orang normal.

Ide tersebut disambut oleh tiga pemuda yang berstatus pelajar inklusi SMA Negeri 66 Jakarta, dan lahirlah Kartunet atau kependekan dari Karya Tunanetra. Biaya pembuatan website dan sistem ditanggung oleh mereka secara urunan sebab Kartunet diharapkan jadi organisasi independen yang mampu menginspirasi orang di sekitarnya untuk ikut berkarya.

Irawan Mulyanto ditunjuk oleh tiga pendiri yang lain untuk menjadi ketua Kartunet buat yang pertama kali. Meski kemampuan mengoperasikan komputer mas Iwa tidak sebaik pendiri yang lain, saran-saran dan pemikiran beliau amat berpengaruh dalam menentukan arah [[Kartunet[[ ke depan. Baru hingga pada ulang tahun Kartunet kelima tahun [[2011], terjadi pergantian kepengurusan dengan Dimas Prasetyo Muharam dipilih sebagai ketua untuk periode dua tahun ke depan. Pergantian ini turut mempertajam arah pergerakan Kartunet dengan mempetegas namanya menjadi Kartunet Community Indonesia.

Visi, Misi, dan Program

Visi

Visi Kartunet Community Indonesia adalah “Akselerasi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang inklusif

dengan Kartunet.com sebagai media informasi terdepan dalam pengembangan dan eksplorasi

potensi/keahlian penyandang disabilitas

Misi

  1. Mengembangkan media terdepan pencitraan masyarakat inklusi.
  2. Menggali dan memfasilitasi pengembangan potensi penyandang disabilitas di bidang penulisan, seni, teknologi dan ekonomi

mandiri.

  1. Membentuk wadah bagi penyandang disabilitas untuk berinteraksi dan menyalurkan kreativitas.
  2. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam hubungan yang setara dan mutual.
  3. Membangun pusat informasi dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas.
  4. Menguatkan kedudukan penyandang disabilitas di masyarakat dengan bantuan teknologi informasi dan ekonomi mandiri.

Program dan Kegiatan Utama

  1. Publikasi rutin kreasi penyandang disabilitas.
  2. Pengembangan potensi penyandang disabilitas dalam kelompok-kelompok minat dan bakat.
  3. Kampanye sosialisasi isu-isu disabilitas melalui media online jejaring social.
  4. Pelatihan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas.
  5. Memperluas akses bagi penyandang disabilitas untuk mengakses fasilitas teknologi informasi.

Pranala Luar

  1. Profil Kartunet
  2. Sejarah Kartunet
  3. Twitter Kartunet
  4. Facebook Kartunet
  5. Friendster Kartunet