Groupe Danone adalah perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Danone mengklaim sebagai pemimpin di pasar produk turunan susu[1] dan air minum dalam kemasan. Pada tahun 2007 Danone menjadi perusahaan makanan bayi terbesar kedua di dunia setelah membeli Numico.[2] Di Amerika Serikat, Danone dipasarkan dengan nama Dannon, yang merupakan anak perusahaan dari Groupe Danone.

Berkas:Danone.png
Logo Danone
Berkas:Danone Old.jpg
Logo Danone yang lama
Pabrik Danone di Paris

Danone memegang beberapa merek terkenal seperti Volvic, Evian, Aqua, dan Badoit. Sekitar 56% dari penjualan di tahun 2006 berasal dari produk turunan susu, 28% dari minuman, dan 16% dari biskuit dan sereal.[3]

Sejarah

Nama

Nama Danone berasal dari sebuah perusahaan kecil yang didirikan pada tahun 1919 oleh Isaac Carasso di Barcelona (Spanyol). Perusahaan ini memproduksi yoghrut dan diberi nama berdasarkan anak pertama Carasso, Daniel Carasso.

Sepuluh tahun kemudian, pabrik pertama di Perancis dibagun. Selama masa pendudukan Jerman di Perancis pada Perang Dunia 2, Daniel memindahkan perusahaan ke New York untuk menghindari penyitaan akibat kepercayaan Yahudi yang dianutnya. Di Amerika Serikat, Daniel berpartner dengan Joe Metzger dan mengubah mereknya menjadi Dannon agar lebih cocok dengan orang Amerika.

Pada tahun 1951, Daniel Carasso menjual bisnisnya di Amerika Serikat dan kembali ke Paris untuk mengelola bisnis keluarga di Perancis dan Spanyol. Di Eropa, pada 1967, Danone melakukan merger dengan Gervais, produsen keju, dan mengubah nama menjadi Gervais Danone.

Pada tahun 1973, Gervais Danone melakukan merger dengan Boussois-Souchon-Neuvesel (BSN). BSN didirikan oleh keluarga Antone Riboud, yang mengubahnya dari perusahaan kecil menjadi perusahaan makanan terbesar di Eropa melalui merger dan akusisi di tahun 1970-an.


Reorientasi strategi

 
Former Danone head office

Danone awalnya mengambil strategi integrasi vertikal dengan mengakuisisi pembuat bir Kronenbourg dan air mineral Evian, yang merupakan pelanggan terbesar BSN. Pada tahun 1979, perusahaan meninggalkan bisnis pembuatan botol dengan melepeas anak perusahaannya, Verreries Buossois. Pada tahun 1987, Gervais Danone membeli perusahaan biskuit Eropa Général Biscuit, pemilik brand LU. Pada tahun 1989 perusahaan juga membeli bisnis biskuit Nabisco di Eropa.[4]

Pada tahun 994, BSN mengubah namanya menjadi Groupe Danone, mengadopsi nama grup utama. Pada tahun 1996, Franck Riboud menggantikan ayahnya, Antoine, sebagai CEO. Di bawah Franck, perusahaan melanjutkan usahanya dengan fokus pada tiga kelompok produk utama: produk turunan susu (dairy), minuman, dan sereal, serta menjual bisnis-bisnis non-core.

Mulai tahun 1999 hingga 2000, perusahaan menjual kepemilikannya di bisnis pembuatan botol dan bir, termasuk menjual merek Kronenbourg dan 1664.[5] Its Italian cheese and meat businesses (Egidio Galbani Spa) were sold in March 2002;[6] Merek biskuit Jacob's dan produk sejenis di Irlandia juga dijual kepada United Biscuits pada bulan September 2004.[7] Pada bulan Agustus 2005, perusahaan menjual bisnis sausnya, HP Foods[6] dan Amoy Food.[4] Di luar divestasi ini, Danone terus mengembangkan bisnisnya di 3 unit bisnis inti dan menekankan pada produk kesehatan.[8]

Pada bulan Juli 2007, perusahaan mengemumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Kraft untuk menjual divisi biskuitnya, termasuk LU dan Prince, dengan harga sekitar 5.3 milyar[2]

Produk

Referensi

  1. ^ "Fresh dairy products: our brands". Danone Group. Diakses tanggal 21 September 2008. 
  2. ^ a b "Danone mulls Kraft biscuit deal". BBC News. 3 July 2007. Diakses tanggal 9 July 2007. 
  3. ^ "Annual Report 2006" (PDF). Danone. Diakses tanggal 12 July 2008. 
  4. ^ a b "Setting out to conquer Europe". Danone Group. Diakses tanggal 11 April 2007.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "hist2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  5. ^ "Scottish & Newcastle acquires Kronenbourg in £1.7bn deal". The Independent. UK. Diakses tanggal 12 April 2007.  [pranala nonaktif]
  6. ^ a b "European Buy-Outs: Italy's many privately owned businesses are welcoming private equity as a way to drive consolidation". Real Deals. 26 January 2006. Diakses tanggal 12 April 2007.  [pranala nonaktif] Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "find2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ "Danone sells its UK biscuits to United". The Independent. UK. 24 July 2004. Diakses tanggal 12 April 2007.  [pranala nonaktif]
  8. ^ "Annual Report on Form 20-F". Danone Group. Diakses tanggal 11 April 2007. 

Pranala luar