Islam di Uni Soviet

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 1 Agustus 2011 09.37 oleh Sherlockindo (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'thumb|400px|Peta persebaran penduduk [[Muslim di Uni Soviet pada tahun 1979.]] Uni Soviet adalah bekas [[ne...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Uni Soviet adalah bekas negara yang terdiri atas lima belas republik sosialis yang dibentuk pada tahun 1922 hingga dibubarkan pada penghujung tahun 1991. Dari lima belas republik ini, enam di antaranya memiliki penduduk mayoritas Muslim, yaitu Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.[1] Terdapat pula masyarakat Muslim dalam jumlah besar di wilayah Idel-Ural dan Kaukasus Utara, Federasi Rusia. Masyarakat Muslim Tatar juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di Siberia dan wilayah lainnya.[1]

Peta persebaran penduduk Muslim di Uni Soviet pada tahun 1979.

Kaum Bolshevik ingin memasukkan sebanyak mungkin bekas wilayah Kekaisaran Rusia ke dalam Uni Soviet sehingga mereka dihadapkan pada beberapa pertentangan karena mendirikan Uni Soviet di wilayah-wilayah dengan pengaruh Islam yang kuat.

Walaupun aktif menganjurkan paham ateisme, pemerintah Uni Soviet mengizinkan kegiatan keagamaan yang terbatas di semua republik yang masyarakatnya mayoritas Muslim.[2] Masjid-masjid masih berfungsi sebagaimana mestinya di banyak kota besar republik-republik di Asia Tengah dan Azerbaijan, tetapi jumlahnya menurun secara drastis dari 25.000 pada tahun 1917 menjadi hanya 500 pada tahun 1970-an. Sebagai bagian dari pengenduran pembatasan agama secara umum, pada tahun 1989 beberapa asosiasi keagamaan Muslim didaftarkan dan beberapa masjid yang ditutup oleh pemerintah dikembalikan kepada masyarakat Muslim. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk mengizinkan pemuka agama Islam dalam jumlah terbatas untuk mengikuti pelatihan dalam jangka waktu dua dan lima tahun, masing-masing di Ufa dan Baku.

Pada akhir tahun 1980-an, Islam memiliki jumlah penganut terbanyak kedua di Uni Soviet dengan 45-50 juta orang mengakui diri mereka sebagai Muslim. Akan tetapi, Uni Soviet hanya memiliki kira-kira 500 masjid yang berfungsi, sebagian kecil berasal dari masa sebelum revolusi, dan hukum yang berlaku melarang adanya kegiatan keagamaan di luar masjid yang masih berfungsi dan madrasah. Semua masjid yang masih berfungsi, madrasah, dan penerbitan Islam diawasi oleh empat "direktorat spiritual" yang dibentuk oleh untuk memberi kendali bagi pemerintah. Direktorat Spiritual untuk Asia Tengah dan Kazakhstan, Direktorat Spiritual untuk Uni Soviet di Eropa dan Siberia, serta Direktorat Spiritual untuk Kaukasus Utara dan Dagestan mengawasi kehidupan beragama masyarakat Muslim Sunni. Adapun Direktorat Spirital untuk Transkaukasia mengawasi masyarakat Muslim Sunni dan Syiah. Mayoritas masyarakat Muslim di Uni Soviet adalah Sunni, hanya kira-kira 10 persen saja yang sebagian besar tinggal di Azerbaijan berpaham Syiah.[3]

Sejarah

Tidak seperti penganut Kristen Ortodoks, penganut Islam di Uni Soviet awalnya mengalami kebebasan beragama yang lebih luas di bawah kekuasaan baru kaum Bolshevik. Vladimir Lenin mengawasi pengembalian artefak-artefak Islam seperti Al-Qur'an Utsman,[4] penetapan sistem pengadilan berdasarkan prinsip Syariat Islam yang diberlakukan selaras dengan sistem hukum komunis,[4] pemuka agama dan "sosialis Islam" yang lain diberi posisi untuk berkuasa,[4] penerapan sistem aksi afirmatif yang disebut "korenizatsiya" (pemribumian) yang membantu masyarakat Muslim lokal,[4] dan pengesahan hari Jumat sebagai hari libur di seluruh Asia Tengah.[4]

Di bawah kekuasaan tsar, Muslim ditindas secara brutal dan Kristen Ortodoks diakui sebagai satu-satunya agama resmi. Pada tanggal 24 November 1917, Vladimir Lenin menyatakan:

Muslim Rusia... kalian semua yang masjid dan rumah-rumah ibadahnya telah dirusak, yang keyakinan dan adat-istiadatnya telah diinjak-injak oleh tsar dan para penindas bangsa Rusia: keyakinan dan pengamalan kalian, lembaga nasional dan budaya kalian adalah bebas dan terhormat selama-lamanya. Ketahuilah bahwa hak-hak kalian, seperti orang-orang Rusia yang lain, ada di bawah perlindungan revolusi yang sangat kuat.[4]

Referensi

  1. ^ a b Hannah, Abdul. "Chapter 1." Early History of Spread of Islam in (former) Soviet Union. 16 September 2002. Witness Pioneer. 14 Februari 2007 [1]
  2. ^ http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-12521.html
  3. ^ http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-12520.html
  4. ^ a b c d e f Crouch, Dave. "The Bolsheviks and Islam." International Socialism: A quarterly journal of socialist theory. 110. 14 Feb 2007. [2]