Helene (bahasa Yunani: Ἑλένη, Helénē), atau lebih dikenal dengan nama Helene dari Troya atau Helene dari Sparta, adalah tokoh perempuan yang terkenal dalam mitologi Yunani. Orang tuanya adalah Tindareus dan Leda tapi ayah biologisnya adalah dewa Zeus, yang memperkosa Leda dalam wujud seekor angsa. Dalam versi lainnya, Helene adalah anak perempuan Zeus dan dewi Nemesis. Helene terlahir dari telur dan dia merupakan saudari Klitaimnestra dan Dioskuri (Kastor dan Polideukes). Dia memiliki penampilan yang sangat cantik, bahkan dalam mitologi disebut sebagai "wanita tercantik di dunia", sehingga diinginkan oleh banyak raja di Yunani tetapi pada akhirnya dia menikah dengan Menelaos dari Sparta. Paris, seorang pangeran Troya, membawa kabur Helene dari Sparta. Hal ini memicu kemarahan Menelaos sehingga Troya diserang oleh para raja Yunani dan terjadilah Perang Troya. Setelah Troya dihancurkan, Helene kembali ke Sparta bersama suaminya.

Helene dari Troya oleh Evelyn de Morgan (1898, London); Helene digambarkan sedang berkaca pada sebuah cermin yang dihiasi ukiran telanjang dewi Afrodit.

Catatan tertua mengenai Helene terdapat dalam sajak-sajak karya Homeros, dan mitos mengenai Helene kemungkinan berasal dari Zaman Mykenai. Di Yunani kuno, Helene juga disembah di kuil dan suaka. Pusat pemujaan Helene adalah di Sparta. Sementara kisah pelarian Helene bersama Paris merupakan tema yang populer dalam seni visual. Penggambarannya sering muncul mulai dari lukisan guci Yunani Kuno sampai lukisan masa Renaisans.

Etimologi

Etimologi nama Helene telah menjadi masalah bagi para sejarawan bahkan hingga saat ini. Georg Curtius menghubungkan Helene (Ἑλένη) dengan bulan (Selene, Σελήνη). Émile Boisacq mengajukan pendapat bahwa Helene berasal dari kata benda elene (ἐλένη) yangbermakna "obor". Ada pula pendapat bahwa huruf λ dalam nama Ἑλένη berasal dari huruf ν, dan dengan demikian asal usul nama itu berkaitan dengan akar kata Venus. Akan tetapi Linda Lee Clader menyatakan tak ada satupun dari semua penjelasan di atas yang cukup memuaskan.[1]

Jika nama Helene berasal dari bahasa India-Eropa, maka barangkali Helene merupakan bentuk yang ditambahi akhiran dari akar kata *wel- "memutar, menggulung",[2] atau mungkin dari kata *sel- "mengalir, berlari".[3] Ini juga memungkinkan adanya perbandingan Helene dengan Saraṇyū dari Sansakerta Weda, seorang tokoh yang diculik dalam Rigweda 10.17.2. Kesetaraan ini mengindikasikan mengenai mitos Penculikan India-Eropa-Purba. Saraṇyū bermakna "gesit" dan berasal dari kata sifat saraṇa ("yang mengalir", "gesit"), bentuk femininnya adalah saraṇā, yang terdengar mirip dengan Helena (Ἑλένα), bentuk namanya yang tidak memiliki digama awal.[4] Hubugan yang mugkin antara Helene dengan elene ("obor") seperti disebutkan di atas kemungkinan ikut memdukung kaitan Helene dengan svaranā ("yang bersinar") dari Weda.[5][6]

Asal usul

Mitos Helene berasal dari zaman Mykenai.[7] Catatan tertua mengenai nama Helene ada dalam sajak-sajak karya Homeros, tapi para sejarawan berasumsi bahwa mitosnya diciptakan atau diterima oleh bangsa Yunani Mykenai sebelum sampai pada Homeros. Dalam mitologi, tempat kelahiran Helene adalah di Sparta pada Zaman Pahlawan, yang banyak muncul dalam mitologi Yunani. Zaman Pahlawan yang dipercayai oleh orang Yunani kuno adalah yang saat ini disebut Zaman Perunggu Mykenai oleh para sejarawan. Para raja, ratu, dan pahawan dalam Siklus Troya seringkali berkaitan dengan para dewa, karena asal usul mitosnya memberi derajat yang tinggi pada para leluhur pahlawan bangsa Yunani. Kejatuhan Troya melambangkan suatu kejatuhan dalam zaman pahlawan, yang selama berabad-abad diingat melalui tradisi lisan sebelum kemudian dituliskan.[8]

Penggalian arkeologis terkini di Yunani mengindikasikan bahwa Lakonia modern adalah teritori yang terpisah pada Zaman Perunggu Akhir, sedangkan para penyair kuno menceritakan bahwa Sparta adakah kerajaan yang kaya. Para arkeolog telah secara gagal mencari sebuah kompleks istana Mykenai yang terkubur di bawah Sparta modern.[9] Situs Mykenai yang penting di Menelaion hancur pada 1200 SM, dan banyak situs Mykenai lainnya di Lakonia juga telah hilang. Ada penyusutan dari lima puluh situs menjadi limba belas situs pada awal abad kedua belas, dan kemudian menjadi lebih sedikit lagi pada abad kesebelas.[10]

Catatan kaki

  1. ^ Clader, Helen, 63–64; Skutsch, Helen, hlm. 191
  2. ^ atau "menutupi, melingkupi"
  3. ^ The American Heritage Dictionary, "Indo-European roots: wel"
  4. ^ Namaa Helene dalam penyembahan di Sparta dan Therapne dimulai dengan sebuah digama.Di lain pihak, menurut bukti yang ada, nama Helene di Korinthos tidak disertai digama. Scutsch (Helen, 189, 190 dan passim) berpendapat bahwa "dengan dua nama yang berbeda", maka harus ada "dua Helene yang berbeda dalam mitologi".
  5. ^ Scutsch, Helen, hlm. 190–191, 192
  6. ^ Bandingkan kata sa(e)wol (India-Eropa), helios (Yunani), sol (Latin), suryah (Sansakerta)-dari kata *sawel=bersana. Kemungkinan ada pula kaitannya dengan Selene.
  7. ^ Nilsson, The Mycenaean Origin, hlm. 41
  8. ^ Meagher, The Meaning of Helen, 14–15; Thompson, The Trojan War, hlm. 20
  9. ^ Hughes, Helen of Troy, hlm. 29
  10. ^ Whitby, Sparta, hlm. 7

Pranala luar