Transposon, "unsur-unsur yang dapat berpindah" (transposable elements), atau gen melompat (jumping gene) dalam genetika adalah seberkas DNA yang memiliki kemampuan untuk berpindah-pindah tempat dari suatu tempat ke tempat lainnya, dalam kromosom yang sama maupun berbeda. [1] Proses perpindahan transposon disebut transposisi [1].Kehadiran transposon pada suatu bagian kromosom yang berekspresi dapat menyebabkan perubahan fenotipe pada suatu individu.

Barbara McClintock adalah orang yang pertama kali mempelajari gejala yang ditimbulkan dan mengembangkan teori mengenai keberadaan transposon pada tahun 1940-an. Karena pada masanya orang tidak bisa membuktikan keberadaan transposon secara langsung, teorinya diabaikan orang. Terlebih lagi, ia seorang perempuan, yang pada masa itu akan kurang didengar pendapatnya oleh kalangan ilmuwan. Baru pada tahun 1960-an, ketika sekelompok peneliti bakteri menemukan gejala yang sama dan mengemukakan teori yang serupa dengan McClintock, transposon diakui oleh kalangan biologi dan McClintock memperoleh pengakuan berupa penghargaan Nobel di bidang Fisiologi (1983).

Pada masa kini, transposon dianggap sebagai relik (peninggalan) evolusi dari masa lalu dan dianggap sebagai sisa-sisa virus yang telah terintegrasi ke dalam genom suatu organisme.

Transposon terlibat dalam beberapa mekanisme epigenetik dan dianggap berperan dalam proses evolusi.

Referensi

  1. ^ a b Watson. Molecular Biology of the Gene (edisi ke-5th Edition). USA: Pearson Benjamin Cummings CSHL Press. hlm. hlm. 310. ISBN 0321223683.  Teks "firstJD" akan diabaikan (bantuan);