Alat musik Suona Alat musik Suona atau oboe Tiongkok sering memegang peran penting dan ditambahkan pada orkestra Divine Performing Arts (DPA) yang memiliki citra khas Tiongkok. Alat ini juga sering dipertunjukkan dalam beberapa permainan solo untuk menyupport pemain dengan karakter lucu di atas panggung, seperti halnya biksu Qigong yang dianggap gila.

Oboe Tiongkok, suona tradisional adalah sebuah instrumen tiup kayu dengan banyak ragam model dan memiliki sejarah yang panjang. Instrumen dari buluh yang berbentuk kerucut dan diukir dari kayu dengan menonjolkan 7 lubang-jari di bagian depan dan 1 lubang-jari di bagian belakang. Bahan dasarnya yang dari kayu ditutup dengan sebuah pipa tembaga dan sebuah bel kuningan dipasang di bagian ujung bawah.


Pemain alat musik tradisional Tiongkok, salah satunya suona Suona dapat menghasilkan suatu kualitas bunyi yang sangat bervariasi. Alat ini dapat menciptakan yang sangat keras dan mendalam, sehingga sangat cocok untuk menggambarkan emosi kegembiraan dan kesedihan yang meluap, karenanya sangat populer untuk acara-acara pernikahan, prosesi-prosesi pemakaman dan untuk keperluan militer. Tetapi alat musik ini juga menjadi sangat lembut dan sentimental, tergantung pada teknik peniupan. Ia sering digunakan sebagai instrumen pendamping untuk opera-opera daerah Tiongkok.

Tiga bagian dari suona, yaitu pipa, peluit dan terompet dapat dipisahkan dan dimainkan sendiri-sendiri, yang bahkan dapat memberikan lebih banyak kemungkinan bagi pemainnya untuk berkreasi.

Bunyi siulan, kegembiraan dan suara melengking (yang hanya bisa disuarakan oleh suona) membuatnya mampu menirukan suara nyanyian burung. Suona solo yang paling populer adalah “Bai Niao Chao Feng” (Penghormatan pada Burung Phoenix) dimana ratusan berbagai macam burung mengeluarkan suara mereka untuk memberi hormat pada raja burung Phoenix yang legendaris.

Dalam sistem pentatonik Tiongkok, bunyi suona berjarak 2 oktaf, yang tidak sama dengan konsep nada Barat. Oleh karena itu, saat tampil bersama orkestra Barat, para pemain suona akan membawa bersama mereka lebih dari satu alat instrumen untuk mengimbangi skala pada nada-nada musik Barat.

Pada abad ke-20, jarak bunyi suona diperluas dan suona dengan nada lebih tinggi dan lebih rendah telah diciptakan. Bass suona dapat lebih dari 1 yard, dan yang terkecil panjangnya hanya beberapa inch.

Sejarah Suona Seperti halnya instrumen tradisional Tiong-kok yang lain, suona berumur ratusan tahun. Awalnya dikatakan bahwa berasal dari daerah Timur Tengah atau India dimana telah dikenal beberapa macam instrumen yang hampir serupa, dan dari sana lalu mencapai Tiongkok pada abad ke-3. Permainan suona terlukis diantara lukisan dewa-dewa Buddha pada gua Krizil Grottos yang ke-38 di Baicheng-Xinjiang. Gua itu digali pada abad ke-4.

Setelah abad ke-16, suona menjadi musik instrumen dari istana kerajaan Dinasti Ming dan sejak itu telah menjadi salah satu instrumen tiup yang paling populer dari suku Han. Lebih dari 20 etnis Tionghoa minoritas memainkan suona ini. Tetapi ia juga ditemukan di lebih dari 30 negara-negara di Asia, Afrika dan Eropa.

Karena suona dapat ditiup dengan memakai setiap teknik yang sesuai instrumen tiup dan dapat menghasilkan suara-suara yang berbeda, ia juga telah diadaptasi oleh musisi jazz dan rock